Menuju konten utama

Sejarah Hari Perlindungan Anak Sedunia 1 Juni dan Tujuan Peringatan

Sejarah Hari Anak Internasional 1 Juni dan tujuan peringatannya.

Sejarah Hari Perlindungan Anak Sedunia 1 Juni dan Tujuan Peringatan
Sejumlah anak bersiap mengikuti lomba mewarnai Volunteer Week 2019 di Atrium Citimall, Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (22/07/2019). ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin/aww.

tirto.id - Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Anak Internasional atau Hari Perlindungan Anak Sedunia. Hari spesial ini diperingati oleh banyak negara, baik diwilayah Eropa, Asia, maupun Amerika.

Hari Anak Internasional didedikasikan khusus untuk anak-anak di seluruh dunia. Perayaan ini juga sebagai pengingat bahwa ada banyak masalah yang harus diatasi demi meningkatkan kesejahteraan masa depan anak-anak.

Masalah yang dimaksud mencakup kemiskinan, pendidikan, hingga eksploitasi dan perdagangan anak yang masih marak di berbagai tempat.

Hari Anak Internasional diperingati dengan mengadakan kegiatan yang dapat menumbuhkan kesadaran banyak orang tentang masalah-masalah tersebut. Dalam hal ini, pemerintah juga wajib mendukung dan berpartisipasi untuk memenuhi kebutuhan anak-anak.

Sejarah Hari Perlindungan Anak Sedunia

Dikutip dari laman Compassion, Hari Anak pertama kali dimulai pada tahun 1856 di Amerika Serikat. Pencetusnya adalah Pendeta Dr. Charles Leonard, seorang pendeta dari Universalist Church of the Redeemer di Chelsea, Massachusetts.

Saat itu sang pendeta memiliki tradisi mengadakan layanan kebaktian khusus yang difokuskan untuk anak-anak. Selama bertahun-tahun, sejumlah pihak sempat mengusulkan adanya perayaan tahunan khusus untuk anak-anak.

Sayangnya, pemerintah mengabaikan hal tersebut. Presiden saat itu sebenarnya sudah menetapkan Hari Anak Nasional, tapi tidak ada perayaan resmi yang digelar di Amerika pada zaman tersebut.

Melansir laman Armenpress, Hari Perlindungan Anak Sedunia pertama kali ditetapkan pada tahun 1925 pada Konferensi Dunia untuk Kesejahteraan Anak. Hari Perlindungan Anak pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Juni 1950.

Peringatan ini baru dirayakan secara universal pada tahun 1954. Pada masa itu, peringatan ini ditujukan untuk melindungi anak-anak dari eksploitasi sekaligus menyediakan pendidikan yang layak bagi mereka.

Bedanya dengan Hari Anak Sedunia 20 November

Hari Perlindungan Anak Sedunia tidak sama dengan Hari Anak Sedunia yang diperingati pada tanggal 20 November. Meski demikian, kedua perayaan ini memiliki tujuan serupa, yaitu untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan hidup anak-anak.

Di tahun 1954, PBB merekomendasikan agar semua negara merayakan Hari Anak Sedunia. Berdasarkan resolusi PBB, Hari Anak Sedunia diperingati untuk memperjuangkan hak anak-anak yang termasuk hak asasi dasar manusia.

Pada tanggal 20 November 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak Anak-Anak dalam versi yang lebih luas. Itulah kenapa Hari Anak Sedunia diperingati pada tanggal 20 November.

Hari Perlindungan Anak bertujuan untuk melindungi hak-hak anak, menghapus pekerja anak-anak, dan menjamin pendidikan bagi mereka.

Sedangkan Hari Anak Sedunia dibuat untuk mengubah cara pandang serta perlakuan masyarakat terhadap anak-anak demi meningkatkan kesejahteraan mereka.

Baca juga artikel terkait HARI ANAK atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dipna Videlia Putsanra