Menuju konten utama
HUT Pramuka 2019

Seskab Sebut Pramuka Bisa Jadi Wadah & Tempaan Bagi Pemimpin Bangsa

Pramono Anung menyatakan bahwa gerakan Pramuka ini selaras dengan program Presiden Joko Widodo yang menitikberatkan pembangunan SDM.

Seskab Sebut Pramuka Bisa Jadi Wadah & Tempaan Bagi Pemimpin Bangsa
Pramono Anung Sambangi Kediaman Megawati. tirto.id/Felix

tirto.id - Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, menyampaikan bahwa gerakan praja muda karana (pramuka) bisa menjadi tempaan bagi pemimpin masa mendatang.

Dilansir dari laman resmi Setkab, Pranomo Agung mengatakan, gerakan Pramuka selaras dengan program Presiden Joko Widodo yang menitikberatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Sehingga, pembangunan hendaknya tidak hanya lahiriah saja akan tetapi juga modal kapital, kultur atau budaya.

"Bagaimana membentuk manusia Indonesia menjadi manusia yang unggul, manusia petarung, itulah yang kemudian menjadikan prioritas. Setelah pada periode pertama pemerintahan Jokowi pada infrastruktur, maka pada periode ke-2 ini mengenai sumber daya manusia,” ujar Pramono sebagaimana dilansir laman Setkab, Rabu (14/8/2019).

Pramono selanjutnya mengutarakan bahwa manusia-manusia Indonesia harus siap untuk naik kelas.

Ia menambahkan bahwa Bangsa Indonesia tidak lagi sekadar menjadi bangsa yang hanya menunggu tetapi bangsa yang agresif, progresif, bangsa yang unggul, bangsa yang maju, bangsa yang siap bertarung.

Ia menyatakan bahwa Indonesia harusnya siap melawan bangsa-bangsa dunia, tentunya bukan dalam hal perang tetapi pemikiran, kemajuan, kebangsaan, dan yang lainnya.

Dalam kesempatan itu, Seskab berharap bahwa gerakan Pramuka pada waktunya itu selalu tepat.

"Sekarang ini yang diperlukan oleh anak muda adalah bagaimana belajar berorganisasi,” ujarnya.

Pramono mengutarakan bahwa pramuka harusnya memberikan wadah tersebut. Ia berharap pramuka memberikan kesempatan untuk berlatih kepemimpinan, berlatih berorganisasi, berlatih bermusyawarah serta bermufakat.

“Maka, bagi siapapun anak muda mari bersama-sama untuk belajar berorganisasi, menyiapkan diri yang ada pada pramuka,” pungkasnya di akhir wawancara.

Hari Pramuka Indonesia jatuh setiap tanggal 14 Agustus dan telah diresmikan sejak tahun 1961.

Dilansir dari laman Pramuka.lk.ipb.ac.id, setelah kemerdekaan maka didirikan Organisasi Pandu Rakyat Indonesia di Kota Solo pada tanggal 28 Desember 1945.

Organisasi ini ditetapkan sebagai wadah kepanduan di mana anggota kepanduan Indonesia bisa bernaung.

Gerakan kepanduan semakin berkembang hingga pada tahun 1961, terdapat sekitar 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang terbagi menjadi 3 federasi organisasi. Yaitu, Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia dan Persatuan Putera Puteri Indonesia.

Tanggal 14 Agustus 1961 berdasarkan perintah dari Presiden Soekarno, seluruh laskar kepanduan yang ada di Indonesia dilebur ke dalam satu wadah gerakan yang dinamakan Praja Muda Karana alias Pramuka.

Setelah itu Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia.

Di Jakart, sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Hingga kini, warga Indonesia selalu memperingati Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus.

Baca juga artikel terkait ULANG TAHUN PRAMUKA 2019 atau tulisan lainnya dari Rachma Dania

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Rachma Dania
Penulis: Rachma Dania
Editor: Yandri Daniel Damaledo