Menuju konten utama

Sebagian Saham Dunia Naik karena Pembicaraan Perang Dagang Cina-AS

Sebagian besar pasar saham Asia merangkak naik karena perbincangan perjanjian dagang Cina-AS yang mendekati kesepakatan antar kedua negara.

Sebagian Saham Dunia Naik karena Pembicaraan Perang Dagang Cina-AS
Ilustrasi. Wanita mengobrol di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di sebuah rumah pialang di Beijing, Jumat, 14 Desember 2018. Pasar Asia jatuh pada hari Jumat setelah China melaporkan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang keadaan ekonomi terbesar kedua di dunia. AP Photo / Andy Wong

tirto.id - Pasar saham Asia menunjukkan pergerakan naik pada Senin (15/4/2019) atas perbincangan perjanjian dagang Cina-AS yang mendekati kesepakatan antar kedua negara.

Melansir AP News, melansir indeks The Shanghai Composite naik 0,6 persen ke angka 3.207,87, setelah hampir meraih indeks 2 persen pada awal pembukaan saham. Indeks Nikkei Japan melompat hingga 1,4 persen ke 22.169,11.

Pasar saham Korea Selatan, Kospi bertambah 0,4 persen le2.242,88 dan pasar saham Hongkong, Hang Seng naik 0,3 ke 29.986,22. S&P ASX 200 di Australia tetap di angka 6.251,40. Di Indonesia dan Taiwan stok saham meningkat sedangkan di Filipina mengalami penurunan.

Minggu lalu, ekspor Cina pada bulan Maret meningkat 14,2 persen dari tahun lalu, menunjukkan adanya penguatan permintaan global.

Pasar penjualan Amerika juga meningkat meskipun tarif pajak dinaikkan 25 persen terhadap nilai barang Cina sebesar 250 miliar dolar AS.

Di sektor energi, minyak mentah mengucur 28 persen ke 63,61 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent di London, yang menjadi patokan harga minyak internasional, berkurang 14 sen menjadi 71,41 dolar AS per barel.

Melansir South China Morning Post (SCMP), pada Sabtu (13/4/2019), Steve Mnuchin, Menteri Keuangan AS melaporkan bahwa perbincangan perdagangan AS-Cina hampir selesai.

Persetujuan yang dilakukan akan memuat penalti yang dihadapi AS jika lalai melakukan semua kesepakatan.

Kedua belah pihak terus menerus tarik-ulur selama sembilan bulan untuk mengakhiri perang dagang antara keduanya. Baik Cina maupun AS merasa optimis akan hasil akhirnya namun tidak memprediksi kesuksesan.

“Lebih penting untuk menyelesaikan semuanya dengan baik daripada menetapkan tanggal,” kata Mnuchin, ketika ditanya mengenai persetujuan dagang Cina-AS.

“Saya optimis bahwa kita telah dekat dengan titik kesimpulan,” katanya. Namun, ia tidak menyebutkan tanggal pasti kedua negara akan menandatangani persetujuan dagang.

Kedua negara melakukan diskusi melalui telepon selama beberapa minggu, dan ia menambahkan bahwa wakil AS untuk keperluan perdagangan dengan Cina, Robert Lighthizer akan mengadakan 2 perbincangan minggu depan dengan wakil Perdana Menteri, Liu He.

Kedua belah pihak menganggap pertemuan langsung belum dapat perlu dilakukan untuk memutuskan kesepakatan.

Baca juga artikel terkait PERANG DAGANG atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo