Menuju konten utama
IHSG Hari Ini 17 Mei 2022

Setelah Tersungkur, IHSG Dibuka Rebound di Level 6.603

IHSG dibuka menguat pada sesi perdagangan pagi, diproyeksikan menguat di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Setelah Tersungkur, IHSG Dibuka Rebound di Level 6.603
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada sesi perdagangan pagi ini, Selasa (17/5/2022). Indeks berhasil rebound ke zona hijau di level 6.603 setelah sepakan sebelumnya alami koreksi secara beruntun.

Melansir data RTI, IHSG di awal pra perdagangan dibuka naik ke level 6.603 dengan bertambah 5,9 basis poin atau menguat 0,09 persen, setelah ditutup melemah pada akhir pekan lalu di posisi 6.597.

Sementara indeks LQ45 juga dibuka ikutan menguat pada awal perdagangan indeks ini naik 3,9 basis poin atau menguat 0,40 persen ke posisi 999.

Pada level tersebut IHSG, telah ditransaksikan sebanyak 888 miliar lembar saham dengan nilai mencapai Rp678 miliar dengan volume transaksi mencapai 53 ribu kali.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo melihat IHSG selama pekan ini berpotensi akan mengalami technical rebound setelah pekan sebelumnya terus tersungkur. Ia memperkirakan laju indeks berada di pada pekan ini berada di rentang 6.750 - 6.850.

"Pekan depan berpotensi akan mengalami technical rebound mengingat closing candle hari ini adalah Candle Doji yang mengindikasikan adanya potensi reversal dalam waktu dekat," kata William saat dihubungi reporter Tirto.

Namun demikian, kata William, setelah IHSG berhasil menyentuh di level 6.750 - 6.850 ada potensi indeks akan kembali turun. Penurunan ini melajukan downtrend-nya.

"Ada potensi IHSG akan kembali turun melanjutkan downtrend-nya," imbuhnya.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper memperkirakan hal sama. Dennies melihat IHSG pada pekan depan kali ini akan terus menguat di level 6.742 dan 6.885. "IHSG diprediksi menguat," katanya.

Dennies menyebut secara teknikal candlestick membentuk doji mengindikasikan pelemahan mulai terbatas, sehingga ada potensi rebound. Namun, dalam jangka menengah, pergerakan IHSG masih akan berada dalam trend bearish kuat sehingga perlu diwaspadai.

"Pergerakan akan didorong pembagian dividen dan rilis kinerja emiten," tutupnya.

Selain itu, enaikan suku bunga acuan The Fed (FFR) yang lebih agresif untuk melawan inflasi, dikhawatirkan dapat menimbulkan resesi ekonomi di tengah konflik Ukraina, gangguan rantai pasokan dan lockdown di China.

Kenaikan suku bunga juga memberikan sentimen negatif bagi saham teknologi dan pertumbuhan di AS. Apple, Alphabet dan Amazon melemah lebih dari 1 persen, sedangkan Tesla turun 5,88 persen.

Fokus pelaku pasar tertuju pada laporan penjualan ritel yang akan rilis pada Selasa (17/5), setelah data inflasi dan sentimen konsumen yang mengkhawatirkan pekan lalu.

Pelaku pasar juga masih mencermati ketidakpastian prospek kebijakan moneter, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

Pelaku pasar juga mencermati perkembangan geopolitik di mana Finlandia mengumumkan akan bergabung dengan aliansi militer NATO pada Minggu (15/5), langkah bersejarah setelah kebijakan netralitas militer selama beberapa dekade.

Dari Asia, pelaku pasar mencermati data ekonomi China yang dilaporkan di bawah ekspektasi, akibat kelanjutan lockdown sebagai bagian kebijakan zero COVID-19.

Penjualan ritel bulan April turun jauh di bawah ekspektasi mencapai -11,1 persen (yoy) dan produksi industri turun - 2,9 persen (yoy).

China juga mengalami kenaikan tingkat pengangguran ke level 6,1 persen pada April, di mana tingkat pengangguran kaum muda mencapai rekor.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 156,38 poin atau 0,59 persen ke 26.703,43, Indeks Hang Seng naik 366,28 poin atau 1,84 persen ke 20,316,49, dan Indeks Straits Times meningkat 19,74 poin atau 0,62 persen ke 3.210,9.

Baca juga artikel terkait IHSG HARI INI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri