Menuju konten utama

Semua Menang karena Menabung

Menabung adalah cara paling masuk akal untuk mewujudkan banyak hal.

Semua Menang karena Menabung
Ilustrasi kegembiraan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menabung, kata jurnalis The Guardian, Hilary Osborne, seperti aktivitas lari atau mengonsumsi sayuran hijau. “Hal itu menawarkan manfaat jangka panjang, tapi tidak selalu menarik.”

Memang, menabung adalah perkara baik karena banyak faedahnya. Bagi individu, kebiasaan menabung dapat memicu tumbuhnya gaya hidup sederhana dan hemat, di samping memiliki dana darurat. Selain itu, menabung juga adalah cara paling masuk akal untuk mewujudkan banyak hal seperti melanjutkan pendidikan, membeli rumah atau gadget teranyar, juga berlibur ke tempat-tempat yang sudah lama diidamkan.

Biasanya banyak yang menganggap menabung sudah kuno jika dibandingkan dengan investasi. Sayangnya kebanyakan masyarakat Indonesia belum tersentuh sistem perbankan. Itu membuat menabung justru lebih bisa memberikan dampak positif bagi negara.

“Kita lihat angka literasi keuangan kita masih 35 persen, angka inklusi keuangan kita 75 persen. Kita memiliki ruang yang besar mendorong masyarakat agar bisa mengakses ke keuangan yang kita miliki. Harus kita percepat baik menabung dan akses kredit,” kata Presiden Joko Widodo, didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada akhir tahun lalu.

Dampak positif menabung ini bagi negara paling terasa ketika menghadapi aksi capital reversal atau pembalikan dana asing. Alasannya cukup masuk akal: fungsi bank yang paling utama adalah menghimpun dan menyalurkan dana. Sebab itu, di samping aman dan jumlahnya berkembang, keuntungan menabung di bank adalah uang yang kita tabungkan juga secara tidak langsung bisa berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Pada 2019, total aset industri jasa keuangan mencapai 71 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, meningkat di atas 10 persen dalam satu dasawarsa terakhir. OJK menyebut aset perbankan dalam sistem keuangan punya porsi 78 persen, sementara 22 persen sisanya berasal dari industri non-bank.

Meski demikian, budaya menabung Indonesia ternyata tergolong rendah di kawasan Asia Tenggara. Wimboh Santoso berkata bahwa rasio tabungan terhadap PDB Indonesia berada di bawah Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand. “Rata-rata rasio tabungan rumah tangga Indonesia terhadap total pendapatan juga rendah, yakni hanya sebesar 8,5 persen. Makanya penting untuk mengubah mental masyarakat menjadi giat menabung dan investasi untuk kegiatan produktif,” katanya.

Dengan gambaran demikian, menabung sudah seharusnya menjadi keharusan, bukan? Namun, sebagaimana diucapkan Osborne, benarkah menabung selamanya tidak menarik?

Infografik Advertorial BRI BritAma

Infografik Advertorial Nabung Bikin Untung. tirto.id/Mojo
Pilih Hadiahmu

Perusahaan milik negara, Bank BRI, mengubah asumsi itu dengan menggelar program Tabungan BRI BritAma Pilih Hadiahmu. Dan seperti namanya, program itu memang menawarkan banyak keuntungan untuk nasabahnya.

“Dengan membuka Tabungan BRI BritAma, nasabah bisa memilih sendiri hadiahnya,” kata Direktur Utama Bank BRI, Sunarso.

Adapun hadiah yang dimaksud wujudnya beragam: mulai dari Mercedes Benz C Class 200 bagi pemilik saldo minimum 500 juta rupiah, hingga emas 5 gram bagi nasabah yang punya saldo minimum 1 juta rupiah.

“Wah, kalau ada hadiah begitu aku makin semangat nabung buat ngumpulin modal nikah. Siapa tahu dapat Honda Scoopy Sporty, kan?” kata Iqbal Muhammad, nasabah BRI di Cilegon, Banten.

Cara menabung yang benar adalah hal yang perlu diketahui oleh hampir semua orang, terutama para pekerja yang menjadi tulang punggung keluarga. Ada banyak tips mudah menabung, antara lain, membuat tujuan, menabung di awal ketika gajian, membuat anggaran, membawa bekal, dan lain sebagainya. Namun ada satu tips yang dianggap jitu: menganggap menabung sebagai permainan berhadiah, terutama jika hadiahnya berasal dari penyedia rekening tabungan (bank). Istilah ini disebut gamification.

Ketika kita mengalami hal menyenangkan seperti mendapatkan hadiah, otak kita akan memproduksi senyawa kimia bernama dopamin. Secara alami kita termotivasi untuk mendapatkan hadiah. Apalagi keterlibatan hadiah dari penyedia rekening tabungan sering dianggap mustahil, padahal kenyataannya, semua orang menang karena mereka tidak kehilangan uang. Itu membuat nasabah tidak mengalami kerugian, baik jika mereka menang maupun tidak.

Hal itu yang Bank BRI tawarkan. Program Tabungan BRI BritAma Pilih Hadiahmu, berlaku di seluruh Kantor Cabang, Kantor Cabang Khusus, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas di seluruh Indonesia berlangsung hingga Juli 2020. Program ini hanya bisa diikuti oleh para nasabah yang memiliki rekening Tabungan BRI BritAma dalam mata uang rupiah di luar Installment Saving (Tabungan BritAma Rencana dan Tabungan Junio Rencana).

Pemenang program akan ditentukan dengan undian. Proses pengundian berlangsung pada Agustus 2020.

Informasi lebih lengkap mengenai program tersebut bisa didapatkan pada tautan ini.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis