Menuju konten utama
Hari Penting 2021

Sejarah Hari Turisme Sedunia 27 September & Cara Merayakannya 2021

Hari Turisme Sedunia atau World Tourism Day diperingati setiap tanggal 27 September. Bagaimana sejarahnya?

Sejarah Hari Turisme Sedunia 27 September & Cara Merayakannya 2021
Turis asal Cina berfoto di Bali. Foto Anton Muhajir untuk Tirto.id

tirto.id - Hari Turisme Sedunia atau World Tourism Day diperingati setiap tanggal 27 September tiap tahunnya. Tahun 2021 ini, Hari Turisme Internasional mengangkat tema "Tourism for Inclusive Growth" atau "Pariwisata untuk Pertumbuhan Inklusif". Bagaimana sejarah dan cara merayakannya?

Menurut laman United Nations, tema "Tourism for Inclusive Growth" untuk perayaan Hari Turisme Sedunia 2021 dilatarbelakangi karena semua sisi kehidupan dari mulai sosial hingga ekonomi terdampak akibat pandemi Corona COVID-19.

Sebagai badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pawisata, World Tourism Organization (UNWTO) bertanggung jawab atas keberlanjutan sektor global menuju pemulihan dan pertumbuhan yang inklusif.

UNWTO akan memastikan bahwa sektor pariwisata memiliki harapan di masa depan. Hal ini termasuk komunitas, minoritas, dan generasi muda. Tujuan dari Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) adalah bebas dari kemiskinan dan kesetaraan gender.

Sejarah Hari Turisme Sedunia

Turisme atau pariwisata memberikan pengalaman yang unik bagi setiap orang. Para turis atau pelancong akan menuju ke tempat yang jauh dari tempat tinggalnya. Mereka akan mengenal bahasa, masakan, dan budaya baru di tempat yang dikunjungi.

Dilansir laman Days of The Year, kegiatan melancong atau berpesiar ke tempat lain sudah dikenal dari zaman Kekaisaran Cina Kuno Sebelum Masehi.

Ada pula yang berpendapat aktivitas wisata dilakukan pada masa Raja Shugi dari Ur, kerajaan kuno di kawasan Timur Tengah yang juga eksis pada periode Sebelum Masehi. Kala itu, mulai dilakukan perbaikan jalan dan pembangunan shelter untuk tempat singgah para wisatawan.

Di zaman yang lebih modern, tepatnya pada Abad Pertengahan (abad 5 sampai 15 Masehi), kegiatan wisata dianggap menjadi lebih penting. Salah satu faktor utamanya adalah agama. Umat Buddha, Islam, dan Kristen, misalnya, sudah menjalankan tradisi ziarah dengan melakukan perjalanan jarak jauh.

Dengan menelusuri sejarah tersebut, UNWTO mulai mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan, bertanggung jawab, dan dapat diakses secara universal. Pariwisata dapat menguntungkan wisatawan dan lokasi yang dikunjungi.

Tidak hanya itu, pariwisata juga merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Untuk tujuan ini, UNWTO menyusun Kode Etik Global untuk Pariwisata agar wisatawan tetap dapat melindungi budaya dan lingkungan dari lokasi yang dikunjungi.

Hingga akhirnya, Hari Turisme Sedunia diresmikan oleh Majelis Umum UNWTO pada September 1979 di Spanyol. Tanggal 27 September dipilih karena menandai awal musim di belahan bumi selatan dan berakhirnya musim ramai di belahan bumi utara.

Cara Merayakan Hari Turisme Sedunia

Berikut ini cara merayakan Hari Turisme Sedunia:

  • Tentukan tempat yang ingin dituju. Bila tidak dapat dikunjungi dalam waktu dekat, rencanakanlah di masa yang akan datang.
  • Apabila Anda tinggal di tempat wisata, bergabunglah dalam sistem kerja pariwisata di tempat itu. Tujuannya agar dapat melihat hal-hal yang dapat dilakukan untuk melindungi warisan, situs budaya, dan sejarah lokal.
  • Tingkatkan kesadaran tentang berbagai tantangan yang dihadapi sektor pariwisata saat Hari Turisme Sedunia. Salah satu caranya dengan memberi tahu kepada semua orang bahwa di dunia ini ada banyak permata tersembunyi yang bisa ditemukan dengan menelusuri tempat-tempat baru.

Baca juga artikel terkait HARI TURISME SEDUNIA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Iswara N Raditya