Menuju konten utama

Sejarah Terbentuknya PTMSI dan Sejarah Tenis Meja di Dunia

Berdasarkan sejarah, permainan tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19, sedangkan di Indonesia olahraga ini dikenalkan oleh Belanda.

Sejarah Terbentuknya PTMSI dan Sejarah Tenis Meja di Dunia
Ilustrasi Tenis Meja. foto/Istockphoto

tirto.id - Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang sering dipertandingkan di Indonesia dan dunia. Berdasarkan catatan sejarah, cabang olahraga ini sudah dikenal sejak abad ke-19.

Tenis meja merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua orang pemain (tunggal atau ganda) secara berhadapan dengan menggunakan bola kecil, dan dipukul menggunakan pemukul kayu yang dilapisi karet disebut bet. Bedanya dengan tenis biasa, arena bermain atau lapangan tenis meja berupa meja yang di tengahnya diberikan jaring pembatas.

Pada mulanya, olahraga ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan olahraga tenis meja yang kita ketahui sekarang. Awal terbentuknya permainan ini belum ada aturan-aturan resmi seperti ukuran lapangan, pemukul, jaring/net, bola, dan perlengkapan lainnya. Permainan ini hanya dimainkan untuk mengisi waktu luang dan bersenang-senang.

Sejarah Tenis Meja di Dunia

Permainan tenis meja berasal dari permainan lawn tennis kuno dan bersama dengan badminton, permainan ini populer di Inggris pada pertengahan ke dua abad 19. Permainan tenis meja pada awalnya disebut dengan ping pong, ini berasal dari bunyi bola yang memantul dari meja dan pemukulnya “PING PONG”.

Tenis meja menjadi sebuah lembaga didasari atas gagasan Dr. Gregg Lehmann dari Jerman. Pada tanggal 15 Januari 1928 di Berlin diadakan pertemuan guna membahas tentang tenis meja. Hasil dari pertemuan tersebut adalah memberikan kepercayaan pada Inggris untuk mengadakan pertandingan skala internasional.

Dulunya pertandingan skala internasional yang dimaksud dikenal dengan nama Kejuaraan Eropa. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada akhir bulan di tahun yang sama.

Kejuaraan Eropa diadakan di Memorial Hall, Farringdon Street, diikuti sejumlah negara, yaitu Austria, Cekohoslovakia, Denmark, Inggris, Jerman, Hungaria, India, Swedia, dan Wales. Pada kejuaraan tersebut di tanggal 12 Desember 1928 diadakan pertemuan antar wakil-wakil dari negara peserta yang hasilnya adalah, sebagai berikut:

  1. Kesepakatan tentang Anggaran Dasar dan Peraturan Pertandingan
  2. Kejuaraan yang tadinya bernama kejuaraan Eropa diubah menjadi kejuaraan Dunia yang pertama
  3. Terbentuknya International Table Tennis Federation (ITTF)
  4. Terpilihnya Hr. Hon. Ivor Hontagu dari Inggris sebagai presiden ITTF.

Pengukuhan tenis meja di dunia olahraga semakin kuat setelah pada September 1981 International Olympic Committee (IOC) menetapkan tenis meja ke dalam program olimpiade, dan mulai dipertandingkan dalam olimpiade ke-24 di Seoul, Korea Selatan pada tahun 1988.

Sejarah Terbentuknya PTMSI dan Tenis Meja di Indonesia

Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) merupakan induk organisasi tenis meja di Indonesia. Sejarah awal terbentuknya organisasi ini dapat ditilik pada masa penjajahan Belanda.

Perkenalan rakyat Indonesia dengan tenis meja atau lebih dikenal dengan permainan ping pong ini dimulai pada tahun 1930. Namun, pada masa itu hanya segelintir orang tertentu saja yang memainkannya.

Kebanyakan pemain tenis meja adalah orang-orang Belanda dan kalangan tertentu pribumi. Permainan ini pada awalnya hanya dilakukan di balai-balai pertemuan dan masih dianggap sebagai permainan mengisi waktu luang.

Sekitar tahun 1940, berkembangnya kepopuleran tenis meja akhirnya melahirkan pendirian sejumlah klub ping pong di lembaga-lembaga tertentu, seperti sekolah dan kantor pemerintah. Sehingga, pada tahap ini permainan tenis meja masih menjadi permainan kalangan tertentu.

Tenis meja menyebar secara luas setelah kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 5 Oktober 1951 di Surabaya diadakan Kongres I yang berhasil membentuk berdirinya Persatuan Ping-Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Pendirian PPPSI merupakan awal dari pengenalan olahraga tenis meja kepada seluruh kalangan dan lapisan masyarakat di Indonesia.

Kemudian, pada tahun 1958 di Surabaya diadakan Kongres Ping-Pong yang memutuskan perubahan PPPSI menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).

PTMSI kemudian mulai aktif menjalin hubungan di kancah internasional yang mana pada tahun 1960 PTMSI resmi menjadi salah satu anggota dari Table Tennis Federation of Asia (TTFA). Di tahun berikutnya pada 1961 PTMSI juga diterima bergabung sebagai anggota penuh dari International Table Tennis Federation (ITTF).

Setelah bergabung menjadi anggota dari dua organiasi tersebut, PTMSI aktif mengikuti berbagai kejuaraan resmi di kancah Asia dan dunia.

Baca juga artikel terkait TENIS MEJA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yonada Nancy