Menuju konten utama

Shalat Idul Fitri 2021: Bacaan Surah Al-A'la hingga Al-Ghasyiyah

Bacaan surah Al A'la, Qaf, Al-Ghasyiyah, hingga Al Qamar: latin dan artinya.

Shalat Idul Fitri 2021: Bacaan Surah Al-A'la hingga Al-Ghasyiyah
Sejumlah santri mengikuti shalat ghoib dan doa bersama di Gedung Serbaguna terpadu Pondok Pesantren Darussalam, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (26/4/2021). Shalat ghoib dan doa bersama sebagai bentuk kepedulian serta keprihatinan atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 beserta 53 awak kapal di perairan utara Pulau Bali dan mendoakan petugas tim SAR dalam melakukan upaya evakuasi bangkai badan kapal. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp.

tirto.id - Pada pagi Hari Raya Idulfitri hingga sebelum waktu zuhur, umat Islam dianjurkan melaksanakan salat Idulfitri dua rakaat secara berjamaah atau munfarid (sendirian). Idealnya, salat Idulfitri diselenggarakan di tanah lapang, masjid, atau musala. Namun, di masa pandemi Covid-19, salat Idulfitri boleh diselenggarakan di rumah masing-masing.

Pelaksanaan ibadah Ramadan di masa pandemi Covid-19 diatur dalam Surat Edaran (SE) No. 07 Tahun 2021 yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, termasuk aturan penyelenggaraan salat Idulfitri. Tujuan SE itu adalah untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Salah satu poin SE Itu mengatur penyelenggaraan salat Id secara berjemaah yang melibatkan banyak orang, seperti di lapangan atau masjid, hanya diperkenankan di wilayah berstatus zona hijau dan kuning dengan tingkat penularan Covid-19 yang rendah.

Meskipun demikian, penyelenggaraannya tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Misalnya, jumlah jemaah dibatasi cuma 50 persen dari kapasitas tempat salat Id, harus ada batasan jarak antarsaf, serta wajib mengenakan masker.

Sementara itu, salat Idulfitri secara berjemaah, yang melibatkan banyak orang, tak diperkenankan di wilayah zona oranye dan merah yang status penularan Covid-19 masih tinggi.

Bacaan Surah dalam Salat Idulfitri

Pada setiap rakaat salat Idulfitri, usai membaca surah Al-Fatihah, terdapat surah-surah tertentu yang sunah dibaca untuk meneladani Rasulullah SAW, sebagaimana dilansir NU Online.

Kendati salah satu dari semua surah Al-Quran boleh dibaca, namun Nabi Muhammad SAW umumnya membaca surah Al-A'la atau surah Qaf di rakaat pertama usai Al-Fatihah, kemudian membaca surah Al-Qamar atau Al-Ghasyiyah pada rakaat kedua.

Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Nu'man bin Basyir, ia berkata:

"Rasulullah membaca dalam salat dua hari raya [Idulfitri dan Iduladha] dan Jumat surat Sabbihismarabbikal A’la [surah Al-A'la] dan surat Hal Ataka Haditsul Ghasyiyah [Al-Ghasyiyah],” (H.R. Muslim).

Sementara itu, pada riwayat Imam Muslim yang lain, disampaikan bahwa Nabi Muhammad membaca surah Qaf dan Al-Qamar sebagaimana kesaksian Abu Hurairah ketika salat berjamaah bersama Rasulullah SAW.

Rinciannya adalah sebagai berikut

Rakaat Pertama

1. Membaca surah Al-Fatihah

2. Membaca surah Al-A'la atau Qaf

Rakaat Kedua

1. Membaca surah Al-Fatihah

2. Membaca surah Al-Qamar atau Al-Ghasyiyah

Bacaan Surah Al-A'la dan Terjemahannya

Berikut bacaan surah Al-A'la dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ - ١

Sabbiḥisma rabbikal-a'lā

الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ - ٢

Allażī khalaqa fa sawwā

وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ - ٣

Wallażī qaddara fa hadā

وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ - ٤

Wallażī akhrajal-mar'ā

فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ - ٥

Fa ja'alahụ guṡā`an aḥwā

سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ - ٦

Sanuqri`uka fa lā tansā

اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ - ٧

Illā mā syā`allāh, innahụ ya'lamul-jahra wa mā yakhfā

وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ - ٨

Wa nuyassiruka lil-yusrā

فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ - ٩

Fa żakkir in nafa'atiż-żikrā

سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ - ١٠

Sayażżakkaru may yakhsyā

وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ - ١١

Wa yatajannabuhal-asyqā

الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ - ١٢

Allażī yaṣlan-nāral-kubrā

ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ - ١٣

Summa lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ - ١٤

Qad aflaḥa man tazakkā

وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ - ١٥

Wa żakarasma rabbihī fa ṣallā

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ - ١٦

Bal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yā

وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ - ١٧

Wal-ākhiratu khairuw wa abqā

اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ - ١٨

Inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā

صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ࣖ - ١٩

Suḥufi ibrāhīma wa mụsā

Artinya:

1. Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi.

2. Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya).

3. Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,

4. Dan Yang menumbuhkan rerumputan,

5. Lalu dijadikan-Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman.

6. Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,

7. Kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.

8. Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat),

9. Oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat,

10. Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,

11. Dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,

12. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka),

13. Selanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup.

14. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),

15. Dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.

16 Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,

17. Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

18. Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

19. (Yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.

Bacaan Surah Al-Ghasyiyah dan Artinya

Berikut bacaan surah Al-Ghasyiyah dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِۗ - ١

Hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ خَاشِعَةٌ ۙ - ٢

Wujụhuy yauma`iżin khāsyi'ah

عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ ۙ - ٣

'Amilatun nāṣibah

تَصْلٰى نَارًا حَامِيَةً ۙ - ٤

Taṣlā nāran ḥāmiyah

تُسْقٰى مِنْ عَيْنٍ اٰنِيَةٍ ۗ - ٥

Tusqā min 'ainin āniyah

لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ اِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍۙ - ٦

Laisa lahum ṭa'āmun illā min ḍarī'

لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍۗ - ٧

Lā yusminu wa lā yugnī min jụ'

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاعِمَةٌ ۙ - ٨

Wujụhuy yauma`iżin nā'imah

لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ ۙ - ٩

Lisa'yihā rāḍiyah

فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙ - ١٠

Fī jannatin 'āliyah

لَّا تَسْمَعُ فِيْهَا لَاغِيَةً ۗ - ١١

Lā tasma'u fīhā lāgiyah

فِيْهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ ۘ - ١٢

Fīhā 'ainun jāriyah

فِيْهَا سُرُرٌ مَّرْفُوْعَةٌ ۙ - ١٣

Fīhā sururum marfụ'ah

وَّاَكْوَابٌ مَّوْضُوْعَةٌ ۙ - ١٤

Wa akwābum mauḍụ'ah

وَّنَمَارِقُ مَصْفُوْفَةٌ ۙ - ١٥

Wa namāriqu maṣfụfah

وَّزَرَابِيُّ مَبْثُوْثَةٌ ۗ - ١٦

Wa zarābiyyu mabṡụṡah

اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْۗ - ١٧

Afa lā yanẓurụna ilal-ibili kaifa khuliqat

وَاِلَى السَّمَاۤءِ كَيْفَ رُفِعَتْۗ - ١٨

Wa ilas-samā`i kaifa rufi'at

وَاِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْۗ - ١٩

Wa ilal-jibāli kaifa nuṣibat

وَاِلَى الْاَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْۗ - ٢٠

Wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat

فَذَكِّرْۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُذَكِّرٌۙ - ٢١

Fa żakkir, innamā anta mużakkir

لَّسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍۙ - ٢٢

Lasta 'alaihim bimuṣaiṭir

اِلَّا مَنْ تَوَلّٰى وَكَفَرَۙ - ٢٣

Illā man tawallā wa kafar

فَيُعَذِّبُهُ اللّٰهُ الْعَذَابَ الْاَكْبَرَۗ - ٢٤

Fa yu'ażżibuhullāhul-'ażābal-akbar

اِنَّ اِلَيْنَآ اِيَابَهُمْ - ٢٥

Inna ilainā iyābahum

ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ ࣖ - ٢٦

Summa inna 'alainā ḥisābahum

Artinya:

1. Sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari Kiamat)?

2. Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina,

3. (Karena) bekerja keras lagi kepayahan,

4. Mereka memasuki api yang sangat panas (neraka),

5. Diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas.

6. Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri,

7. Yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.

8. Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri,

9. Merasa senang karena usahanya (sendiri),

10. (Mereka) dalam surga yang tinggi,

11. Di sana (kamu) tidak mendengar perkataan yang tidak berguna.

12. Di sana ada mata air yang mengalir.

13. Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan,

15. Dan gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya),

16. Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,

17. Dan permadani-permadani yang terhampar.

18. Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?

19. Dan langit, bagaimana ditinggikan?

20. Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan?

21. Dan bumi bagaimana dihamparkan?

22. Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan.

23. Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,

24. Kecuali (jika ada) orang yang berpaling dan kafir,

25. Maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.

26. Sungguh, kepada Kamilah mereka kembali, kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kamilah membuat perhitungan atas mereka.

Bacaan Surah al-Qamar Beserta Artinya

Berikut bacaan surah Al-Qamar dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ - ١

Iqtarabatis-sā'atu wansyaqqal-qamar

وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ - ٢

Wa iy yarau āyatay yu'riḍụ wa yaqụlụ siḥrum mustamirr

وَكَذَّبُوْا وَاتَّبَعُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ وَكُلُّ اَمْرٍ مُّسْتَقِرٌّ - ٣

Wa każżabụ wattaba'ū ahwā`ahum wa kullu amrim mustaqirr

وَلَقَدْ جَاۤءَهُمْ مِّنَ الْاَنْبَاۤءِ مَا فِيْهِ مُزْدَجَرٌۙ - ٤

Wa laqad jā`ahum minal-ambā`i mā fīhi muzdajar

حِكْمَةٌ ۢ بَالِغَةٌ فَمَا تُغْنِ النُّذُرُۙ - ٥

Hikmatum bāligatun fa mā tugnin-nużur

فَتَوَلَّ عَنْهُمْ ۘ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِ اِلٰى شَيْءٍ نُّكُرٍۙ - ٦

Fa tawalla 'an-hum, yauma yad'ud-dā'i ilā syai`in nukur

خُشَّعًا اَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ كَاَنَّهُمْ جَرَادٌ مُّنْتَشِرٌۙ - ٧

Khusysya'an abṣāruhum yakhrujụna minal-ajdāṡi ka`annahum jarādum muntasyir

مُّهْطِعِيْنَ اِلَى الدَّاعِۗ يَقُوْلُ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا يَوْمٌ عَسِرٌ - ٨

Muhṭi'īna ilad-dā', yaqụlul-kāfirụna hāżā yaumun 'asir

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ فَكَذَّبُوْا عَبْدَنَا وَقَالُوْا مَجْنُوْنٌ وَّازْدُجِرَ - ٩

Każżabat qablahum qaumu nụḥin fa każżabụ 'abdanā wa qālụ majnụnuw wazdujir

فَدَعَا رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَغْلُوْبٌ فَانْتَصِرْ - ١٠

Fa da'ā rabbahū annī maglụbun fantaṣir

فَفَتَحْنَآ اَبْوَابَ السَّمَاۤءِ بِمَاۤءٍ مُّنْهَمِرٍۖ - ١١

Fa fataḥnā abwābas-samā`i bimā`im mun-hamir

وَّفَجَّرْنَا الْاَرْضَ عُيُوْنًا فَالْتَقَى الْمَاۤءُ عَلٰٓى اَمْرٍ قَدْ قُدِرَ ۚ - ١٢

Wa fajjarnal-arḍa 'uyụnan faltaqal-mā`u 'alā amring qad qudir

وَحَمَلْنٰهُ عَلٰى ذَاتِ اَلْوَاحٍ وَّدُسُرٍۙ - ١٣

Wa ḥamalnāhu 'alā żāti alwāḥiw wa dusur

تَجْرِيْ بِاَعْيُنِنَاۚ جَزَاۤءً لِّمَنْ كَانَ كُفِرَ - ١٤

Tajrī bi`a'yuninā, jazā`al limang kāna kufir

وَلَقَدْ تَّرَكْنٰهَآ اٰيَةً فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ - ١٥

Wa laqad taraknāhā āyatan fa hal mim muddakir

فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِيْ وَنُذُرِ - ١٦

Fa kaifa kāna 'ażābī wa nużur

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ - ١٧

Wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir

كَذَّبَتْ عَادٌ فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِيْ وَنُذُرِ - ١٨

Każżabat 'ādun fa kaifa kāna 'ażābī wa nużur

اِنَّآ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا صَرْصَرًا فِيْ يَوْمِ نَحْسٍ مُّسْتَمِرٍّۙ - ١٩

Innā arsalnā 'alaihim rīḥan ṣarṣaran fī yaumi naḥsim mustamirr

تَنْزِعُ النَّاسَۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ مُّنْقَعِرٍ - ٢٠

Tanzi'un-nāsa ka`annahum a'jāzu nakhlim mungqa'ir

فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِيْ وَنُذُرِ - ٢١

Fa kaifa kāna 'ażābī wa nużur

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ ࣖ - ٢٢

Wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir

كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِالنُّذُرِ - ٢٣

Każżabaṡ ṡamụdu bin-nużur

فَقَالُوْٓا اَبَشَرًا مِّنَّا وَاحِدًا نَّتَّبِعُهٗٓ ۙاِنَّآ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ وَّسُعُرٍ - ٢٤

Fa qālū abasyaram minnā wāḥidan nattabi'uhū innā iżal lafī ḍalāliw wa su'ur

ءَاُلْقِيَ الذِّكْرُ عَلَيْهِ مِنْۢ بَيْنِنَا بَلْ هُوَ كَذَّابٌ اَشِرٌ - ٢٥

Aulqiyaż-żikru 'alaihi mim baininā bal huwa każżābun asyir

سَيَعْلَمُوْنَ غَدًا مَّنِ الْكَذَّابُ الْاَشِرُ - ٢٦

Saya'lamụna gadam manil-każżābul-asyir

اِنَّا مُرْسِلُوا النَّاقَةِ فِتْنَةً لَّهُمْ فَارْتَقِبْهُمْ وَاصْطَبِرْۖ - ٢٧

Innā mursilun-nāqati fitnatal lahum fartaqib-hum waṣṭabir

وَنَبِّئْهُمْ اَنَّ الْمَاۤءَ قِسْمَةٌ ۢ بَيْنَهُمْۚ كُلُّ شِرْبٍ مُّحْتَضَرٌ - ٢٨

Wa nabbi`hum annal-mā`a qismatum bainahum, kullu syirbim muḥtaḍar

فَنَادَوْا صَاحِبَهُمْ فَتَعَاطٰى فَعَقَرَ - ٢٩

Fa nādau ṣāḥibahum fa ta'āṭā fa 'aqar

فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِيْ وَنُذُرِ - ٣٠ fa kaifa kāna 'ażābī wa nużur

اِنَّآ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَكَانُوْا كَهَشِيْمِ الْمُحْتَظِرِ - ٣١

Innā arsalnā 'alaihim ṣaiḥataw wāḥidatan fa kānụ kahasyīmil-muḥtaẓir

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ - ٣٢

Wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوْطٍ ۢبِالنُّذُرِ - ٣٣

Każżabat qaumu lụṭim bin-nużur

اِنَّآ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا اِلَّآ اٰلَ لُوْطٍ ۗنَجَّيْنٰهُمْ بِسَحَرٍۙ - ٣٤

Innā arsalnā 'alaihim ḥāṣiban illā āla lụṭ, najjaināhum bisaḥar

نِّعْمَةً مِّنْ عِنْدِنَاۗ كَذٰلِكَ نَجْزِيْ مَنْ شَكَرَ - ٣٥

Ni'matam min 'indinā, każālika najzī man syakar

وَلَقَدْ اَنْذَرَهُمْ بَطْشَتَنَا فَتَمَارَوْا بِالنُّذُرِ - ٣٦

Wa laqad anżarahum baṭsyatanā fa tamārau bin-nużur

وَلَقَدْ رَاوَدُوْهُ عَنْ ضَيْفِهٖ فَطَمَسْنَآ اَعْيُنَهُمْ فَذُوْقُوْا عَذَابِيْ وَنُذُرِ - ٣٧

Wa laqad rāwadụhu 'an ḍaifihī fa ṭamasnā a'yunahum fa żụqụ 'ażābī wa nużur

وَلَقَدْ صَبَّحَهُمْ بُكْرَةً عَذَابٌ مُّسْتَقِرٌّۚ - ٣٨

Wa laqad ṣabbaḥahum bukratan 'ażābum mustaqirr

فَذُوْقُوْا عَذَابِيْ وَنُذُرِ - ٣٩

Fa żụqụ 'ażābī wa nużur

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ ࣖ - ٤٠

Wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir

وَلَقَدْ جَاۤءَ اٰلَ فِرْعَوْنَ النُّذُرُۚ - ٤١

Wa laqad jā`a āla fir'aunan-nużur

كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا كُلِّهَا فَاَخَذْنٰهُمْ اَخْذَ عَزِيْزٍ مُّقْتَدِرٍ - ٤٢

Każżabụ bi`āyātinā kullihā fa`akhażnāhum akhża 'azīzim muqtadir

اَكُفَّارُكُمْ خَيْرٌ مِّنْ اُولٰۤىِٕكُمْ اَمْ لَكُمْ بَرَاۤءَةٌ فِى الزُّبُرِۚ - ٤٣

Akuffārukum khairum min ulā`ikum am lakum barā`atun fiz-zubur

اَمْ يَقُوْلُوْنَ نَحْنُ جَمِيْعٌ مُّنْتَصِرٌ - ٤٤

Am yaqụlụna naḥnu jamī'um muntaṣir

سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّوْنَ الدُّبُرَ - ٤٥

Sayuhzamul-jam'u wa yuwallụnad-dubur

بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ اَدْهٰى وَاَمَرُّ - ٤٦

Balis-sā'atu mau'iduhum was-sā'atu ad-hā wa amarr

اِنَّ الْمُجْرِمِيْنَ فِيْ ضَلٰلٍ وَّسُعُرٍۘ - ٤٧ innal-mujrimīna fī ḍalāliw wa su'ur

يَوْمَ يُسْحَبُوْنَ فِى النَّارِ عَلٰى وُجُوْهِهِمْۗ ذُوْقُوْا مَسَّ سَقَرَ - ٤٨

Yauma yus-ḥabụna fin-nāri 'alā wujụhihim, żụqụ massa saqar

اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ - ٤٩ innā kulla syai`in khalaqnāhu biqadar

وَمَآ اَمْرُنَآ اِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ ۢبِالْبَصَرِ - ٥٠

Wa mā amrunā illā wāḥidatung kalam-ḥim bil-baṣar

وَلَقَدْ اَهْلَكْنَآ اَشْيَاعَكُمْ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ - ٥١

Wa laqad ahlaknā asy-yā'akum fa hal mim muddakir

وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوْهُ فِى الزُّبُرِ - ٥٢

Wa kullu syai`in fa'alụhu fiz-zubur

وَكُلُّ صَغِيْرٍ وَّكَبِيْرٍ مُّسْتَطَرٌ - ٥٣

Wa kullu ṣagīriw wa kabīrim mustaṭar

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّنَهَرٍۙ - ٥٤

Innal-muttaqīna fī jannātiw wa nahar

فِيْ مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُّقْتَدِرٍ ࣖ - ٥٥

Fī maq'adi ṣidqin 'inda malīkim muqtadir

Artinya:

1. Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.

2. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus menerus.”

3. Dan mereka mendustakan (Muhammad) dan mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya.

4. Dan sungguh, telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat ancaman (terhadap kekafiran),

5. (Itulah) suatu hikmah yang sempurna, tetapi peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka),

6. Maka berpalinglah engkau (Muhammad) dari mereka pada hari (ketika) penyeru (malaikat) mengajak (mereka) kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan),

7. Pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari kuburan, seakan-akan mereka belalang yang beterbangan,

8. Dengan patuh mereka segera datang kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata, “Ini adalah hari yang sulit.”

9. Sebelum mereka, kaum Nuh juga telah mendustakan (rasul), maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan, “Dia orang gila!” Lalu diusirnya dengan ancaman.

10. Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya, “Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku).”

11. Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah,

12. Dan Kami jadikan bumi menyemburkan mata-mata air maka bertemulah (air-air) itu sehingga (meluap menimbulkan) keadaan (bencana) yang telah ditetapkan.

13. Dan Kami angkut dia (Nuh) ke atas (kapal) yang terbuat dari papan dan pasak,

14. Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami sebagai balasan bagi orang yang telah diingkari (kaumnya).

15. Dan sungguh, kapal itu telah Kami jadikan sebagai tanda (pelajaran). Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

16. Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!

17. Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

18. Kaum ‘Ad pun telah mendustakan. Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!

19. Sesungguhnya Kami telah menghembuskan angin yang sangat kencang kepada mereka pada hari nahas yang terus menerus,

20. Yang membuat manusia bergelimpangan, mereka bagaikan pohon-pohon kurma yang tumbang dengan akar-akarnya.

21. Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!

22. Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

23. Kaum Samud pun telah mendustakan peringatan itu.

24. Maka mereka berkata, “Bagaimana kita akan mengikuti seorang manusia (biasa) di antara kita? Sungguh, kalau begitu kita benar-benar telah sesat dan gila.

25. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Pastilah dia (Saleh) seorang yang sangat pendusta (dan) sombong.”

26. Kelak mereka akan mengetahui siapa yang sebenarnya sangat pendusta (dan) sombong itu.

27. Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah mereka dan bersabarlah (Saleh).

28. Dan beritahukanlah kepada mereka bahwa air itu dibagi di antara mereka (dengan unta betina itu); setiap orang berhak mendapat giliran minum.

29. Maka mereka memanggil kawannya, lalu dia menangkap (unta itu) dan memotongnya.

30. Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!

31. Kami kirimkan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti batang-batang kering yang lapuk.

32. Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

33. Kaum Lut pun telah mendustakan peringatan itu.

34. Sesungguhnya Kami kirimkan kepada mereka badai yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Lut. Kami selamatkan mereka sebelum fajar menyingsing,

35. Sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

36. Dan sungguh, dia (Lut) telah memperingatkan mereka akan hukuman Kami, tetapi mereka mendustakan peringatan-Ku.

37. Dan sungguh, mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan peringatan-Ku!

38. Dan sungguh, pada esok harinya mereka benar-benar ditimpa azab yang tetap.

39. Maka rasakanlah azab-Ku dan peringatan-Ku!

40. Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

41. Dan sungguh, peringatan telah datang kepada keluarga Fir‘aun.

42. Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya, maka Kami azab mereka dengan azab dari Yang Mahaperkasa, Mahakuasa.

43. Apakah orang-orang kafir di lingkunganmu (kaum musyrikin) lebih baik dari mereka, ataukah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam kitab-kitab terdahulu?

44. Atau mereka mengatakan, “Kami ini golongan yang bersatu yang pasti menang.”

45. Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.

46. Bahkan hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan hari Kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.

47. Sungguh, orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan akan berada dalam neraka (di akhirat).

48. Pada hari mereka diseret ke neraka pada wajahnya. (Dikatakan kepada mereka), “Rasakanlah sentuhan api neraka.”

49. Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

50. Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan seperti kejapan mata.

51. Dan sungguh, telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu (kekafirannya). Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

52. Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan.

53. Dan segala (sesuatu) yang kecil maupun yang besar (semuanya) tertulis.

54. Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman dan sungai-sungai,

55. Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Mahakuasa.

Bacaan Surah Qaf dan Artinya

Berikut bacaan surah Qaf dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قۤ ۗوَالْقُرْاٰنِ الْمَجِيْدِ ۖ - ١

Qāf. Al-qur`ānil-majīd

بَلْ عَجِبُوْٓا اَنْ جَاۤءَهُمْ مُّنْذِرٌ مِّنْهُمْ فَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا شَيْءٌ عَجِيْبٌ ۚ - ٢

Bal 'ajibū an jā`ahum munżirum min-hum fa qālal-kāfirụna hāżā syai`un 'ajīb

ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ۚ ذٰلِكَ رَجْعٌۢ بَعِيْدٌ - ٣

Aiżā mitnā wa kunnā turābā, żālika raj'um ba'īd

قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْاَرْضُ مِنْهُمْ ۚوَعِنْدَنَا كِتٰبٌ حَفِيْظٌ - ٤

Qad 'alimnā mā tangquṣul-arḍu min-hum, wa 'indanā kitābun ḥafīẓ

بَلْ كَذَّبُوْا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْ فَهُمْ فِيْٓ اَمْرٍ مَّرِيْجٍ - ٥

Bal każżabụ bil-ḥaqqi lammā jā`ahum fa hum fī amrim marīj

اَفَلَمْ يَنْظُرُوْٓا اِلَى السَّمَاۤءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنٰهَا وَزَيَّنّٰهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوْجٍ - ٦

Afa lam yanẓurū ilas-samā`i fauqahum kaifa banaināhā wa zayyannāhā wa mā lahā min furụj

وَالْاَرْضَ مَدَدْنٰهَا وَاَلْقَيْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍۙ - ٧

Wal-arḍa madadnāhā wa alqainā fīhā rawāsiya wa ambatnā fīhā ming kulli zaujim bahīj

تَبْصِرَةً وَّذِكْرٰى لِكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيْبٍ - ٨

Tabṣirataw wa żikrā likulli 'abdim munīb

وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً مُّبٰرَكًا فَاَنْۢبَتْنَا بِهٖ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِۙ - ٩

Wa nazzalnā minas-samā`i mā`am mubārakan fa ambatnā bihī jannātiw wa ḥabbal-ḥaṣīd

وَالنَّخْلَ بٰسِقٰتٍ لَّهَا طَلْعٌ نَّضِيْدٌۙ - ١٠

Wan-nakhla bāsiqātil lahā ṭal'un naḍīd

رِّزْقًا لِّلْعِبَادِۙ وَاَحْيَيْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًاۗ كَذٰلِكَ الْخُرُوْجُ - ١١

Rizqal lil-'ibādi wa aḥyainā bihī baldatam maitā, każālikal-khurụj

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّاَصْحٰبُ الرَّسِّ وَثَمُوْدُ - ١٢

Każżabat qablahum qaumu nụḥiw wa aṣ-ḥābur-rassi wa ṡamụd

وَعَادٌ وَّفِرْعَوْنُ وَاِخْوَانُ لُوْطٍۙ - ١٣

Wa 'āduw wa fir'aunu wa ikhwānu lụṭ

وَّاَصْحٰبُ الْاَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍۗ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيْدِ - ١٤

Wa aṣ-ḥābul-aikati wa qaumu tubba', kullung każżabar-rusula fa ḥaqqa wa'īd

اَفَعَيِيْنَا بِالْخَلْقِ الْاَوَّلِۗ بَلْ هُمْ فِيْ لَبْسٍ مِّنْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ ࣖ - ١٥

Afa 'ayīnā bil-khalqil-awwal, bal hum fī labsim min khalqin jadīd

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ - ١٦

Wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd

اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌ - ١٧

Iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ - ١٨

Mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīd

وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ - ١٩

Wa jā`at sakratul-mauti bil-ḥaqq, żālika mā kunta min-hu taḥīd

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِۗ ذٰلِكَ يَوْمُ الْوَعِيْدِ - ٢٠

Wa nufikha fiṣ-ṣụr, żālika yaumul-wa'īd

وَجَاۤءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَاۤىِٕقٌ وَّشَهِيْدٌ - ٢١

Wa jā`at kullu nafsim ma'ahā sā`iquw wa syahīd

لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ - ٢٢

Laqad kunta fī gaflatim min hāżā fa kasyafnā 'angka giṭā`aka fa baṣarukal-yauma ḥadīd

وَقَالَ قَرِيْنُهٗ هٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيْدٌۗ - ٢٣

Wa qāla qarīnuhụ hāżā mā ladayya 'atīd

اَلْقِيَا فِيْ جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيْدٍ - ٢٤

Alqiyā fī jahannama kulla kaffārin 'anīd

مَنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيْبٍۙ - ٢٥

Mannā'il lil-khairi mu'tadim murīb

ۨالَّذِيْ جَعَلَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَاَلْقِيٰهُ فِى الْعَذَابِ الشَّدِيْدِ - ٢٦

Allażī ja'ala ma'allāhi ilāhan ākhara fa alqiyāhu fil-'ażābisy-syadīd

۞ قَالَ قَرِيْنُهٗ رَبَّنَا مَآ اَطْغَيْتُهٗ وَلٰكِنْ كَانَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ - ٢٧

Qāla qarīnuhụ rabbanā mā aṭgaituhụ wa lāking kāna fī ḍalālim ba'īd

قَالَ لَا تَخْتَصِمُوْا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ اِلَيْكُمْ بِالْوَعِيْدِ - ٢٨

Qāla lā takhtaṣimụ ladayya wa qad qaddamtu ilaikum bil-wa'īd

مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَآ اَنَا۠ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ ࣖ - ٢٩

Mā yubaddalul-qaulu ladayya wa mā ana biẓallāmil lil-'abīd

يَوْمَ نَقُوْلُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَـْٔتِ وَتَقُوْلُ هَلْ مِنْ مَّزِيْدٍ - ٣٠

Yauma naqụlu lijahannama halimtala`ti wa taqụlu hal mim mazīd

وَاُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ غَيْرَ بَعِيْدٍ - ٣١

Wa uzlifatil-jannatu lil-muttaqīna gaira ba'īd

هٰذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِكُلِّ اَوَّابٍ حَفِيْظٍۚ - ٣٢

Hāżā mā tụ'adụna likulli awwābin ḥafīẓ

مَنْ خَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِ وَجَاۤءَ بِقَلْبٍ مُّنِيْبٍۙ - ٣٣

Man khasyiyar-raḥmāna bil-gaibi wa jā`a biqalbim munīb

ۨادْخُلُوْهَا بِسَلٰمٍ ۗذٰلِكَ يَوْمُ الْخُلُوْدِ - ٣٤

Udkhulụhā bisalām, żālika yaumul-khulụd

لَهُمْ مَّا يَشَاۤءُوْنَ فِيْهَا وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ - ٣٥

Lahum mā yasyā`ụna fīhā wa ladainā mazīd

وَكَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْنٍ هُمْ اَشَدُّ مِنْهُمْ بَطْشًا فَنَقَّبُوْا فِى الْبِلَادِۗ هَلْ مِنْ مَّحِيْصٍ - ٣٦

Wa kam ahlaknā qablahum ming qarnin hum asyaddu min-hum baṭsyan fa naqqabụ fil-bilād, hal mim maḥīṣ

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَذِكْرٰى لِمَنْ كَانَ لَهٗ قَلْبٌ اَوْ اَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيْدٌ - ٣٧

Inna fī żālika lażikrā limang kāna lahụ qalbun au alqas-sam'a wa huwa syahīd

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍۖ وَّمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوْبٍ - ٣٨

Wa laqad khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmiw wa mā massanā mil lugụb

فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ - ٣٩

Faṣbir 'alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ'isy-syamsi wa qablal-gurụb

وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاَدْبَارَ السُّجُوْدِ - ٤٠

Wa minal-laili fa sabbiḥ-hu wa adbāras-sujụd

وَاسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ الْمُنَادِ مِنْ مَّكَانٍ قَرِيْبٍ - ٤١

Wastami' yauma yunādil-munādi mim makāning qarīb

يَوْمَ يَسْمَعُوْنَ الصَّيْحَةَ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ يَوْمُ الْخُرُوْجِ - ٤٢

Yauma yasma'ụnaṣ-ṣaiḥata bil-ḥaqq, żālika yaumul-khurụj

اِنَّا نَحْنُ نُحْيٖ وَنُمِيْتُ وَاِلَيْنَا الْمَصِيْرُۙ - ٤٣

Innā naḥnu nuḥyī wa numītu wa ilainal-maṣīr

يَوْمَ تَشَقَّقُ الْاَرْضُ عَنْهُمْ سِرَاعًا ۗذٰلِكَ حَشْرٌ عَلَيْنَا يَسِيْرٌ - ٤٤

Yauma tasyaqqaqul-arḍu 'an-hum sirā'ā, żālika ḥasyrun 'alainā yasīr

نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَقُوْلُوْنَ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِجَبَّارٍۗ فَذَكِّرْ بِالْقُرْاٰنِ مَنْ يَّخَافُ وَعِيْدِ ࣖ - ٤٥

Naḥnu a'lamu bimā yaqụlụna wa mā anta 'alaihim bijabbār, fażakkir bil-qur`āni may yakhāfu wa'īd

Terjemahannya:

1. Qaf. Demi Al-Qur'an yang mulia.

2. (Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir, “Ini adalah suatu yang sangat ajaib.”

3. Apakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah (akan kembali lagi)? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.

4. Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang ditelan bumi dari (tubuh) mereka, sebab pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik.

5. Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran ketika (kebenaran itu) datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau.

6. Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun?

7. Dan bumi yang Kami hamparkan dan Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-tanaman yang indah,

8. untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba yang kembali (tunduk kepada Allah).

9. Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.

10. Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun,

11. (sebagai) rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan (air) itu negeri yang mati (tandus). Seperti itulah terjadinya kebangkitan (dari kubur).

12. Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass dan Samud telah mendustakan (rasul-rasul),

13. dan (demikian juga) kaum ‘Ad, kaum Fir‘aun dan kaum Lut,

14. dan (juga) penduduk Aikah serta kaum Tubba‘. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku (atas mereka).

15. Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? (Sama sekali tidak) bahkan mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru.

16. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

17. (Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri.

18. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat). 19. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.

20. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan.

21. Setiap orang akan datang bersama (malaikat) penggiring dan (malaikat) saksi.

22. Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.

23. Dan (malaikat) yang menyertainya berkata, “Inilah (catatan perbuatan) yang ada padaku.”

24. (Allah berfirman), “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka Jahanam semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala,

25. yang sangat enggan melakukan kebajikan, melampaui batas dan bersikap ragu-ragu,

26. yang mempersekutukan Allah dengan tuhan lain, maka lemparkanlah dia ke dalam azab yang keras.”

27. (Setan) yang menyertainya berkata (pula), “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh.”

28. (Allah) berfirman, “Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, dan sungguh, dahulu Aku telah memberikan ancaman kepadamu.

29. Keputusan-Ku tidak dapat diubah dan Aku tidak menzalimi hamba-hamba-Ku.”

30. (Ingatlah) pada hari (ketika) Kami bertanya kepada Jahanam, “Apakah kamu sudah penuh?” Ia menjawab, “Masih adakah tambahan?”

31. Sedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka).

32. (Kepada mereka dikatakan), “Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat (kepada Allah) dan memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).

33. (Yaitu) orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih sekalipun tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat,

34. masuklah ke (dalam surga) dengan aman dan damai. Itulah hari yang abadi.”

35. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya.

36. Dan betapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, (padahal) mereka lebih hebat kekuatannya daripada mereka (umat yang belakangan) ini. Mereka pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah tempat pelarian (dari kebinasaan bagi mereka)?

37. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.

38. Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit pun.

39. Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam.

40. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada malam hari dan setiap selesai salat.

41. Dan dengarkanlah (seruan) pada hari (ketika) penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.

42. (Yaitu) pada hari (ketika) mereka men-dengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar (dari kubur).

43. Sungguh, Kami yang menghidupkan dan mematikan dan kepada Kami tempat kembali (semua makhluk).

44. (Yaitu) pada hari (ketika) bumi terbelah, mereka keluar dengan cepat. Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami.

45. Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan engkau (Muhammad) bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al-Qur'an kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku.

Baca juga artikel terkait SHALAT IDUL FITRI atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani