Menuju konten utama
AFC Asian Cup 2019

Sejarah Israel di Piala Asia: Juara, Diasingkan, Lalu Ikut Eropa

Timnas Israel pernah mengguratkan sejarah emas di Piala Asia, yakni juara pada edisi 1964.

Sejarah Israel di Piala Asia: Juara, Diasingkan, Lalu Ikut Eropa
Protes terhadap Israel. ANTARA FOTO/REUTERS/Beawiharta

tirto.id - Tim nasional (Timnas) Israel sempat mengguratkan tinta emas di persepakbolaan Asia saat masih tergabung di AFC dan sebelum hijrah ke UEFA atau Eropa sejak 1994. Dalam sejarah penyelenggaraan Piala Asia atau AFC Asian Cup, Israel pernah meraih gelar juara pada edisi ketiga turnamen ini, yakni di Piala Asia 1964.

Israel adalah salah satu tim peserta Piala Asia sejak pertamakali turnamen sepakbola kontinental tertua ke-2 di dunia setelah Copa America itu digelar. Di edisi perdana, yakni Piala Asia 1956 di Hong Kong, Israel langsung tampil memukau dengan menempati posisi runner-up di bawah Korea Selatan yang merengkuh trofi juara.

Pada Piala Asia edisi kedua tahun 1960 yang dihelat di Korea Selatan, tim nasional Israel lagi-lagi menorehkan prestasi serupa. Kala itu, Shlomo Levi dan kawan-kawan finish di urutan kedua. Gelar kampiun masih bisa dipertahankan Korea Selatan.

Dan, di Piala Asia 1964 di mana Israel bertindak sebagai tuan rumah, akhirnya gelar juara berhasil diraih. Dalam ajang yang masih menerapkan format round robin ini, Israel mengakhiri turnamen dengan mengumpulkan poin terbanyak.

Di partai pamungkas yang digelar pada 3 Juni 1964 di Stadion Nasional Ramat Gan dan disaksikan lebih dari 35 ribu penonton, Moshe Leon dan Gideon Tish membawa Israel memenangkan duel kontra Korea Selatan dengan skor tipis 2-1. Hasil ini membuat Korsel harus puas di peringkat tiga, sedangkan runner-up ditempati oleh India.

Sayangnya, Israel tidak mampu mengulangi prestasi terbaiknya pada Piala Asia 1968 yang diselenggarakan di Iran empat tahun kemudian. Tim berjuluk The Blue and Whites ini hanya mampu finish di urutan ke-3, di bawah Myanmar dan sang juara, Iran.

Empat edisi awal putaran final Piala Asia digelar dengan format round robin yang mempertemukan empat tim juara dari tiga zona ditambah tuan rumah. Israel kala itu berada di Zona Barat dan kerap melaju ke putaran final Piala Asia dengan status sebagai juara zona, kecuali tahun 1964 ketika Israel bertindak sebagai tuan rumah alias penyelenggara.

Pada 1974, Israel dikeluarkan dari kompetisi AFC karena protes yang digalang oleh sejumlah negara. Sejak saat itu, Israel mulai terasing dari kancah sepakbola Asia meskipun tim nasionalnya terus eksis. Akhirnya, pada 1994, Israel memperoleh keanggotaan penuh dari UEFA dan menjadi anggota konfederasi sepakbola Eropa itu hingga kini.

Baca juga artikel terkait PIALA ASIA 2019 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Olahraga
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya