Menuju konten utama

Senat UII Terima Pengunduran Diri Rektor

Senat UII memutuskan menyetujui pengunduran diri Harsoyo dari jabatan rektor dan pengunduran diri Abdul Jamil dari jabatan Wakil Rektor III.

Senat UII Terima Pengunduran Diri Rektor
Dr. Ir. Harsoyo M.sc. (kiri) dan Muzayin Nazaruddin, ketua tim pencari fakta UII dalam acara Press Release Senat dan Tim Pencarian Fakta The Great Camping (30/01). [Foto/ist]

tirto.id - Universitas Islam Indonesia pada Senin (30/1/2017) menggelar rapat senat secara tertutup di gedung rektorat UII. Rapat senat tersebut memutuskan menyetujui pengunduran diri Harsoyo dari jabatan rektor yang diumumkan secara resmi pada Kamis (26/1) di hadapan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir dalam jumpa pers di Kopertis, Yogyakarta.

Selain menerima pengunduran diri Harsoyo, rapat senat juga menyetujui pengunduran diri Abdul Jamil dari jabatan Wakil Rektor III.

Meski telah mengundurkan diri, Harsoyo tetap akan bertanggung jawab dan mengikuti proses penyelidikan sampai akhir.

Sementara itu, terkait dengan penjemputan dua terduga pelaku kekerasan Diksar Mapala The Great Camping (TGC) 37 pada hari Senin (30/1) dini hari tadi, tim pencari fakta dari UII menganggap hal itu merupakan kewenangan pihak kepolisian.

“Sepenuhnya merupakan kewenangan pihak kepolisian, dan UII selaku institusi yang berpihak pada penegakan hukum menghormati kewenangan tersebut,” kata Muzayin Nazaruddin, ketua tim pencari fakta UII, melalui siaran persnya yang diterima Tirto, di Yogyakarta, Senin (30/1/2017).

Tim pencari fakta hingga saat ini masih terus menindaklanjuti insiden TGC dengan target menyelesaikan proses pencarian fakta ini dalam tiga hari ke depan.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, kegiatan pendidikan dasar bertajuk The Great Camping (TGC) Mapala UNISI UII Yogyakarta telah menewaskan tiga orang mahasiswa, antara lain Muhammad Fadhli, Syaits Asyam, dan Ilham Nurpadmy Listiyadi.

Baca juga artikel terkait KORBAN MAPALA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh