Menuju konten utama
Mother's Day

Merayakan Hari Ibu di Berbagai Negara: Dari Prancis Hingga Thailand

Berbagai negara di dunia punya cara dan sejarah untuk merayakan Hari Ibu, termasuk di Indonesia.

Merayakan Hari Ibu di Berbagai Negara: Dari Prancis Hingga Thailand
Ilustrasi Ibu dan Anak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sejarah dan cara merayakan Hari Ibu atau Mother's Day di berbagai belahan dunia berbeda-beda. Di Indonesia, Hari Ibu diperingati tanggal 22 Desember. Lantas, bagaimana dengan peringatan Mother's Day di negara-negara lain?

Sejarah Hari Ibu di Indonesia bermula dari penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia pertama di Yogyakarta tanggal 22 Desember 1928. Peringatan Hari Ibu di tanah air dirayakan dengan berbagai cara yang bertujuan untuk memuliakan sosok ibunda.

Tak hanya Indonesia, berbagai negara lain juga punya momentum memperingati Hari Ibu, meskipun tentunya dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan sejarah serta tradisi negara-negara tersebut.

Sejarah Hari Ibu di Indonesia

Peringatan Hari Ibu di negeri ini sebenarnya sudah diterapkan sejak era pemerintahan Presiden Sukarno. Namun, sejarah tanggal 22 Desember yang kemudian ditetapkan sebagai tanggal Hari Ibu sebenarnya bermula jauh sebelumnya.

Penetapan 22 Desember sebagai peringatan Hari Ibu mengacu pada pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang dihelat tanggal 22-25 Desember 1928, atau hanya beberapa pekan setelah Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda.

Dikutip dari buku Biografi Tokoh Kongres Perempuan Indonesia Pertama (1991) yang ditulis Suratmin dan Sri Sutjiatiningsih, kongres itu dilangsungkan di Ndalem Joyodipuran, Yogyakarta.

Saat ini, gedung bersejarah sejak masa kolonial Hindia Belanda tersebut difungsikan sebagai Kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta.

Kongres Perempuan Indonesia I diikuti oleh tidak kurang dari 600 orang perempuan dari puluhan perhimpunan wanita. Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang suku, agama, pekerjaan, juga usia.

Infografik SC Perayaan hari ibu

Infografik SC Perayaan hari ibu. tirto.id/Sabit

Perayaan Hari Ibu di Dunia

Tidak hanya di Indonesia saja, di berbagai belahan dunia lain juga memiliki Hari Ibu dengan tradisi yang bermacam-macam pula. Berikut ini beberapa di antaranya:

Prancis

Hari Ibu di Prancis dirayakan setiap tanggal 26 Mei. Peringatan ini dilakukan untuk menghormati para istri yang ditinggal gugur suaminya dalam Perang Dunia I.

Dulu, beberapa wali kota di Perancis menganugerahi medali khusus untuk para ibu terpilih. Saat ini, Hari Ibu dirayakan dengan memberikan hadiah dan kue berbentuk bunga kepada ibu.

Inggris

Hari Ibu di Inggris dikenal dengan Mothering Sunday, dirayakan setiap hari Minggu tiga pekan sebelum Paskah yang biasanya jatuh antara pertengahan Maret dan awal April.

Mothering Sunday di Inggris menjadi momen berkumpul bagi ibu dengan anak-anaknya. Biasanya, para perantauan akan pulang ke rumah untuk merayakan Hari Ibu ini.

Selain itu, Hari Ibu di Inggris juga dirayakan dengan memberikan bunga, kartu ucapan, atau hadiah, bukan hanya kepada ibu kandung, tetapi kepada nenek, ibu tiri, juga ibu mertua.

Jepang

Di Jepang, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 12 Mei. Biasanya, diadakan lomba menggambar ibu bagi anak-anak. Karya pemenang lomba akan dipamerkan di seluruh negeri.

Cara lain yang sering dilakukan adalah memberikan bunga anyelir berwarna merah dengan tulisan “Selamat Hari Ibu” dengan huruf Kanji.

Thailand

Peringatan Hari Ibu di Thailand sekaligus untuk merayakan hari ulang tahun Yang Mulia Sirikit. Ratu Sirikit adalah permaisuri almarhum Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, yang wafat pada 2016 lalu.

Dalam perayaan ini, setiap tahun selama bulan Agustus, rumah-rumah di Thailand dan tempat-tempat umum akan dihiasi dengan lampu, dekorasi, dan potret Ratu Sirikit.

Pada pagi hari, diadakan upacara pemberian sedekah diikuti dengan upacara penerangan lilin dan kembang api di seluruh negara.

Baca juga artikel terkait HARI IBU atau tulisan lainnya dari Alifa Justisia

Penulis: Alifa Justisia
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Yulaika Ramadhani