Menuju konten utama

Sejarah Hari Pipa Sedunia 11 Maret 2022: Pentingnya untuk Kehidupan

Hari Pipa Sedunia dirayakan setiap 11 Maret setiap tahunnya. Berikut fakta-fakta selengkapnya.

Sejarah Hari Pipa Sedunia 11 Maret 2022: Pentingnya untuk Kehidupan
Petugas melakukan pemeriksaan pipa jaringan milik PT Pertamina EP Asset 1 Field Rantau di area Stasiun Pengumpul (SP) 8, Alur Bemban, Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (7/11/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.

tirto.id - Hari Pipa Sedunia dirayakan setiap 11 Maret setiap tahunnya. Peringatan ini sebagai upaya memberikan edukasi pada setiap orang mengenai pentingnya pipa dalam menjaga kesehatan masyarakat. Melalui pipa, banyak wilayah yang terbantu dalam urusan kebersihan.

Misalnya, pipa menjadi sarana untuk menyalurkan limbah ke tempat pembuangan yang semestinya. Distribusi limbah yang terkendali tersebut membuat efek buruk bagi kesehatan dapat diminimalisasi. Contohnya, tidak ada bau busuk dan penumpukan limbah yang memicu penyakit.

Pipa juga telah menyokong kebaikan air yang dikonsumsi manusia. Pipa ledeng perumahan menjadi contoh nyata bahwa pipa memegang peranan sangat penting. Pipa turut menjadi baiknya sanitasi yang ada di sekitar kehidupan.

Sejarah Hari Pipa Sedunia

Pipa menjadi komponen vital di setiap perkotaan. Bahkan, tata kota turut memperhitungkan keberadaan jalur pipa sebelum akhirnya arsitektur kota diterapkan. Perencanaan saluran air dan sanitasi diperhitungkan cukup matang.

Mengutip laman National Today menyebutkan, masa depan suatu tempat ikut ditentukan dari sbeerapa baik sistem saluran airnya. Oleh sebab itu, kesadaran mengenai pentingnya pipa ini membuat sebagian pihak membuat peringatan semenjak tahun 2010 pada setiap 11 Maret. Pemrakarsa agenda ini adalah Dewan Pipa Dunia (Word Plumbing Council).

Tidak hanya memperingati setiap tahun saja, Dewan Pipa Dunia turut berperan aktif mengkampanyekan kaitan positif antara pipa dengan kesehatan, kelestarian lingkungan, dan kemakmuran ekonomi. Bahkan, Bank Dunia mengakui penting pipa ledeng yang dianggap komponen perawatan kesehatan dengan biaya yang sangat hemat. Urgensi memeringati Hari Pipa Sedunia akhirnya menjadi cukup luas cakupannya

Bukan hanya pipanya saja yang dibuat berkualitas, namun perlu pula dilakukan peningkatan pelatihan bagi pekerja yang bergerak di bisnis pipa. Sebab, kala penerapan pipa gagal memenuhi tujuan yang diharapkan, merekalaj yang dimintai bertanggung jawab. Personil terlatih bisa memberi solusi dengan segera dan modern dalam peningkatan sistem sanitasi secara keseluruhan.

Pentingnya pipa dalam hidup keseharian

Mengutip situs World Plumbing, ada beberapa informasi menarik mengenai pentingnya fasilitas perpipaan dalam kehidupan. Menurut publikasi dari Unicef dan WHO di tahun 2017 ditemukan fakta bahwa:

1. Sekira 900 juta sekolah anak di seluruh dunia tidak memiliki fasilitas cuci tangan. Di sisi lain, mencuci tangan merupakan langkah pencegahan penyakit dengan menyingkirkan penyebabnya yang menempel di tangan.

2. Sekitar 6 dari 10 orang di dunia (4,5 miliar orang) memiliki manajemen sanitasi kurang aman.

3. Ditemukan 361.000 anak per tahun dengan usia di bawah 5 tahun meninggal karena penyakit diare. Penyebabnya air tercemar akibat kebiasan masyarakat yang melakukan buang air besar sembarangan di perairan setempat.

4. Sekira 3 dari 10 orang di seluruh dunia (2,1 miliar orang) belum memiliki akses aman ke air yang siap dikonsumsi di rumah

Dengan keberadaan berbagai fakta tersebut, maka urgensi peringatan Hari Pipa Sedunia yaitu membangun kesadaran setiap orang mengenai pentingnya pipa dan tenaga perpipaan yang membantu melindungi kesehatan masyarakat. Di samping itu, masyarakat juga digugah untuk peduli dengan fasilitas air bersih dan sanitasi.

Pipa telah menjadi bagian di dalam rutinitas keseharian. Kehadirannya tidak lepas dari aktivitas mandi, mengambil air dari kran ledeng, menyiram toilet, hingga pembuangan limbah rumah tangga. Oleh sebab itu, kemajuan dalam pemipaan diperlukan dari waktu ke waktu.

Baca juga artikel terkait HARI PIPA SEDUNIA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani