Menuju konten utama

Sejarah dan Tema Hari Satwa Liar Sedunia yang Diperingati 3 Maret

Tema Hari Satwa Liar Sedunia yang diperingati 3 Maret dan sejarahnya.

Sejarah dan Tema Hari Satwa Liar Sedunia yang Diperingati 3 Maret
Bayi Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) yang baru lahir dalam penjagaan induknya didalam kandang Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Hari Satwa Liar Sedunia akan kembali diperingati pada Kamis, 3 Maret 2022. Hari Satwa Liar Sedunia merupakan peringatan tahun yang dirayakan di seluruh belahan dunia setiap tanggal 3 Maret sejak tahun 2014.

Hari Satwa Liar Sedunia memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan banyaknya manfaat yang diberikan dari konservasi fauna dan flora kepada manusia. Pada tahun ini, Hari Satwa Liar Sedunia akan mengusung tema bertajuk “Recovering key species fot ecosystem restoration”.

Sejarah Hari Satwa Liar Sedunia

Hari Satwa Liar Sedunia (World Wildlife Day) pertama kali ditetapkan oleh PBB pada akhir tahun 2013. Penetapan yang dilakukan oleh PBB ini berdasarkan kepada rekomendasi yang disampaikan oleh negara-negara peserta CITES Sixteenth Conference of the Parties (COP16).

COP16 merupakan Konferensi yang diadakan oleh Konvesi Perdagangan Internasional di Bangkok pada tanggal 03-14 Maret 2013. Konferensi ini membahas tentang peran penting Konvensi Perdagangan Internasional dalam memastikan bahwa perdagangan internasional tidak mengancam kelangsungan hidup spesies fauna dan flora liar yang terancam punah.

Konferensi COP16 menghasilkan beberapa keputusan, di mana salah satunya terkait tanggal 03 Maret sebagai World Wildlife Day. Hasil keputusan ini kemudian disampaikan kepada PBB dan berhasil disetujui di akhir tahun 2013.

Dilansir dari Resolution Adopted by the General Assembly on 20 December 2013, Majelis Jenderal PBB kemudian mendeklarasikan Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati dekade PBB 2011-2020 sebagai berikut:

  1. Memutuskan untuk mengumumkan tanggal 3 Maret, Hari Adopsi Konvensi tentang Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah, sebagai Hari Satwa Liar Sedunia;
  2. Mengundang semua negara anggota, organisasi sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi global, regional dan subregional lainnya, serta organisasi lain yang relevan pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah dan individu, untuk mengamati dan meningkatkan kesadaran Hari Satwa Liar Sedunia dengan cara-cara yang tepat, sesuai dengan prioritas nasional;
  3. Menekankan bahwa biaya semua aktivitas yang mungkin timbul dari pelaksanaan resolusi ini harus dipenuhi dari sukarela kontribusi, dan bahwa kegiatan tersebut akan tergantung pada ketersediaan dan pemberian iuran sukarela;
  4. Meminta sekretariat Konvensi Perdagangan Internasional di Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah, bekerja sama dengan pihak terkait organisasi sistem PBB, untuk memfasilitasi pelaksanaan Hari Margasatwa Sedunia.

Tema Hari Satwa Liar Sedunia 2022

Tema Hari Satwa Liar Sedunia 2022 adalah “Recovering key species fot ecosystem restoration (Memulihkan spesies kunci untuk restorasi ekosistem)”. Tema ini mengajak untuk meningkatkan upaya perhatian, mendorong diskusi, dan menerapkan solusi pelestarian beberapa spesies fauna dan flora liar yang terancam punah.

Dilansir dari laman United Nations, lebih dari 8.400 spesies fauna dan flora liar terancam punah, sementara hampir 30.000 lainnya dianggap terancam punah atau rentan. Oleh karena itu, Hari Satwa Liar Sedunia 2022 diharapkan menjadi pengingat pentingnya mengembalikan nasib spesies yang terancam punah.

Selain itu, Hari Satwa Liar Sedunia 2022 juga berperan sebagai pengingat tentang perlunya dukungan dari seluruh pihak terkait pemulihan habitat dan mempromosikan pemanfaatan ekosistem spesies yang berkelanjutan.

Baca juga artikel terkait SATWA LIAR atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dipna Videlia Putsanra