Menuju konten utama

Shortfall Pajak 2019 Diperkirakan Tembus Rp160 triliun

Shortfall pajak tahun ini diprediksi di kisaran Rp160-Rp170 triliun atau lebih besar dari proyeksi DJP

Shortfall Pajak 2019 Diperkirakan Tembus Rp160 triliun
Logo Dirjen Pajak. FOTO/www.pajak.go.id

tirto.id - Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) memperkirakan nilai shortfall pajak tahun ini akan berada di rentang Rp160-Rp170 triliun, atau lebih besar dibandingkan dengan proyeksi Ditjen Pajak (DJP).

Direktur Eksekutif CITA Yustinus Prastowo mengatakan proyeksi shortfall tersebut diambil setelah melihat realisasi penerimaan pajak sepanjang Januari-Agustus 2019 ini. Jika melihat trennya, maka kemungkinan besar akan lebih dari Rp140 triliun.

"Tahun ini dipastikan shortfall lagi, dan nilainya bisa lebih dari target Dirjen Pajak sebesar Rp140 triiliun," kata Yustinus saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (25/09/2019).

Yustinus menilai dampak negatif pelemahan ekonomi global membuat shortfall atau selisih antara realisasi dan target penerimaan pajak, tidak bisa dihindari. Apalagi waktu yang ada hanya tersisa 3 bulan, sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan DJP.

Kalau pun mau, lanjut Yustinus, pemerintah masih bisa mengejar mereka yang berada di luar sistem atau selama ini masih lalai membayar pajaknya. Salah satunya cara yang bisa diambil adalah dengan memanfaatkan Automatic Exchange of Information (AEOI).

“Iya pasti shortfall. Diantisipasi pakai APBNP enggak mungkin. Yang masih bisa dilakukan efisiensi belanja atau menaikkan defisit sampai level mendekati atas,” ucap Yustinus.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak menampik bahwa target penerimaan pajak akan meleset tahun ini lantaran terpengaruh perlambatan ekonomi global.

“Ini kondisi ekonomi mengalami penurunan sehingga para perusahaan membayar pajaknya lebih rendah selama 2 tahun berturut-turut 2017-2018. Ini harus kita waspadai karena mereka sedang mengalami situasi yang kurang baik,” ucap Sri Mulyani.

Hingga Agustus 2019, realisasi penerimaan pajak tercatat sebesar Rp801,16 triliun atau 50,78 persen dari target APBN 2019. Adapun, realisasi tersebut tumbuh sebesar 0,21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di lain pihak, kinerja penerimaan bea dan cukai tetap moncer. Pemerintah meraup Rp119 triliun, atau naik 10 persen dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi tersebut juga sudah mencapai 57 persen dari target APBN 2019.

Baca juga artikel terkait APBN 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Ringkang Gumiwang