Menuju konten utama

Sejarah dan Urgensi Peringatan Hari Orang Tua Sedunia 1 Juni 2022

Hari Orang Tua Sedunia yang diperingati setiap 1 Juni telah dideklarasikan oleh PBB pada 2012, berikut tiga poin urgensinya.

Sejarah dan Urgensi Peringatan Hari Orang Tua Sedunia 1 Juni 2022
Ilustrasi Ayah, ibu dan dua anak duduk di sofa mengobrol di ruang keluarga di rumah. FOTO/

tirto.id - Hari Orang Tua Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Juni, termasuk untuk tahun 2022 ini. Sejarah mencatat bahwa hari penting tersebut dideklarasikan pada 2012 dengan beragam urgensi.

Peringatan hari Hari Orang Tua Sedunia penting karena keluarga memiliki peran yang besar, khususnya selama pandemi COVID-19. Dikutip dari laman United Nations, tanpa dukungan dari orang tua, maka kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan emosional anak-anak terancam.

Dengan memperkenalkan pentingnya lingkungan yang peduli terhadap kondisi keluarga saat pandemi COVID-19, maka kesejahteraan setiap keluarga akan terjaga. Di samping itu sebenarnya, peran penting keluarga telah menjadi perhatian dunia internasional sejak tahun 1980-an. Lantas, bagaimana sejarah Hari Orang Tua Sedunia?

Sejarah Hari Orang Tua Sedunia

Menurut National Today, peran orang tua bagai mercusuar bagi kehidupan anak-anaknya, artinya orang tua memberikan pondasi, memelihara, dan memberikan bekal keterampilan yang diperlukan oleh anak-anak sepanjang hidup mereka.

Kemudian, pada Hari Orang Tua Sedunia, anak-anak akan mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang tua mereka atas semua yang telah dilakukan.

Hari Orang Tua Sedunia mulai dirayakan sejak tahun 1980-an. Kala itu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai fokus pada isu yang berakitan dengan keluarga dan kesejahteraan emosional seorang anak.

Sebab, kesejahteraan emosional seorang anak akan berpengaruh ke perkembangannya di bidang lain. Kemudian, pada tanggal 9 Desember 1989, Majelis Umum mengeluarkan resolusi yang menyatakan bahwa tahun 1994 disebut sebagai Tahun Keluarga Internasional.

Dalam resolusi lain pada tahun 1993, tanggal 15 Mei ditetapkan sebagai hari peringatan Hari Keluarga Internasional setiap tahunnya. Berlanjut pada 17 September 2012, PBB mendeklarasikan 1 Juni sebagai hari untuk memperingati Hari Orang Tua Sedunia.

Hari ini bertujuan untuk memicu kesadaran tentang pentingnya peran orang tua dalam memberikan perlindungan dan hal-hal yang dibutuhkan untuk perkembangan yang positif pada anak.

Bagaimanapun, orang tua adalah guru pertama bagi seorang anak. Para pemimpin masyarakat, orang tua, anak-anak, guru, dan organisasi keluarga berkumpul untuk merayakan hari itu dan mempromosikan cara pengasuhan yang efektif.

Urgensi peringatan Hari Orang Tua Sedunia

Urgensi peringatan Hari Orang Tua Sedunia dibagi menjadi tiga, berikut penjelasannya:

1. Hari Orang Tua Sedunia mengingatkan setiap orang untuk menghormati orang lain

Menghormati orang lain merupakan nilai hidup pertama yang diajarkan dari orang tua kepada anak-anaknya, terutama menghormati orang yang lebih tua.

Kendati begitu sebenarnya, anak-anak tidak hanya diajarkan untuk mengormati orang yang lebih tua, mereka juga diajarkan untuk menghormati siapa pun tanpa terkecuali.

2. Hari Orang Tua Sedunia mendorong para ayah untuk berperan aktif dalam mengasuh anak

Hari Orang Tua Sedunia penting untuk dirayakan karena tidak sedikit penelitian yang menemukan fakta bahwa anak-anak jarang memperoleh pengasuhan yang efektif dari ayahnya.

Dengan adanya perayaan hari Orang Tua Sedunia, ayah bisa semakin disadarkan terkait manfaat baik pengasuhan untuk anak-anaknya.

3. Hari Orang Tua Sedunia mengingatkan orang tua bahwa membangun rumah tangga melibatkan dua orang

Dalam merawat dan membesarkan seorang anak, dibutuhkan peran yang kompak dari orang tua. Hal ini pun termasuk bagi orang tua tunggal, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan dalam membesarkan seorang anak.

Cara untuk menjadi tim yang baik dalam keluarga ialah memandang bahwa perempuan dan laki-laki memiliki peran yang sama atau tidak berat sebelah.

Baca juga artikel terkait HARI ORANG TUA SEDUNIA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yonada Nancy