Menuju konten utama

SBMPTN 2019, PTN Diimbau Sediakan Minimal 500 Komputer untuk UTBK

PTN diimbau menyiapkan minimal 500 komputer untuk UTBK SBMPTN 2019 agar ujian berjalan lancar.

SBMPTN 2019, PTN Diimbau Sediakan Minimal 500 Komputer untuk UTBK
Sejumlah peserta mengikuti ujian tulis berbasis komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018). ANTARA /Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diimbau untuk menyediakan minimal 500 komputer untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 agar berjalan lancar.

Menurut Rektor Universitas Negeri Malang, yang juga bendahara Panitia Pusat SNMPTN-SBMPTN 2019, Prof A H Rofi’uddin memprediksi UTBK SBMPTN 2019 akan diikuti 1,4 juta peserta.

"Untuk melayani 1,4 juta peserta kami harapkan setiap PTN menyediakan minimal 500 perangkat komputer agar dapat berjalan dengan lancar," ujar Rofi’uddin, dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Selasa (30/10/2018).

Saat ini menurut Rofi’uddin, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi terus berusaha memenuhi kebutuhan perangkat komputer bersama sarana pendukung lainnya.

Hal itu diungkapkan saat rapat kerja Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Jawa Timur yang diadakan di Kampus Tegalboto, Universitas Jember pada Rabu (30/10/2018).

Sistem penerimaan mahasiswa baru di PTN, khususnya melalui jalur SBMPTN 2019 bakal mengalami perubahan mendasar. Salah satunya adalah pelaksanaan UTBK yang menjadi satu-satunya bentuk ujian dalam SBMPTN 2019.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Prof Joni Hermana yang juga menjabat Sekertaris Panitia Pusat SNMPTN-SBMPTN 2019 mengatakan, salah satu perubahan mendasar SBMPTN 2019 adalah tahapan dimana siswa mengikuti ujian yang difasilitasi oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LMPT).

“Nantinya siswa melakukan UTBK di 85 PTN di seluruh Indonesia, setiap siswa dapat mengikuti UTBK sebanyak dua kali. Hasil UTBK ini menjadi syarat untuk mendaftarkan diri ke PTN yang dituju melalui jalur SBMPTN," ujar Joni.

Siswa bisa mengetahui berapa nilai yang diperoleh dan dapat memilih program studi di PTN yang sesuai dengan nilai yang dimiliki. Sistem ini menurut Joni akan lebih transparan dan akuntabel.

Ia menambahkan, SNMPTN dan SBMPTN 2019 rencananya akan diluncurkan secara resmi pada bulan Januari 2019 mendatang.

Sementara itu ditemui usai acara, Rektor Universitas Jember, Mochamad Hasan mengungkapkan kegiatan rapat kerja juga membahas berbagai perkembangan terakhir yang terjadi, misalnya kesiapan PTN dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0, rencana keterlibatan PTN se-Jawa Timur dalam pembangunan di Pulau Mandangin, Sampang, dan materi lainnya.

“Rencana pelaksanaan SBMPTN 2019 memang menjadi salah satu bahasan utama, untuk itu kita sepakat para wakil rektor bidang akademik PTN se-Jawa Timur akan bertemu secara khusus untuk menyempurnakan pelaksanaan SBMPTN 2019,” pungkas Hasan yang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban Rektor PTN se-Jawa Timur ini.

Kegiatan rapat kerja Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Jawa Timur di Kampus Tegalboto diikuti oleh rektor dan para wakil rektor dari sebelas perguruan tinggi negeri se-Jawa Timur.

Perguruan tinggi yang ikut rapat yaitu, Universitas Airlangga, ITS, Unesa, UIN Sunan Ampel, UPN Veteran Surabaya, Universitas Trunojoyo, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim, IAIN Jember, dan tuan rumah Universitas Jember.

Baca juga artikel terkait SBMPTN 2019 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra