Menuju konten utama

Siapa Pelatih Baru Barcelona Usai Ronald Koeman Dipecat Hari Ini?

Siapa pelatih baru Barcelona usai Ronald Koeman dipecat pada hari ini Kamis 28 Oktober 2021? Apa prestasi Xavi yang jadi kandidat kuat calon pelath Barca?

Siapa Pelatih Baru Barcelona Usai Ronald Koeman Dipecat Hari Ini?
Ronald Koeman memegang kaos tim sepak bola mengenakan masker pelindung saat ia pergi setelah presentasi resminya sebagai pelatih untuk FC Barcelona di Barcelona, ​​Spanyol, Rabu, 19 Agustus 2020. (Foto AP / Joan Monfort)

tirto.id - Xavi Hernandez menjadi kandidat kuat pelatih baru Barcelona usai Ronald Koeman dipecat pada hari ini Kamis (28/10/2021). Xavi saat ini masih menangani Al-Sadd (Qatar). Barcelona sendiri saat ini duduk di peringkat 9 klasemen Liga Spanyol, kalah 3 kali dalam 10 laga awal kompetisi.

Kekalahan Barca 1-0 dari Rayo Vallecano di Liga Spanyol menjadi alasan kuat klub Catalunya mengakhiri kerjasama dengan Koeman. Secara keseluruhan dalam 67 pertandingan Barcelona bersama sang pelatih asal Belanda, persentase kemenangan hanya mencapai 58,21 persen.

"Barcelona telah membebaskan Ronald Koeman dari tugasnya sebagai pelatih tim utama. Presiden klub, Joan Laporta, memberitahukan keputusan tersebut usai kekalahan melawan Rayo Vallecano. Ronald Koeman akan mengucapkan selamat tinggal kepada skuad pada Kamis di Ciutat Esportiva," demikian keterangan resmi klub.

Sejak ditunjuk sebagai pelatih Barcelona pada 19 Agustus 2020, Ronald Koeman memimpin klub dalam 67 pertandingan. Hasilnya adalah 39 kemenangan, 12 seri, dan 16 kekalahan. Tim asuhan Koeman mampu mencetak 138 gol, tetapi kebobolan 75 kali.

Sang juru taktik yang sebelumnya menangani Southampton dan Everton ini memang membawa Barcelona juara Copa del Rey 2020/2021. Namun, musim lalu, Koeman mengantar Barca finis di peringkat 3 Liga Spanyol, posisi terburuk dalam 13 tahun terakhir.

Sebelum kekalahan dari Rayo Vallecano, Barcelona dibawa Koeman tumbang 1-2 dari Real Madrid di El Clasico yang digelar di Camp Nou. Koeman tercatat selalu takluk di El Clasico dalam 3 kesempatan.

Posisi Barcelona di klasemen Liga Spanyol hingga Kamis (28/10/2021) adalah urutan 9 dengan raihan 15 poin. Jumlah ini tertinggal 6 angka dari pemimpin kompetisi, Real Madrid dan Real Sociedad (21 angka). Jika Barca finis di posisi 9 akhir musim nanti, maka Blaugrana tidak hanya bakal melewatkan Liga Champions, tetapi juga Liga Europa dan UEFA Europa Conference League (UECL).

Dipecatnya Koeman menunjukkan krisis di tubuh Barcelona belum berakhir. Sejak Januari 2020, Barca sudah memecat 3 juru taktik. Ini dimulai dari Ernesto Valverde, dilanjutkan dengan Quique Setien, dan kini Koeman. Setien hanya bertahan selama 8 bulan, sedangkan Koeman menangani klub hanya dalam tempo 14 bulan.

Krisis Barcelona juga berkaitan dengan krisis kepemimpinan dan prestasi. Sudah 2 musim beruntun Blaugrana tidak pernah memenangi gelar Liga Spanyol. Terakhir kali Barca menjadi juara LaLiga adalah musim 2018/2019.

Catatan di Eropa tidak kalah buruk karena klub Catalunya tidak pernah menembus final Liga Champions dalam 6 musim terakhir. Prestasi terbaik mereka hanyalah semifinal UCL 2018/2019, ketika sudah unggul 3-0 dari Liverpool di Camp Nou, tetapi kemudian disikat 4-0 dalam laga tandang di Anfield.

Ketidakcakapan Barcelona juga terlihat di bursa transfer musim panas ini. Presiden Joan Laporta gagal memegang janjinya kepada socios untuk memperpanjang kontrak Lionel Messi. Atas alasan finansial, Barca membiarkan La Pulga direkrut oleh PSG yang tidak mengeluarkan biaya satu euro pun.

Perekrutan pemain yang dilakukan Blaugrana juga tampak tidak istimewa. Barca gagal mendatangkan Georginio Wijnaldum yang memilih bergabung ke PSG. Selain itu, Memphis Depay dan Sergio Aguero baru bisa didaftarkan pada saat-saat terakhir setelah ada penyesuaian gaji para kapten Barca.

Prestasi Xavi Calon Pelatih Baru Barcelona

Setelah pensiun sebagai pemain pada 20 Mei 2019, Xavi fokus sebagai pelatih Al-Sadd, klub Qatar. Ia mengaku butuh mengasah diri dengan banyak pengalaman. Di Al Sadd, Xavi membawa timnya mendapatkan 6 gelar, termasuk juara Liga Qatar musim lalu.

Berdasarkan data Transfermarkt, Xavi cenderung menyukai formasi 4-2-3-1, tetapi tidak tabu untuk menjajal pola yang berbeda. Musim ini, ia dapat memainkan 3-5-2 dengan berbagai varian seperti 3-4-3 atau 3-4-1-2.

Filosofi sepak bola Xavi sangat terpengaruh gaya khas 4-3-3 milik Barcelona. Sang pelatih menuturkan, "Hal terindah dan terpenting dalam sepak bola adalah menyerang dan mendominasi pertandingan.

"[Sebuah tim] mesti mengutamakan penguasaan bola, dan menghasilkan keunggulan jumlah dalam serangan setelah fase bertahan, denga menerapkan tekanan tinggi.”

Baca juga artikel terkait BARCELONA atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya