Menuju konten utama

Serapan Anggaran DKI Naik 4-5 Persen Daripada Tahun Sebelumnya

Sekda Pemprov DKI menyebut serapan anggaran memang tidak maksimal di tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya. 

Serapan Anggaran DKI Naik 4-5 Persen Daripada Tahun Sebelumnya
Proyek pembangunan Light Rapid Transit di Jakarta. tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menyebut serapan anggaran DKI Jakarta naik hingga lima persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ia memprediksi, hingga akhir tahun nanti, APBD 2017 yang bisa terserap mencapai 86 persen.

"Lebih tinggi. Tahun lalu itu 82 persen. 4-5 persen lah naiknya," ungkap Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2017).

Mantan Walikota Jakarta Pusat itu mengakui bahwa serapan anggaran memang tidak maksimal di tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan beberapa hal di antaranya adalah proyek-proyek yang tak selesai di tahun ini.

Selain itu, efisiensi lelang juga dianggap menjadi beban bagi serapan anggaran sebab, menurut dia, anggaran masuk secara bertahap sementara lelang di awal tahun sulit dilakukan.

"Banyak pekerjaan yang tidak selesai. khususnya untk Rusun, di Dinas Sehatan, di Dinas Pendidikan, ada beberapa kantor kelurahan juga tidak selesai," ujarnya.

Lantaran itulah, ujar dia, target serapan sebesar 86 persen adalah hak yang paling realistis yang bisa dicapai Pemprov tahun ini. "Yang jelas proyek yang betul-betul sudah aman. Jadi yang real, tidak dipaksakan. Karena sudah di penghujung tahun seperti ini jangan sampai nanti kesannya mengada-ada," imbuhnya.

Untuk diketahui, serapan anggaran yang rendah kerap menjadi sasaran kritik bagi pemerintahan gubernur sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pada tahun 2015, Pemprov DKI Jakarta hanya menyerap 70 persen dari total anggaran Rp69,28 triliun.

Sementara pada tahun berikutnya, seperti dikatakan Sekda, Pemprov DKI hanya berhasil menyerap 82 persen anggaran dari total Rp62,9 triliun.

Hal ini juga yang dikritisi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat masa kampanye Pilkada DKI Jakarta lalu. Menurut Anies, lemahnya serapan tersebut mengindikasikan bahwa Pemprov tak mampu dalam menyelesaikan program-program yang telah dirancang sejak awal.

Baca juga artikel terkait APBD DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari