Menuju konten utama

Seniman Memanipulasi Traffic Maps Pakai 99 Ponsel & Respons Google

Weckert menyalakan navigasi Google Maps pada 99 ponsel. Google Maps pun membaca jalanan yang ia lalui penuh dengan kendaraan atau macet.

Seniman Memanipulasi Traffic Maps Pakai 99 Ponsel & Respons Google
Ilustrasi menggunakan GPS saat berkendara. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Seniman asal AS, Simon Weckert, berhasil memanipulasi traffic Google Maps menggunakan sebuah gerobak berisi 99 ponsel. Weckert membuat kemacetan palsu sehingga jalan raya yang ia lalui menjadi sepi.

Hal itu bisa terjadi, sebagaimana diwartakan Business Insider dikutip Selasa (4/2/2020), lantaran Weckert menyalakan navigasi Google Maps pada 99 ponsel yang ia taruh di dalam gerobak. Artinya, Google Maps pun membaca jalanan itu penuh dengan kendaraan.

Sebagaimana diketahui, Google Maps menandai petanya dengan warna merah untuk menunjukkan jalan raya dalam kondisi kemacetan. Karena banyaknya ponsel yang digunakan melintasi daerah yang sama, Google Maps pun berasumsi jalan raya yang dilalui Weckert bersama gerobaknya memiliki tingkat lalu lintas tinggi atau macet.

Kepada Business Insider, Weckert mengaku melakukan percobaan tersebut pada musim panas lalu, tetapi mempublikasikannya hasilnya pada pekan lalu untuk memperingati ulang tahun Google Maps ke-15.

Weckert pun mempublikasikan hasilnya melalui platform YouTube pada 1 Februari 2020 lalu dalam sebuah video bertajuk "Google Maps Hacks by Simon Weckert". Hingga Selasa (4/2/2020) siang, video tersebut telah mendulang lebih dari 1,4 juta penayangan dengan jumlah kesukaan lebih dari 7,7 ribu kali.

"99 ponsel diangkut dalam gerobak untuk menghasilkan kemacetan lalu lintas virtual di Google Maps. Melalui kegiatan ini, dimungkinkan untuk mengubah jalan hijau merah yang berdampak pada dunia fisik dengan menavigasi mobil di rute lain untuk menghindari terjebak kemacetan," tulis Weckert dalam diskripsi video tersebut.

Simak aksi jahil Weckert saat memanipulasi traffic Google Maps menggunakan sebuah gerobak berisi 99 ponsel dalam video singkat berikut:

Respons Google

Juru bicara Google telah menanggapi situasi tersebut dan mengklarifikasi beberapa hal. Dalam penggunaan normal, Google memang menggunakan sejumlah besar perangkat yang menjalankan Maps di satu tempat sebagai bukti kemacetan lalu lintas.

Google mengatakan akan menggunakan kasus Weckert untuk lebih meningkatkan cara Maps menangani data lalu lintas.

"Baik melalui mobil atau kereta atau unta, kami senang melihat penggunaan kreatif Google Maps karena membantu kami membuat peta berfungsi lebih baik seiring waktu," ujar juru bicara Google sebagaimana dikutip dari 9to5google.

Data lalu lintas di Maps, kata Google, di-refresh terus menerus berkat informasi dari berbagai sumber, termasuk data anonim teragregasi dari orang-orang yang memiliki layanan lokasi aktif dan kontribusi dari komunitas Google Maps.

"Kami telah meluncurkan kemampuan untuk membedakan antara mobil dan motor di beberapa negara termasuk India, Indonesia, dan Mesir, meskipun kami belum cukup sering bepergian dengan kereta. Kami menghargai melihat penggunaan kreatif Google Maps seperti ini karena membantu kami membuat peta berfungsi lebih baik seiring waktu," kata Google.

Google juga menyebutkan bahwa sistemnya terus dimutakhirkan dari berbagai sumber dan berkomitmen untuk menyediakan peta yang paling komprehensif dan akurat. Google juga menyoroti bagaimana Maps dapat membedakan antara mobil dan sepeda motor, tetapi bukan gerobak.

Baca juga artikel terkait GOOGLE MAPS atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Teknologi
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH