Menuju konten utama

Selamatkan Jiwasraya, Pemerintah Pertimbangkan Opsi Selain PMN

Hingga kini pemerintah cenderung tidak akan memberikan PMN. Skema penyelamatan Jiwasraya akan dilakukan dengan skema lain.

Selamatkan Jiwasraya, Pemerintah Pertimbangkan Opsi Selain PMN
Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta, Rabu (11/12/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.

tirto.id - Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menjelaskan pemerintah belum memutuskan apakah akan membantu PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melalui penanaman modal negara (PMN) di APBN 2021.

“Jiwasraya kita tunggu saja, nanti sampai Agustus apakah akan dianggarkan atau tidak," jelas dia dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (24/7/2020).

Hingga saat ini, Kementerian Keuangan tengah intensif berkoordinasi dengan Kementerian BUMN mengenai langkah yang tepat untuk penyelamatan Jiwasraya. Namun hingga kini pemerintah cenderung tidak akan memberikan PMN. Skema penyelamatan Jiwasraya akan dilakukan dengan skema lain.

“Pemerintah akan lakukan mekanisme tidak investasi langsung ke Jiwasraya. Detailnya nanti akan satu pintu, agar ceritanya jelas lewat Kementerian BUMN. Kita lihat Agustus ada apa nggak, ada alternatif lain kita selesaikan Jiwasraya," jelas dia.

Saat ini Jiwasraya sudah dinyatakan gagal karena dianggap tidak mampu membayar klaim dari nasabahnya. Pada pemberitaan terakhir, dalam laporan keuangan 2019 posisi ekuitas Jiwasraya tercatat minus Rp34,61 triliun.

Keadaan ini memburuk dari kondisi ekuitas perusahaan per kuartal III 2019 yang berada di kisaran minus 23,92. Posisi aset Jiwasraya di akhir 2019 berada di angka Rp18,13 triliun memburuk dari Q3 2019 yang masih di kisaran Rp25,68 triliun. Posisi kewajibannya 2019 mencapai Rp52,74 triliun naik dari Q3 2019 yang berkisar Rp49,60 triliun.

“Laporan keuangan ini juga menggambarkan bahwa tingginya liabilitas Jiwasraya karena produk-produk masa lalu yang tidak mencerminkan produk asuransi yang wajar karena memberikan garansi bunga tetap yang tinggi," ucap Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya, Farid A. Nasution dalam keterangan tertulis, Rabu (27/7/2020).

Beberapa strategi juga sudah direncanakan pemerintah untuk menyelamatkan Jiwasraya. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo missal yang berencana akan menutup Jiwasraya sebagai bagian dari proses restrukturisasi polis nasabah.

Pemerintah mengusulkan pembentukan perusahaan baru di bawah Bahana dengan nama Nusantara Life.

“Ya, pada akhirnya tutup. Tapi memang kami harapkan seluruh pemegang polis ini mau untuk pindah gitu. Karena yang Jiwasraya memang tidak ada pesertanya,” ucap Kartika usai rapat Komisi VI DPR RI, Selasa (7/7/2020).

Kartika berharap nasabah yang saat ini memegang polis Jiwasraya mau dipindahkan ke Nusantara Life. Perusahaan itu nantinya akan membawa polis yang telah direstrukturisasi entah itu polis tradisional maupun saving plan.

Salah satu poin dari negosiasi ini adalah terkait bunga yang akan lebih rendah. Kartika mencontohkan jika semula bunga berkisar 13 persen, maka di Nusantara Life bunganya dipatok 6-7 persen demi menjaga perusahaan tetap sehat. Pembentukan Nusantara Life ini ditargetkan rampung Desember 2021.

Baca juga artikel terkait KASUS JIWASRAYA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz