Menuju konten utama

Selang Cuci Darah Bisa Dipakai Berkali-kali Asal untuk Satu Pasien

"Bisa dipakai 5-7 kali setelah dibersihkan untuk satu pasien yang sama," tutur Edy

Selang Cuci Darah Bisa Dipakai Berkali-kali Asal untuk Satu Pasien
Ilustrasi Selang Cuci Darah. FOTO/iStock

tirto.id - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan masalah keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah berbuntut dengan buruknya pelayanan kesehatan tercermin dari penggunaan selang cuci darah yang dipakai 40 orang tiap alatnya.

Prabowo menyebut alat pencuci ginjal yang terdiri dari selang-selang dialisis, khususnya di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah dipakai 40 orang tiap alatnya.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade turut menyatakan hal yang sama.

"Isu itu sudah lama. Sudah menjadi rahasia umum. Banyak informasi beredar kalau yang pakai BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), ada yang pakai selang bersama. Padahal itu memungkinkan menimbulkan penyakit," kata Andre saat dihubungi wartawan Tirto, Rabu (2/1/2019).

Dokter Edy Iskandar, SpPD, FINASIM, MARS turut menjelaskan terkait penggunaan selang dialisis atau selang cuci darah di sejumlah rumah sakit.

Ia menjelaskan selang dialisis/cuci darah dapat digunakan single use (hanya satu kali dipakai dan langsung di ganti), namun ada juga yang reuse (selang yang sama dipakai oleh pasien yang sama beberapa kali)

"Bisa dipakai 5-7 kali setelah dibersihkan untuk satu pasien yang sama," tutur Edy kepada Tirto pada Rabu (2/1/2018).

Ia juga menegaskan penggunaan selang cuci darah yang digunakan beberapa kali oleh pasien yang sama tidak berbahaya.

"Pemakaian lebih dari satu kali oleh pasien yang sama masih diperbolehkan, sesuai direkomendasikan oleh perhimpunan nefrologi (dokter spesialis penyakit dalam bagian ginjal)," tambahnya.

Namun begitu Edy juga menambahkan, penggunaan satu selang untuk sejumlah pasien yang berbeda rentan adanya penularan penyakit melalui darah, misalnya, virus HIV, hepatitis, dan malaria.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Lied Dina Liastuti telah membantah pernyataan Prabowo Subianto yang mengaku mendapatkan laporan mengenai penggunaan satu selang cuci darah dipakai hingga 40 orang.

Ia mengklaim jika pelayanan pasien di RSCM selalu mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Termasuk juga dengan pelayanan hemodialisis atau cuci darah.

"Pelayanan hemodialisis di RSCM menggunakan selang dan dialiser sekali pakai [single use]," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (2/1/2018).

Dina menjelaskan jika dialiser adalah ginjal buatan yang berfungsi untuk membersihkan darah dari toksin sisa metabolisme tubuh. Dialiser pada proses hemodialisis dapat digunakan satu kali pakai atau berulang kali pada pasien yang sama.

"Setelah proses sterilisasi dan uji kelayakan," ucapnya.

Dina mengatakan jika peralatan hemodialisis memerlukan tiga komponen utama. Yaitu mesin hemodialisis, selang hemodialisis (blood tubing), dan dialiser (artificial kidney/ginjal buatan).

"Mesin dialisis berfungsi sebagai pengatur proses dialisis dan tidak ada kontak langsung dengan darah pasien. Mesin dialisis digunakan bergantian untuk beberapa pasien," ucapnya.

Dina menjelaskan, selang hemodialisis digunakan untuk mengalirkan darah dari tubuh pasien ke dialiser dan mengembalikan darah yang sudah di dialisis kembali ke tubuh pasien. Sehingga, selang hemodialisis hanya digunakan untuk satu pasien, termasuk di RSCM.

Baca juga artikel terkait BPJS KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani