Menuju konten utama

Siapa Buya Arrazy Hasyim yang Anaknya Tewas Tertembak Pistol Polisi

Profil Buya Arrazy Hasyim yang anaknya tewas karena tertembak pistol polisi.

Siapa Buya Arrazy Hasyim yang Anaknya Tewas Tertembak Pistol Polisi
Arrazy Hasyim. instagram/arrazyhasyim

tirto.id - Anak Buya Arrazy Hasyim, Hushaim Shah Wali Arrazy meninggal dunia pada Rabu (22/6/2022) karena tertembak pistol milik polisi pengawal ayahnya.

Hushaim meninggal di kampung kakek neneknya, Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Keluarga Arrazy Hasyim tengah melakukan road show ceramah agama di Tuban.

Kronologi kejadian menurut polisi, anak berusia tiga tahun tersebut meninggal dunia akibat tertembak senjata api petugas polisi yang melakukan pengawalan terhadap sang ayah.

Kasus ini masih dalam penyelidikan. Informasi yang didapat sementara, Hushaim mengambil senjata api tersebut saat ditinggalkan pemiliknya yang sedang melaksanakan salat zuhur.

Kapolres Tuban AKBP Darman mengatakan, insiden tersebut murni kecelakaan. Tidak ada unsur kesegajaan. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan penyelidikan.

Anak Arrazy Hasyim mengalami luka parah pada bagian dagu dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tidak tertolong.

Jenazah Hushaim langsung dimakamkan di pemakaman umum Desa Palang, Kabupaten Tuban yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumah kakek neneknya.

Profil Buya Arrazy Hasyim

Arrazy Hasyim adalah seorang pendakwah muda yang kerap disapa Buya Arrazy. Istri Buya Arrazy bernama Eli Erawati MS. Mereka menikah pada 11 Juli tahun 2010 dan dikaruniai tiga orang anak.

Hushaim yang meninggal dunia adalah anak kedua Buya dari tiga bersaudara. Anak pertama Hisyam Faqih Arrazy dan satu anak perempuan bernama Helena Nour Arrazy.

Arrazy Hasyim lahir di Payakumbuh, Sumatra Barat pada 21 April 1986. Pria berusia 36 tahun ini merupakan pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah.

Arrazy menamatkan Sekolah Dasar pada 1998 dan MTsN tahun 2001 di Payakumbuh, Sumatra Barat. Ia sempat masuk ke MAN 2 / MAKN Payakumbuh, tetapi pada tahun 2002 ia pindah ke MAN 1 Model Bukittinggi.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ilmu hadis di pesantren mahasiswa Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences dan pendidikan S1 Jurusan Akidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah.

Ia juga mengikuti pendidikan non-formal di Dawrat al-Tathqif al-Shar'i li al-'Ulum al-Islamiyah yang diadakan oleh Internationalize Zentrum Fur Islamiche Wissenschaften di Bogor dari tahun 2006 sampai 2008.

Pada 2009, setelah tamat S-1, ia melanjutkan pendidikan S-2 Pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah dan lulus pada 2011. Pada 2012, ia melanjutkan S-3 di jurusan dan universitas yang sama dan lulus tahun 2017.

Saat ini, Arrazy merupakan pengasuh Ribath Nouraniyah, lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Ia juga merupakan dosen pascasarjana Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah. Sebelumnya, ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca juga artikel terkait BUYA ARRAZY HASYIM atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Humaniora
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya