Menuju konten utama

Sholat Dhuha: Doa Setelah Shalat, Niat & Batas Waktu Sebelum Dzuhur

Keutamaan shalat dhuha yang dikerjakan minimal dua rakaat pada rentang matahari terbit menjelang salat zuhur.

Sholat Dhuha: Doa Setelah Shalat, Niat & Batas Waktu Sebelum Dzuhur
Ilustrasi Salat. foto/istockphoto

tirto.id - Shalat dhuha atau sholat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan ketika matahari sudah setinggi tombak hingga menjelang masuknya waktu salat dzuhur.

Salat duha dikerjakan minimal 2 rakaat, sedangkan yang paling utama adalah yang terbanyak, 8 rakaat. Salat ini sebaiknya dilakukan dengan 2 rakaat sekali salam.

Waktu awal duha adalah waktu syuruq (terbitnya matahari) ditambah 15 hingga 20 menit. Misalnya, jika waktu syuruq (terbit) adalah pukul 05.53, maka setelah ditambah 20 menit waktu duhanya adalah pukul 06.13.

Demikian pula menentukan waktu akhir salat duha, yaitu sekitar 15 menit sebelum salat zuhur.

Shalat dhuha juga dapat disamakan dengan sedekah. Rasulullah bersabda,"Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan salat duha dua rakaat," (H.R Muslim).

Orang yang terbiasa mengerjakan salat duha juga berpeluang mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa-dosanya pada masa lalu.

Nabi Muhammad menyampaikan,"Siapa yang membiasakan diri (untuk menjaga) salat duha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR At-Tirmizi).

Niat Sholat Dhuha

Sebelum menjalankan salat duha, terlebih dahulu didahului dengan niat untuk mengerjakannya. Niat tersebut dapat diucapkan dalam hati, dan dapat pula dilafalkan. Bacaan niat salat duha dapat dilafalkan seperti di bawah ini.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah duha dua rakaat karena Allah SWT."

Salat duha dikerjakan minimal dua rakaat. Namun, tidak ada larangan untuk menambah jumlah rakaat salat duha. Nabi Muhammad pernah melakukan salat duha 8 rakaat, berdasarkan riwayat Ummu Hani', "Nabi saw. pada tahun terjadinya Fathu Makkah beliau salat duha delapan rakaat.” (H.R. Bukhari).

Jika salat duha dikerjakan lebih dari dua rakaat, maka pengerjaannya diutamakan sekali salam untuk dua rakaat.

Doa Usai Sholat Dhuha

Setelah mengerjakan salat duha, maka dianjurkan pula untuk membaca beberapa doa sebagai berikut ini:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka.

Artinya, "Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu."

اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn.

Artinya, "Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak duha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh."

Baca juga artikel terkait SHALAT DHUHA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Fitra Firdaus