Menuju konten utama

SBY: Saya Tak Punya Kuasa, Tapi akan Saya Hadapi

SBY merasa tuduhan Antasari bertujuan untuk membuat putranya Agus Harimurti Yudhoyono kalah di Pilkada DKI Jakarta.

SBY: Saya Tak Punya Kuasa, Tapi akan Saya Hadapi
Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI dan Ketua Umum Partai Demokrat. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

tirto.id - Presiden Keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono akan menempuh langkah hukum atas tuduhan yang dialamatkan Antasari Azhar kepada dirinya. SBY merasa Antasari telah memfitnah dirinya. “Tuduhan Antasari seolah saya sebagai inisiator kasusnya, jelas tidak benar. Pasti akan saya tempuh langkah hukum terhadap Antasari,” kicau SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono pukul 17.50 WIB, Selasa (14/02/2017).

SBY mengatakan penegak hukum yang memproses kasus pembunuhan Nasrudin masih hidup. Dia percaya mereka akan bicara sesuai fakta dan kebenaran.

Ketua Umum Partai Demokrat ini merasa tuduhan Antasari sudah direncanakan. Menurutnya tuduhan bertujuan menjegal putranya yang maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. “Saya bertanya, apakah Agus Yudhoyono memang tak boleh maju jadi Gubernur Jakarta? Apakah dia kehilangan haknya yang dijamin oleh konstitusi?” ujar SBY.

Meski sudah tak lagi menjadi presiden, SBY memastikan akan menghadapi berbagai upaya untuk menjegal Agus. Dia meminta pendukungnya tidak menyerah. “Teman-teman seperjuangan, memang saya tak punya kuasa, tetapi akan saya hadapi. Jangan menyerah dan lanjutkan perjuangan,” katanya.

Dalam kicauan terakhirnya pada pukul 18.19 WIB, SBY merasa dirinya selalu diinjak-injak. Dia meminta para pendukungnya memohon pertolongan Allah SWT. “Kita terus dibeginikan. Apakah yang kuat memang harus terus menginjak-injak yang lemah? Marilah kita mohon pertolongan Allah SWT,” ujarnya.

Sebelumnya mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar mengaku pernah didatangi CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo sekitar Maret 2009. Menurut Antasari Hary datang sebagai utusan SBY yang saat itu menjabat sebagai presiden. Hary meminta agar Antasari tidak menahan besan SBY, Aulia Pohan “Beliau diutus oleh Cikeas saat itu. Siapa Cikeas? SBY. Datang minta supaya saya jangan menahan Aulia Pohan," ujar Antasari di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Mendapat permintaan itu Antasari menolak. Dia beralasan Aulia sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi di Bank Indonesia. Dan sesuai prosedur KPK setiap tersangka mesti ditahan. Namun, Hary terus memohon kepada Antasari. "Waduh, Pak, saya mohon betul. Saya bisa ditendang dari Cikeas karena bagaimanapun nanti masa depan Bapak bagaimana," kata Hary seperti ditirukan Antasari.

Kepada wartawan Antasari meminta SBY jujur menjelaskan perihal diutusnya Hary. "Untuk apa Anda menyuruh Hary Tanoe datang ke rumah saya malam-malam? Apakah bisa dikatakan bahwa SBY tidak intervensi perkara? Ini bukti, untuk tidak menahan Aulia Pohan," kata Antasari.

Selang dua bulan kemudian, Antasari ditangkap. Ia dituduh membunuh Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Antasari divonis bersalah dengan hukuman 18 tahun penjara. Dia dibebaskan murni setelah mendapat grasi dari Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Baca juga artikel terkait KASUS ANTASARI AZHAR atau tulisan lainnya dari Jay Akbar

tirto.id - Politik
Reporter: Jay Akbar
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar