Menuju konten utama

Sejarah Hari Buruh Internasional 1 Mei: Haymarket hingga May Day

1 Mei dipilih untuk memperingati peristiwa kericuhan Haymarket yang terjadi pada 4 Mei 1886.

Sejarah Hari Buruh Internasional 1 Mei: Haymarket hingga May Day
Pengunjuk rasa membawa boneka balon gurita saat demo May Day di Zurich, Swiss, Rabu (1/5/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Arnd Wiegmann/djo/pd

tirto.id - Setiap tahunnya, masyarakat dunia memperingati Hari Buruh Internasional pada tanggal 1 Mei. Di banyak negara dunia, setiap Hari Buruh diperingati, akan menjadi hari libur nasional termasuk di Indonesia.

Dilansir situs History, perayaan 1 Mei sebagian besar dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu untuk menyambut perubahan musim di belahan bumi bagian utara.

Akan tetapi hal tersebut berubah sejak terjadi demonstrasi besar pada abad ke-19 di tanggal 1 Mei yang dilakukan para pekerja untuk menuntut hak-hak pekerja termasuk diberlakukannya delapan jam kerja di Amerika Serikat.

Tanggal 1 Mei dipilih untuk memperingati peristiwa kericuhan Haymarket yang terjadi pada 4 Mei 1886.

Pada tanggal 1 Mei, setidaknya 300.000 pekerja melakukan aksi pemogokan kerja untuk menuntut hak-hak mereka. Salah satu tujuan dari aksi tersebut adalah diberlakukannya waktu bekerja delapan jam sehari.

Pada masa itu, kondisi kerja sangat parah dengan ketentuan bekerja 10 hingga 16 jam sehari dalam kondiri yang tidak aman. Sebagaimana ditulis dalam laman Industrial Workers of the World, kematian dan cedera menjadi hal biasa di banyak tempat kerja.

Sejak tahun 1860-an, telah banyak pekerja yang memikirkan perlunya mempersingkat waktu bekerja tanpa ada pemotongan gaji. Namun, baru di akhir tahun 1880-an tenaga kerja terorganisir dan mampu mengumpulkan cukup kekuatan untuk menuntut hak bekerja mereka.

Demonstrasi Haymarket itulah yang terjadi. Pada awalnya, demonstrasi berlangsung damai. Namun pada tanggal 3 Mei, para polisi bentrok dengan para pekerja di McCormick Reaper Works. Keesokan harinya, sebuah demonstrasi direncanakan di Lapangan Haymarket untuk memprotes pembunuhan dan luka yang dilakukan para polisi.

Akan tetapi, ketika petugas datang untuk membubarkan kerumunan, seorang yang tidak pernah diidentifikasi melemparkan bom ke dalam barisan mereka. Kekacauan pun terjadi, dan setidaknya tujuh polisi dan delapan warga sipil tewas akibat kekerasan hari itu.

Dilansir Chicago History, ratusan pemimpin buruh dan simpatisan demonstrasi ditangkap. Kemudian, setidaknya empat di antaranya dieksekusi dengan hukuman gantung.

Pada tahun 1889, kongres pertama diadakan di Paris oleh The International Socialist Conferences setelah adanya proposal dari Raymond Lavigne untuk memperingati peristiwa kericuhan Haymarket di Chicago pada 1890. Peringatan Hari Buruh secara resmi diakui dan dirayakan setiap tahun setelah ditetapkan pada kongres kedua pada tahun 1891.

Baca juga artikel terkait HARI BURUH 2020 atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani