Menuju konten utama

Seberapa Efisien Gas Bumi dalam Tabung Khusus UMKM?

Gaslink Cylinder merupakan inovasi pemanfaatan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) yang dikemas dalam tabung.

Seberapa Efisien Gas Bumi dalam Tabung Khusus UMKM?
Pekerja memanggang kue kering di Sukasari, Kota Tangerang, Banten, Selasa (27/4/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.

tirto.id - Subholding Gas Pertamina melalui anak perusahaan PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) mengeluarkan tabung gas khusus untuk pelaku UMKM dan industri yaitu Gaslink Cylinder. Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menjelaskan, Gaslink Cylinder merupakan inovasi pemanfaatan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) yang dikemas dalam tabung.

Gaslink Cylinder dinilai lebih efisien dibanding tabung gas non-subsidi dan ramah lingkungan bagi masyarakat maupun UMKM yang jauh dari jangkauan jaringan gas pipa (Jargas).

"Dengan kondisi minyak dunia yang semakin meningkat saat ini, tentunya efisiensi yang didapat akan semakin besar,” jelas dia dalam keterangan resmi dikutip, Rabu (24/8/2022).

Herdiansyah mengklaim berdasarkan pengalaman pemakaian restoran yang dilayani Gagas tahun lalu, mereka bisa melakukan efisiensi sekitar 7-11 persen lebih rendah dibandingkan harga gas tabung nonsubsidi.

“Perhitungan volume gas yang terpakai Gaslink Cylinder, sama seperti gas pipa, dimana gas yang dibayar sesuai volume gas yang dipakai oleh pelanggan. Jadi dari volume saving, dari harga juga saving, sehingga double savingnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan Gaslink Cylinder sudah mulai digunakan restoran hingga hotel yang lokasinya tidak dekat dari jaringan pipa gas bumi PGN. Herdiansyah merinci rata-rata pemakaian Gaslink Cylinder di Tangerang sudah sekitar 200.000 meter kubik (M³) per bulan.

"Kalau untuk Tangerang sendiri, kami support bukan hanya untuk UMKM, tapi juga untuk kebutuhan jargas rumah tangga. Dikarenakan ada beberapa klaster perumahan, seperti Karawaci dan Bintaro, yang cukup jauh dari gas pipa. Skemanya nanti tetap memakai gas pipa di dalam cluster, tetapi sumbernya dari gaslink (CNG)," ungkapnya.

Sementara itu, Gagas akan menggunakan memakai GTM (gas transportation modul) untuk membawa gas bumi. Kemudian untuk penyimpangan gas ditempatkan di samping Meter Regulating Station (MRS) PGN, sehingga tidak perlu pasokan dari pipa. Hardiansyah juga berharap dengan keuntungan double saving dari Gaslink Cylinder dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakannya.

Dia berharap pemanfaatan gas bumi sebagai alternatif energi yang efisien. Kemudian semakin luas untuk mendukung pelaku usaha, sekaligus memberi kemudahan akses gas bumi bisa memudah untuk masyarakat.

Baca juga artikel terkait GAS BUMI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin