Menuju konten utama

Setelah Ahok & Polri, Giliran KPK Dibanjiri Karangan Bunga

Anggota Pekat IB DPP DKI Jakarta, Hidayat mengatakan alasan pihaknya mengirimkan 13 karangan bunga itu adalah sebagai bentuk dukungan kepada KPK dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Setelah Ahok & Polri, Giliran KPK Dibanjiri Karangan Bunga
Pekerja memajang karangan bunga di halaman Gedung KPK, Jakarta, Jumat (5/5). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Setelah kantor Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota, Mabes Polri dan sejumlah Mapolda dibanjiri oleh karangan bunga ucapan. Kini giliran Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi di Kuningan yang dibanjiri oleh karangan bunga.

Karangan bunga tersebut dikirimkan oleh sejumlah LSM dan Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB). Karangan bunga yang datang sejak pukul 09.00 WIB masih terus berdatangan ke gedung KPK.

Anggota Pekat IB DPP DKI Jakarta, Hidayat mengatakan alasan pihaknya mengirimkan 13 karangan bunga itu adalah sebagai bentuk dukungan kepada KPK dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Ini adalah bentuk dukungan KPK untuk kasus e-KTP. Termasuk penyerangan untuk Pak Novel menunjukkan keberanian KPK untuk mengusut kasus korupsi. Ya dukungan saja. Karena lagi musim," kata Hidayat di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2017).

Hidayat menjelaskan bahwa Pekat IB adalah lembaga yang konsen terhadap ketidakadilan dari mafia korupsi. Ia mengatakan ke 13 karangan bunga tersebut tidak hanya berasal dari IB DPP DKI Jakarta, tetapi juga berasal dari DPP Jawa Barat, Riau, Batam, Jawa Tengah dan masih banyak lagi.

"Kalau asalnya sendiri bukan hanya dari DKI, tapi ada dari Pekanbaru, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur," kata Hidayat.

Selain itu, lanjut Hidayat, alasan pihaknya mengirimkan bunga itu sebagai bentuk kecaman terhadap aksi penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan yang juga dinilainya sebagai upaya untuk menghambat kasus-kasus korupsi di Indonesia. Pekat IB juga berharap KPK tetap berani menuntaskan kasus korupsi tanpa pandang bulu.

"Semuanya adalah bukti bahwa KPK adalah lembaga milik rakyat. Jadi kalau ada apa-apa ada kami dibelakang yaitu rakyat. KPK harus tetap ada memerangi korupsi yang sangat mengkhawatirkan," ucap Hidayat.

Menanggapi dukungan dari LSM Pekat IB, Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan sangat berterima kasih bagi masyarakat yang mendukung penuh KPK. Menurutnya, ini adalah bukti dukungan masyarakat agar mendorong KPK dalam memberantas korupsi.

"Ini bukti bahwa kami tetap di dukung. Alhamdulillah. Kami sangat mengapresiasi bahwa karangan bunga ini adalah aksi nyata bahwa lembaga kami tetap dipercaya," jelas Febri di lokasi yang sama.

Febri berharap semoga saja kekuatan masyarakat mampu melindungi KPK dalam menangani sejumlah kasus korupsi di Indonesia. Sebab, hingga saat ini Febri masih meyakini para koruptor masih akan mencari cara lain untuk melemahkan tugas KPK.

"Semoga saja kekuatan rakyat masih menjadi pelindung KPK. Karena kami akan mengembalikan aset bangsa yang tergerus korupsi," tutup Febri.

Baca juga artikel terkait KARANGAN BUNGA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dimeitry Marilyn
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto