Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Sebaran Varian Baru COVID-19 & Antisipasi Pemerintah Usai Lebaran

Pemerintah paparkan sebaran varian kasus COVID-19 B117, B1617, dan B1315 yang terdeteksi di Indonesia.

Sebaran Varian Baru COVID-19 & Antisipasi Pemerintah Usai Lebaran
Ilustrasi corona virus. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kementerian Kesehatan kembali menemukan dua varian kasus baru COVID-19, yaitu B1351 dan B117 di Provinsi Jawa Timur. Dua kasus ini berasal dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari Malaysia.

Temuan ini, kata Menkes Budi, berdasarkan hasil penelusuran Kementerian Kesehatan pada minggu lalu. “Dua-duanya terjadi di Jawa Timur,” kata Budi dalam konfrensi pers usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/5/2021).

Dalam catatan Kemenkes, WNI yang tidak disebutkan lokasi detail dan namanya itu membawa virus varian B1351 yang berasal dari Afrika Selatan dan B117 yang berasal dari Inggris. Budi pun mengingatkan kalau kedua varian tersebut merupakan varian berbahaya dengan tingkat penularan lebih tinggi. Kemenkes pun terus berupaya memonitor tiap minggu potensi kemunculan varian kasus COVID-19 baru.

Saat ini, Kementerian Kesehatan mencatat tiga varian kasus baru Corona SARS-CoV-2 bernama B117, B1617, dan B1531 yang terdeteksi di wilayah Indonesia. Varian baru COVID-19 B117 merupakan varian yang muncul di Inggris, varian B1617 muncul di India, dan varian B1531 berasal dari Afrika Selatan.

Oleh karena itu, Menkes Budi meminta masyarakat kembali mematuhi protokol kesehatan agar tidak tertular. Ia pun meminta kepada para kepala daerah, Pangdam, Kapolda hingga ke level RT-RW untuk memastikan pelaksanaan PPKM Mikro dan penerapan testing maupun tracing untuk mencegah penularan meluas.

Sebaran Varian Kasus Baru

Pada Senin, 10 Mei 2021, Menkes Budi menyampaikan daftar penderita 3 varian COVID-19 yang menjadi perhatian dunia saat ini, yakni B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan B1617 dari India. Kala itu, pemerintah mencatat, persebaran tiga varian ini banyak ditemukan di daerah Sumatera dan Kalimantan.

“Kita bisa lihat juga bahwa masuknya virus-virus baru ini, mutasi baru ini banyak datangnya dari Saudi Arabia, Afrika dan juga dari India dan Malaysia," kata Budi.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah pun telah meminta masyarakat agar tidak perlu panik dengan ditemukannya varian B1617 di wilayah setempat. “Protokol kesehatan sampai saat ini masih sangat ampuh mencegah penularan virus COVID-19 termasuk varian B1617," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul di Palangka Raya, seperti dikutip Antara, 9 Mei lalu.

Untuk itu, masyarakat hanya perlu memastikan telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar, serta tidak menyentuh wajah jika tidak yakin tangannya dalam keadaan bersih.

Berikut rincian penemuan kasus varian Covid-19 di luar dua kasus di Jawa Timur yang baru masuk, antara lain:

Kasus positif varian B117:

  1. WNI Palembang, Sumatera Selatan, 5 Januari 2021
  2. WNI Tapin, Kalimantan Selatan, 6 Januari 2021
  3. WNI Medan, Sumatera Utara, 26 Januari 2021
  4. PMI Arab Saudi asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, 4 Februari 2021
  5. PMI Arab Saudi asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, 7 Februari 2021
  6. PMI Ghana asal Bogor, Jawa Barat, 8 Februari 2021
  7. PMI Arab Saudi asal kota Balikpapan, 12 Februari 2021
  8. WNI Kabupaten Karawang, Jawa Barat, 17 Februari 2021
  9. PMI Arab Saudi asal Tangerang, Banten, 25 Februari 2021
  10. TNI pulang dari misi Congo asal Mojokerto, Jawa Timur, 25 Februari 2021
  11. WNI kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, 7 Maret 2021
  12. WNI Kabupaten Karawang, Jawa Barat, 10 Maret 2021
  13. WNI Denpasar, Bali, 1 April 2021
Kasus positif Covid-19 varian B1315:

  1. WNA Bali, Badung, 25 Januari 2021
Kasus positif Covid-19 varian B1617:

  1. PMI dari Malaysia asal Kota Medan, 7 Januari 2021
  2. WNI asal Kota Palembang, Sumatera Selatan, 8 Januari 2021
  3. WNI asal Kota Palembang, Sumatera Selatan, 12 Januari 2021
  4. WNI asal Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, 14 Januari 2021
  5. WNI Asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan
  6. WNI bekerja di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (domisili Riau), 19 Maret 2021
  7. WNI Asal kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 19 Maret 2021
  8. WNI asal kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 20 Maret 2021
  9. WNI Jakarta, 3 April 2021
  10. WNA India masuk via Jakarta untuk mengunjungi keluarga domisili Batam, 22 April 2021

Antisipasi Pemerintah Usai Lebaran

Pemerintah telah melakukan sejumlah antisipasi terkait varian baru ini dan arus balik usai lebaran. Menkes Budi menjelaskan sejumlah persiapan yang dilakukan pemerintah, salah satunya soal kesiapan rumah sakit dalam rangka menghadapi lonjakan kasus COVID-19 usai libur lebaran atau Idulfitri 2021.

“Pak Menko [Airlangga Hartarto] sudah berkali-kali menyampaikan bahwa setiap kali ada libur panjang selalu ada peningkatan jumlah kasus. Bisa sampai antara 30 sampai 80 sampai 90 persen dari yang sebelumnya,” kata Budi di Istana Negara, Senin (17/5/2021).

Karena itu, kata Budi, pemerintah telah berupaya mengantisipasinya. Misalnya, total tempat tidur dan isolasi untuk pasien COVID1-19 secara nasional saat ini ada 70.000. Keterisiannya sampai sekarang 20.000, kata Budi. Jadi masih ada buffer atau cadangan sebanyak 50.000.

“Demikian juga mengenai tempat tidur ICU. Kita sekarang seluruh Indonesia memiliki 7.500 tempat tidur ICU untuk COVID-19,” kata dia.

Menurut Budi, per 16 Mei 2021, yang sudah terisi adalah 2.500. Jadi masih memiliki kapasitas tambahan sekitar 200 persen dari tingkat keterisiannya sekarang, kata dia. Ia berharap usai lebaran kasus aktif tidak naik signifikan sehingga ruangan, baik tempat tidur isolasi maupun ICU tetap memadai.

“Kami juga memastikan obat-obatan juga kami lengkapi, stok-stok obat di RS sudah kami isi, demikian nakes-nakes juga sudah kami persiapkan,” kata dia.

Selain itu, kata dia, pemerintah terus mengimbau agar masyarakat menaati protokol Kesehatan, yaitu menjaga jarak, memakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan menghindari kerumunan atau keramaian.

“Untuk teman-teman kepala darerah, dinkes, pangdam, kapolda untuk terus pastikan tracing ditingkatkan dan individu yang di-trace positif harus segera dilakukan testing,” kata dia.

PPKM Mikro Diperkuat

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk memperkuat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro usai berakhirnya libur lebaran pada tahun ini.

"Tadi arahan Bapak Presiden untuk memperkuat PPKM Mikro baik di tempat mereka berangkat maupun di tempat tujuan di daerah di Jakarta," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Senin (17/5/2021).

Airlangga melaporkan warga yang mudik meninggalkan Jakarta mencapai 1,5 juta orang. Dari 1,5 juta orang tersebut, sekitar 1.023.290 orang mudik ke daerah di Pulau Jawa, sementara sekitar 440 ribu orang mudik ke Pulau Sumatera. Ia juga mengatakan ada 3 daerah dengan mobilitas naik hampir 100 persen yakni Maluku Utara hampir 100 persen, Sulawesi Barat (74 persen) dan Gorontalo (72 persen).

"Mobilitas masih rendah antara lain tentunya di wilayah Bali masih relatif rendah, dan juga terkait peningkatan di tempat wisata," kata Airlangga.

Selain memperkuat PPKM Mikro, Airlangga mengatakan, pemerintah juga memberlakukan tes acak (random test) kepada pemudik yang kembali ke Jakarta. Jokowi, kata Airlangga, juga memberikan instruksi tambahan agar ada pemeriksaan ketat di pintu masuk Pelabuhan Bakaheuni, Lampung.

"Khusus untuk yang dari Sumatera dilakukan mandatory check di Pelabuhan Bakaheuni dan juga ditempat mereka berangkat. Tentunya kami berharap bahwa mereka yang masuk ke Jawa terutama dari wilayah yang naik itu sudah aman dari COVID," kata Airlangga.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait VARIAN BARU COVID-19 atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Agung DH