Menuju konten utama

Siapa Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Agus Sujatno?

Profil pelaku bom bunuh diri Astana Anyar Agus Sujatno alias Agus Muslim.

Siapa Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Agus Sujatno?
Seorang jurnalis merekam kondisi rumah yang diduga sempat ditinggali oleh terduga pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.

tirto.id - Polisi telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung. Ledakan bom terjadi pada Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.15 WIB.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, pelaku diduga bernama Agus Sujatno. Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Suntana mengatakan pelaku bom bunuh diri di Astana Anyar, diduga membawa dua bom.

Menurutnya satu bom yang meledak itu diduga melekat di tubuh pelaku, sedangkan satu bom lainnya ditemukan di sekitar lokasi dalam kondisi belum meledak.

"Tadi ada satu yang diledakkan pelaku, dan ada satu yang kita ledakan," ucap Suntana, dikutip Antara News.

Menurutnya satu bom yang ditemukan itu kemudian diambil oleh anggota Gegana Brimob dan diledakkan di tempat yang aman.

Suntana mengatakan proyektil dari ledakan bom itu diduga berupa paku tembok hingga paku payung. Polisi pun menurutnya masih melakukan identifikasi bahan peledak yang digunakan pelaku bom bunuh diri.

Profil Pelaku Bom Bunuh Diri Astanaanyar

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar teridentifikasi bernama Agus Sujatno atau Agus Muslim. Ia pernah ditangkap karena terlibat peristiwa bom Cicendo tahun 2017.

"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun, di bulan September atau Oktober 2021 yang bersangkutan bebas; tentunya kegiatan yang bersangkutan kami ikuti," kata Listyo Sigit dalam konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

Agus Muslim juga teridentifikasi berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Listyo menjelaskan identifikasi itu diperoleh melalui pemeriksaan sidik jari dan pengenalan wajah (face recognition). Kelompok JAD yang diikuti Agus Muslim, tambahnya, berbasis di Bandung, Jawa Barat.

Agus Muslim pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Jawa Tengah. Namun, saat bebas, lanjut Listyo, Agus Muslim masih masuk dalam kategori merah.

"Dan memang yang bersangkutan masih susah diajak berbicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," jelasnya.

Oleh karena itu, Listyo memerintahkan timnya untuk mendalami dan mencari orang-orang atau kelompok yang diduga terafiliasi dengan kelompok Agus tersebut.

Sebagai mentan narapidana, Agus Sujatno alias Agus Muslim, berstatus "masih merah" dalam program deradikalisasi.

"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Jadi artinya, dalam tanda kutip masuk kelompok 'masih merah'. Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda," kata Listyo.

Agus Sujatno juga bukan orang yang suka bersosialisasi. Agus bersama istri dan seorang anaknya menyewa kamar kos di Blontan, Dukuh Ini, RT 7/RW 2, Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Agus dan keluarganya sudah tinggal di kamar kos tersebut sejak September 2021. DI lingkungan tersebut, baik Agus maupun istrinya jarang bersosialisasi dengan warga.

Warga sekitar juga tak banyak tahu soal sosok Agus. Mereka hanya tahu Agus jarang di rumah. Tak ada yang tahu juga apa yang dikerjakan Agus sehari-hari.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom