Menuju konten utama

Selain Indonesia, Australia Buka Bea Masuk untuk 31 Negara Lain

Indonesia melakukan perjanjian dagang dengan Australia dalam hal membebaskan tarif bea masuk. Selain Indonesia, Australia juga bekerja sama dengan 31 negara lainnya.

Selain Indonesia, Australia Buka Bea Masuk untuk 31 Negara Lain
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham MP, sedang menandatangani berkas deklarasi perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreements (FTA) dalam Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) di Ballroom Hotel Luwansa Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan. Senin (4/3/2019). tirto.id/Selfie miftahul

tirto.id - Perjanjian dagang Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) hari ini resmi ditanda tangani. Sebelumnya, Australia juga sudah membebaskan tarif bea berupa perjanjian Free Trade Agreement (FTA) dengan negara-negara lain.

Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham mengatakan, kerja sama yang dilakukan ini bukan hanya soal perdagangan. Namun juga soal politik, relasi dan kolaborasi.

"Bukan hanya mempererat perdagangan, tetapi politik, relasi manusia dengan manusia. Kolaborasi dan kepercayaan. Kami menyediakan kesempatan untuk belajar soal pencapaian kesejahteraan bersama," kata dia saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan perjanjian dagang IA-CEPA, Ballroom Hotel Luwansa Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).

Simon menyebutkan, sebesar 70 persen PDB Australia didominasi sektor perdagangan jasa, yaitu pariwisata, pendidikan dan keuangan. Australia mempunyai banyak universitas dan destinasi wisata yang dikelola secara profesional.

Hal inilah, ujar Simon, yang membuat Australia tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia di sektor pariwisata.

"Peluang pariwisata menawarkan bisnis di Indonesia. Untuk meningkatkan ekspor produk daerah kami," ucapnya.

Sementara itu di sektor perdagangan barang, Australia merupakan eksportir utama produk tambang mineral, pertanian dan peternakan baik dalam bentuk raw material atau produk bernilai tambah.

Tujuan utama ekspornya ke Cina, Jepang, Korea, India, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

Sementara itu, impor utama Australia adalah produk otomotif, perkapalan, permesinan, elektronik, farmasi, karet dan turunannya seperti ban dan kayu serta turunannya seperti furniture.

Negara utama asal impor berasal dari Cina, Jepang, Amerika Serikat, Korea, Thailand, dan Jerman.

Australia memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA/EPA) dengan 31 negara, yaitu negara ASEAN yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunai Darussalam, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, Amerika Serikat, Chile, RRT, Korea Selatan, Jepang, Selandia Baru, Papua Nugini, dan negara-negara Pasifik Selatan

Kemudian kepulauan Micronesia, yakni Kiribati, Nauru, Niue, Palau, Marshall Islands, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Tuvalu, dan Vanuatu.

Baca juga artikel terkait KERJA SAMA INDONESIA-AUSTRALIA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno