Menuju konten utama
Dampak Pandemi Corona

Sekretaris KPCPEN Sebut Bansos Tidak Bisa Dongkrak Daya Beli

Sekretaris KPCPEN Raden Pardede berkata bansos tidak dapat digunakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat saat pandemi. 

Sekretaris KPCPEN Sebut Bansos Tidak Bisa Dongkrak Daya Beli
Warga penerima menunjukkan uang Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor POS Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.

tirto.id - Sekretaris Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Raden Pardede menyatakan bantuan sosial sebenarnya tidak dapat digunakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Ia bilang fungsinya relatif terbatas sehingga perlu ada upaya lain untuk mengerek daya beli.

“Kalau hanya bansos saja tidak bisa meningkatkan daya beli. Dia hanya mempertahankan beli barang esensial. Daya beli tidak akan naik,” ucap Raden dalam diskusi virtual, Senin (5/10/2020).

Raden menjelaskan pemulihan daya beli lebih efektif melalui ketersediaan lapangan kerja. Ia bilang adanya pekerjaan membuat masyarakat memiliki pendapatan tambahan yang bisa digunakan untuk membeli barang di luar kebutuhan esensial.

Satu-satunya program yang cocok dalam daftar Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah padat karya di pos sektoral/pemda. Sayangnya program ini katanya belum bisa dijalankan maksimal.

Salah satu alasannya berkaitan dengan masih tingginya kasus COVID-19 di Indonesia. Hal ini mengakibatkan banyak orang ragu untuk terlibat apalagi mengikuti program padat karya.

“Karena logikanya orang belum mau bekerja penuh secara berkerumun di padat kerja. Kalau COVID-19, atau herd immunity belum,” ucap Raden.

Raden bilang jika padat karya sudah bisa dimaksimalkan, ia yakin dampaknya pada ekonomi akan terasa. Sebab ada perputaran roda ekonomi yang berasal dari peningkatan pendapatan, kenaikan belanja masyarakat, dan perbaikan permintaan yang jadi sinyal positif bagi dunia usaha.

Saat permintaan sudah naik, tentu pelaku usaha tak segan menanamkan investasi yang idealnya menambah lapangan kerja, kata Raden.

Hanya saja, Raden mengakui kalau sampai 2021 nanti, pemerintah masih menitikberatkan program bansos. Hal ini menurutnya perlu strategi lebih lanjut untuk benar-benar bisa mencapai program yang tepat yang bisa meningkatkan daya beli.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz