Menuju konten utama

Sejarah PERSEROSI Induk Organisasi Sepatu Roda di Indonesia

Sejarah Perserosi (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dimulai pada era 1980an. 

Sejarah PERSEROSI Induk Organisasi Sepatu Roda di Indonesia
Sejumlah atlet sepatu roda putri memacu kecepatannya pada nomor Marathon 42.000 meter putri PON Papua di Jembatan Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/10/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

tirto.id - Sejarah terbentuknya organisasi permainan sepatu roda dimulai pada 1876 di Inggris. Organisasinya bernama NSA (The National Skating Association).

Di tahun 1924, berdiri organisasi sepatu roda Internasional dengan nama Federasi Internationale de Roller Skating (FIRS). Sekarang sudah menyebar di 5 benua dengan 42 anggota federasi nasional.

Di Indonesia sendiri, sepatu roda mulai masuk ketika masa penjajahan Belanda, kemudian diikuti oleh anak-anak orang Indonesia yang kebetulan orang tuanya bekerja pada Belanda.

Tahun 1978, muncul perkumpulan sepatu roda yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada), kemudian tanggal 7 Oktober 1979 terbentuk Pengda Perserosi DKI Jakarta. Selang 2 tahun, pada tanggal 24 – 26 April 1981 dilaksanakan Munas Perserosi I yang diikuti oleh 10 utusan Pengda Perserosi. Perserosi adalah singkatan dari Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia.

Dalam Munas Perserosi I resmi terbentuk Pengurus Besar Perserosi. Perserosi dengan 14 anggota Pengda yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, Sulsel, Sulut, Sulteng, Riau, Bengkulu, dan DKI Jakarta yang terus berkembang sampai dengan sekarang.

Melansir dari Jurnal Farah Dina Zurah "Arena Sepatu Roda", Perserosimerupakan organisasi olahraga nasional dalam olahraga sepatu roda. Organisasi ini berwenang mengkoordinasikan dan membina seluruh kegiatan olahraga sepatu roda dan seluncur di Indonesia.

Berdasarkan AD/ART Perserosi, salah satu tanggung jawab Pengurus Besar Perserosi yakni berusaha mengadakan sarana dan prasarana olahraga sepatu roda di Daerah Provinsi, Daerah Kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia

Perserosi sendiri didirikan di Jakarta pada tanggal 25 April 1981 untuk waktu yang tidak terbatas. PERSEROSI terdiri dari anggota KONI Pusat sejak tahun 1981.

Perserosi bertujuan mewujudkan prestasi olahraga dalam rangka turut mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.

Sedangkan tugas pokok Perserosi adalah mengkoordinasikan dan membina seluruh kegiatan olahraga yang dilaksanakan oleh anggotanya untuk menghasilkan prestasi optimal di tingkat nasional, regional dan internasional.

Secara umum, perlombaan-perlombaan di bidang olahraga sepatu roda terdiri dari perlombaan antarklub, PON, maupun SEA GAMES, dapat menjadi arah prestasi bagi peminat olahraga ini.

Jenis olahraga ini merupakan salah satu prestasi Indonesia di ajang perlombaan tingkat regional ASEAN yang terbilang lebih membanggakan dibandingkan dengan olahraga lainnya, terbukti pada ajang SEA GAMES pada tahun 2011, Indonesia berhasil merebut 12 medali emas.

Dampak Permainan Olahraga Sepatu Roda

Dampak Negatif Sepatu Roda

Olahraga sepatu roda ini memiliki beberapa risiko, antara lain:

  • Resiko terjatuh lebih besar, oleh karena itu dianjurkan untuk berhati-hati dalam berlatih olahraga sepatu roda.

  • Resiko cidera juga lebih besar. Oleh karena itu, disarankan melakukan pemanasan terlebih dahulu agar otot-otot kita lemas, terutama di bagian kaki.

Dampak Positif Sepatu Roda

Meski mengandung risiko cidera, olahraga sepatu roda juga punya manfaat positif, antara lain:

  • Otot bisa terbentuk dengan sempurna. Dengan melakukan olahraga sepatu roda selama 3 bulan, hal ini dapat membentuk otot atletis, terutama di bagian kaki, dan lengan menjadi lebih kencang.

  • Membiasakan diri menjaga keseimbangan tubuh.

  • Membuat jantung lebih sehat.

  • Membuat mood kita bisa lebih baik. Karena olahraga sepatu roda menitikberatkan pada sebuah konsentrasi yang cukup tinggi.

Baca juga artikel terkait SEPATU RODA atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Olahraga
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Iswara N Raditya