Menuju konten utama

Serangan Jantung Sebabkan Kematian Lebih Banyak daripada Kecelakaan

Rata-rata sekitar 300 lebih orang meninggal per bulannya akibat serangan jantung mendadak di musim dingin.

Serangan Jantung Sebabkan Kematian Lebih Banyak daripada Kecelakaan
Ilustrasi takotsubo. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Lebih dari 18 ribu orang meninggal karena serangan jantung mendadak tanpa gejala atau tanda-tanda peringatan sebelumnya pada 2017 di Korea Selatan.

Hal tersebut menjadikan serangan jantung sebagai penyebab kematian yang lebih besar pada 2017, jika dibandingkan dengan kanker paru-paru yang memakan korban sebanyak 17.980. Sementara sebanyak 5.028 orang tewas karena kecelakaan lalu lintas pada tahun yang sama.

The Korea Centers for Disease Control merilis data pada Rabu (9/1/2019), sebanyak 25.859 orang meninggal karena serangan jantung mendadak pada 2017, tidak termasuk kematian karena kecelakaan dan bunuh diri, dan untuk kasus tersebut, sebanyak 18.261 orang meninggal tanpa peringatan, demikian seperti dilansir The Korea Herald.

Menurut data statistik Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, rata-rata sekitar 300 lebih orang meninggal per bulannya akibat serangan jantung mendadak di musim dingin, lebih banyak daripada di musim panas.

Oleh karena itu, untuk menghindari masalah jantung yang tidak terduga, ahli jantung menyarankan agar aktivitas fisik dilakukan pada pagi hari ketika suhu udara masih rendah.

"Temperatur ambien yang rendah menyebabkan pembuluh darah berkontraksi, dan ketika arteri koroner menyempit, pasokan darah ke jantung dapat terganggu," kata Park Dug Woo, seorang spesialis jantung di Asan Medical Center, seperti dikutip The Korea Herald.

"Gumpalan darah juga lebih mungkin terbentuk di pagi hari," lanjutnya.

Detak jantung yang berhenti mendadak dapat didahului oleh gejala-gejala sekitar satu jam sebelumnya. Tanda-tanda peringatan tersebut termasuk nyeri dan rasa ketidaknyamanan di bagian dada, sesak napas, mual, sakit kepala ringan, dan jantung berdebar.

Jika gejala ini muncul, sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit atau klinik terdekat dan idealnya harus ditangani dalam waktu satu jam.

"Pemeriksaan rutin dan memanggil ambulans tanpa ragu-ragu jika ada ketidaknyamanan adalah dua cara sederhana," tambah Park Dug Woo.

Beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan serangan jantung adalah seperti, tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.

Faktor lainnya adalah disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Meskipun faktor genetik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, pilihan gaya hidup yang tidak sehat memainkan peranan yang besar.

Infografik SC Jaga Jantung

Infografik SC Jaga Jantung. tirto.id/Rangga

Baca juga artikel terkait SERANGAN JANTUNG atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Dipna Videlia Putsanra