Menuju konten utama

SBY Didesak Turun & Persilakan AHY Maju Jadi Ketum Partai Demokrat

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didesak mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat dan tidak menghalangi anaknya, AHY, untuk maju menjadi ketua umum.

SBY Didesak Turun & Persilakan AHY Maju Jadi Ketum Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan) didampingi Ny Ani Yudhoyono (kanan), Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (ketiga kanan) dan sejumlah kader Partai Demokrat menghadiri pembukaan pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat mendesak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat. Bahkan mereka mendesak agar segera diselenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari ketua umum baru menggantikan posisi SBY.

Anggota Forum Pendiri dan Deklarator Demokrat, Sahat Saragih mengatakan meski mendesak SBY turun, tapi ia dan pendiri Partai Demokrat tak akan menghalangi bila putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berniat maju menjadi ketua umum.

"Pada prinsipnya partai ini terbuka. Bagus saja AHY maju di kongres yang dipercepat atau KLB. Silakan saja. Kan namanya partai terbuka," jelas Sahat kepada reporter Tirto, Jumat (5/7/2019).

Menurut Sahat, jika AHY terpilih menjadi ketua umum, ia akan mendukungnya. Ia pun tak masalah dengan status AHY sebagai anak dari SBY dan juga pengalaman politik AHY yang memang masih dirasa kurang.

Kata Sahat, Demokrat termasuk partai terbuka yang menerima siapa saja untuk masuk ke dalam mengurus Partai Demokrat agar lebih baik lagi.

"Seharusnya ada perjalanan politik dulu lah. Namun, partai ini tidak ada hal itu. Partai tidak membatasi itu. Partai ini, siapa pun kader partai yang mau jadi Ketum, kalau dia menang, semua kader harus mendukung," ujar Sahat.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan Partai Demokrat tak mengenal adanya forum Kongres Luar Biasa (KLB), apalagi untuk menurunkan posisi Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pernyataan Hinca itu merespons keinginan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat. Organisasi ini meminta Partai Demokrat segera menggelar kongres luar biasa karena menilai Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gagal memimpin partai selama dua periode.

"KLB itu tidak berdasar dan tidak ada alasannya," jelas Hinca di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).

Menurut Hinca, di partainya yang ada hanyalah kongres yang rutin digelar setiap lima tahun sekali sesuai dengan AD/ART partai. Ia pun mengatakan bahwa kongres terakhir yang diadakan Demokrat pada Mei 2015 di Surabaya, Jawa Timur.

"Maka lima tahun berikutnya adalah bulan Mei 2020 dan siklus itu berjalan biasa saja dan saya pastikan tidak ada KLB," tegasnya.

Baca juga artikel terkait PARTAI DEMOKRAT atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri