Menuju konten utama

Sekolah Dibuka Kembali Kemungkinan pada Akhir 2020 atau Awal 2021

Soal kapan sekolah dibuka kembali, Menko PMK Muhadjir Effendy memperkirakan pada akhir tahun ini atau awal 2021.

Sekolah Dibuka Kembali Kemungkinan pada Akhir 2020 atau Awal 2021
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memimpin Rakor Tingkat Menteri (RTM) tentang Pemulangan WNI ABK Kapal World Dream di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (24/02/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kapan sekolah dibuka kembali kini menjadi pertanyaan banyak orang tua siswa, mengingat hingga awal Juni 2020, pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda segera mereda.

Meski pemerintah sudah berencana menerapkan ketentuan New Normal (kenormalan baru) secara bertahap, sebagian wilayah masih memiliki angka infeksi virus corona cukup tinggi.

Soal hal ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memperkirakan kegiatan belajar mengajar di Indonesia baru akan dibuka pada akhir tahun ini atau malah awal tahun depan. Dengan demikian, pembukaan kembali sekolah kemungkinan besar tidak dilaksanakan dalam waktu dekat.

Muhadjir mengatakan, hingga saat ini pemerintah masih melihat perkembangan situasi terkait pandemi COVID-19 di dalam negeri, sebelum memutuskan untuk membuka sekolah kembali.

"Untuk membuka sekolah, masih kami lihat situasinya. Kemungkinan akhir tahun, atau awal tahun 2021," kata Muhadjir, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (3/6/2020), sebagaimana dilansir Antara.

Meski demikian, kata dia, tahun ajaran baru siswa tetap akan diberlakukan pada pertengahan Juli 2020. Pada masa tahun ajaran baru ini, para siswa akan diminta tetap belajar di rumah dengan sistem sekolah berbasis online.

Dia menambahkan, pembelajaran menggunakan sistem online akan dilakukan untuk seluruh siswa di Indonesia.

"Untuk pendidikan itu, kalau tahun ajaran baru, kemungkinan tidak ada perubahan. Pertengahan Juli 2020 sudah tahun ajaran baru. Masih secara online, karena tidak ada jaminan [ada daerah benar-benar bebas dari COVID-19]," ujar Muhadjir.

Sejumlah pihak memang sudah meminta pemerintah agar tidak terburu-buru membuka sekolah kembali pada saat pandemi virus corona belum benar-benar mereda.

Misalnya, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim pernah menyebut, keputusan pembukaan kembali sekolah harus dipertimbangkan matang, berdasarkan berbagai data epidemiologis yang akurat.

"Keselamatan dan kesehatan siswa dan guru adalah yang utama, jadi prioritas," kata Satriawan.

Pertimbangan epidemiologis ini penting, karena mengacu pada pengalaman di negara lain seperti Finlandia, Perancis, dan Korea Selatan, gelombang penularan Covid-19 muncul kembali setelah sekolah dibuka, meskipun dengan protokol kesehatan yang ketat.

Satriwan juga menyarankan agar pembelajaran jarak jauh dilanjutkan hingga Desember 2020. "Ini bertujuan agar sekolah benar-benar bersih dan terjaga dari COVID-19," kata dia.

Sementara Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti meminta pemerintah berkoordinasi dengan para epidemiolog dan ahli dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebelum memutuskan membuka kembali sekolah pada tahun ajaran baru 2020-2021.

"IDAI sebagai ahli harus didengar dan digunakan rekomendasinya terkait rencana Kemendikbud dan beberapa dinas pendidikan daerah membuka sekolah kembali," kata Retno dalam siaran resminya pada 26 Mei lalu.

Menurut Retno, demi melindungi anak-anak Indonesia dari penularan Covid-19, pemerintah pusat dan daerah harus ekstra hati-hati dan cermat dalam memutuskan pembukaan kembali sekolah.

"Keselamatan anak-anak harus menjadi pertimbangan utama saat pemerintah hendak mengambil kebijakan menyangkut anak," ujar Retno.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH