Menuju konten utama

Sejarah Pep Guardiola Menikmati Bulan Madu Kedua di Barcelona

Pep Guardiola kembali mengukir sejarah di Barcelona, kali ini ia berperan sebagai pelatih.

Sejarah Pep Guardiola Menikmati Bulan Madu Kedua di Barcelona
Pep Guardiola [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Sebelum meninggalkan Barcelona pada 2001, Joseph Guardiola sempat menolak tawaran besar dari AS Roma dan Parma menjelang musim 1998/1999. Pada akhirnya, ia memang harus pergi, tepatnya pada 2001. Namun, kelak Pep Guardiola kembali dan mengukir sejarah emas kedua bersama klub kampung halamannya itu.

Pep Guardiola memilih memperpanjang kontrak di Barcelona hingga 2001 setelah menampik tawaran dari dua klub Italia. Guardiola saat itu sebenarnya sedang dalam usia emas, 27 tahun, namun ia beberapa kali mengalami cedera dan sering absen, termasuk melewatkan Piala Dunia 1998 di Perancis.

Untuk level tim nasional, Pep Guardiola membela Spanyol dari jenjang umur U21 dan U23 pada 1991. Setahun kemudian, ia dipanggil untuk memperkuat timnas senior Spanyol saat berusia 20 tahun.

Hingga memutuskan pensiun dari tim Matador pada 2001, Guardiola mengoleksi 47 caps dengan sumbangan 5 gol. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim nasional Catalonia periode 1995-2005 dan torehan sebanyak 7 caps.

Di awal milenium baru itu pula, Pep akhirnya meninggalkan Barcelona seiring usainya kontrak. Ia lalu berlabuh ke Serie A, menerima tawaran Brescia yang kala itu diperkuat oleh legenda hidup Italia Roberto Baggio dan playmaker masa depan Andrea Pirlo.

Pep pindah klub lagi pada awal musim 2002/2003. Namun, ia hanya merumput 4 kali saja bersama Giallorossi karena tersangkut kasus doping dan dijatuhi sanksi skorsing. Guardiola mengajukan banding namun baru pada 23 Oktober 2007 ia dibebaskan dari semua tuduhan.

Setelah masa hukumannya selesai, masih di musim 2002/2003, ia kembali ke Brescia sebelum akhirnya merantau jauh ke Qatar dengan membela Al-Ahli sampai 2005. Dan akhirnya, Pep Guardiola menutup kariernya sebagai pemain di klub Meksiko, Dorados pada 2006.

Bulan Madu Kedua di El Barca

Hanya setahun setelah gantung sepatu, Pep Guardiola langsung kembali ke lapangan hijau. Kali ini tentunya bukan lagi sebagai pemain, ia kini sudah menjadi seorang pelatih. Klub mana yang pertamakalinya dibesutnya? Benar, Barcelona.

Pep Guardiola pulang ke kota kelahirannya setelah 7 tahun terakhir berpetualang antar-benua. Menjelang musim 2007/2008, ia ditunjuk untuk menangani Barcelona B.

Hanya butuh setahun bagi Pep untuk membuktikan diri bahwa ia juga piawai dalam melatih. Di musim debutnya itu, Guardiola membawa pasukan muda Catalan merengkuh trofi juara Divisi Tiga La Liga atau Tercera Division. Barcelona B pun berhak promosi ke Segunda Division.

Namun, Guardiola tidak mendampingi Barcelona B di musim berikutnya. Direksi Barcelona memutuskan, Pep akan langsung menangani skuad utama untuk menggantikan Frank Rijkaard yang telah menjadi pelatih El Blaugrana sejak 2003.

Tentu saja menjadi beban bagi Guardiola meneruskan kinerja sang legenda sepakbola Belanda itu. Rijkaard, mantan gelandang andalan Ajax Amsterdam dan AC Milan yang dibawanya merengkuh seabrek trofi, sebelumnya pernah membesut tim nasional Belanda.

Selama menukangi Barcelona pun, prestasi Rijkaard tidak bisa dibilang buruk. Dua gelar kampiun Divisi Utama La Liga, 1 trofi Liga Champions, dan 2 kali juara Piala Super Spanyol telah dipersembahkan oleh pria Amsterdam ini.

Ternyata, apa yang dicapai Guardiola mampu melebihi ekspektasi dan terbilang mengejutkan. Musim perdananya, 2008/2009, Barcelona dibanjiri trofi setelah menyabet juara La Liga, Liga Champions, dan Copa del Rey.

Bukan hanya itu. Masih dalam perjalanan tahun 2009, Pep menambah lagi prestasinya bersama El Barca dengan menggamit Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, bahkan Piala Dunia Antar-Klub. Kegemilangan ini berlanjut hingga ke musim-musim berikutnya.

Kapan Bulan Madu Ketiga, Pep?

Pep menanamkan pondasi penting bagi Barcelona juga mengorbitkan para calon bintang dunia, seperti Gerard Pique, Sergio Busquets, Pedro Rodriguez, Thiago Alcantara, Sergi Roberto, serta kian mematangkan pemain yang lebih dulu memperkuat La Blaugrana macam Xavi, Carles Puyol, Andres Iniesta, Victor Valdes, dan tentu saja Lionel Messi.

Setelah mengumpulkan nyaris seluruh trofi bergengsi yang tersedia di persepakbolaan Spanyol, Eropa, bahkan level internasional, bulan madu Pep dan Barcelona akhirnya harus pungkas. Ia undur diri pada 26 April 2012 dan untuk sejenak beristirahat dari urusan sepakbola.

Namun, karier kepelatihan Guardiola belum berhenti, begitu pula dengan kejayaannya. Sejak awal 2013, ia membesut klub raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Munchen, selama tiga musim. Selanjutnya hingga kini, giliran klub kaya raya Premier League Inggris, Manchester City, yang merasakan daya magisnya.

Trofi demi trofi terus menghujani Pep bersama dua klub mapan Eropa itu. Tapi, bagaimananapun juga, hati Guardiola hanya untuk Barcelona. Suatu saat nanti, ia barangkali akan kembali ke Camp Nou untuk ketiga kalinya, bisa jadi dengan peran yang berbeda lagi.

Artikel Sejarah Hidup Guardiola Sebelumnya, Baca:

Baca juga artikel terkait SEJARAH SEPAKBOLA atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Olahraga
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya