Menuju konten utama

Serikat Pekerja Pos Indonesia Gelar Demo Tuntut Pencopotan Direksi

Sekitar 1.200 pegawai PT Pos Indonesia (Persero) dari berbagai daerah menggelar aksi demonstrasi di depan Kementerian BUMN, Jakarta.

Serikat Pekerja Pos Indonesia Gelar Demo Tuntut Pencopotan Direksi
Demonstrasi karyawan PT Pos Indonesia menuntut pergantian direksi, Rabu (6/2/2019). tirto.id/Damianus Andreas.

tirto.id - Para pegawai PT Pos Indonesia (Persero) menggelar aksi demonstrasi di depan Kementerian BUMN, Jakarta. Demonstrasi tersebut dilakukan lantaran manajemen Pos Indonesia saat ini tengah menunda pembayaran gaji pegawainya.

“Kami memulai aksi dari Kantor PT Pos Indonesia pukul 08.00 WIB, lalu ke Kementerian BUMN ini. Setelah ini rencananya ke Istana Negara,” kata salah satu peserta aksi bernama Budi (49) kepada reporter Tirto pada Rabu (6/2/2019).

Aksi demonstrasi yang juga menuntut agar jajaran Direksi PT Pos Indonesia dicopot ini diikuti sekitar 1.200 pegawai dari berbagai daerah. Tak hanya dari DKI Jakarta dan Jawa Barat, sejumlah pegawai dari Medan, Makassar, Padang, dan Batam juga diklaim turut hadir.

Sampai dengan pukul 10.45 WIB, para peserta aksi masih menggelar aksi di depan Kementerian BUMN. Mereka meminta agar 10 perwakilan dari Serikat Pekerja Pos Indonesia diizinkan bertemu dengan pihak kementerian untuk melakukan audiensi.

Dari pantauan Tirto di lokasi, para peserta aksi pun turut membawa sejumlah spanduk yang menyuarakan aspirasi mereka. Di antaranya bertuliskan “Ganti Direksi Kami untuk Selamatkan PT Pos Indonesia” dan “Ganti Direksi Harga Mati”.

Penundaan pembayaran gaji pegawai Pos Indonesia sendiri dilakukan manajemen pada 1 Februari 2019. Menurut sejumlah peserta aksi, tidak ada gaji yang masuk ke rekening masing-masing pegawai pada tanggal tersebut.

Berdasarkan pengakuan dari Direksi Pos Indonesia pada 2 Februari 2019, penundaan tersebut merupakan dampak dari aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah pegawai Pos Indonesia di Jawa Barat.

Baca juga artikel terkait DEMO KARYAWAN POS INDONESIA atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri