Menuju konten utama

Satu Dokter Positif, Puskesmas Bangutapan 1 Ditutup Sementara

Seorang dokter dinyatakan positif COVID-19, akibatnya Pukesmas Bangutapan 1 Bantul ditutup sementara.

Satu Dokter Positif, Puskesmas Bangutapan 1 Ditutup Sementara
Petugas medis penanganan COVID-19 mengenakan baju Alat Pelindung Diri (APD) ketika berada di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan khusus pasien COVID-19 Martha Friska di Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/4/2020). ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww.

tirto.id - Pemerintah Kabupaten Bantul menutup sementara layanan di Puskesmas Bangutapan 1. Hal ini dilakukan setelah seorang dokter yang ada di puskesmas tersebut dinyatakan positif COVID-19.

“[Dokter Puskesmas Bangutapan 1] di Bantul [tercatat sebagai] kasus nomor 78. Puskesmas sementara ditutup untuk disinfektan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul Tri Wahyu Joko Santosa, Jumat (3/7/2020).

Kasus tersebut diumumkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul pada Kamis (2/7/2020). Dalam keterangannya disebutkan kasus 78 merupakan seorang perempuan berusia 25 tahun asal Kecamatan Bambanglipuro. Mengenai riwayat kasus, disebutkan bahwa masih dalam penelusuran.

Pun demikian dengan laporan di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY). Juru Bicara Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih kepada wartawan, Kamis (2/7/2020) mengumumkan kasus yang identik dengan kasus 78 di bantul adalah kasus nomor 321 itu riwayatnya masih dalam penelusuran.

Namun yang diumumkan oleh Pemda DIY terdapat perbedaan yakni selisih umur satu tahun. “Kasus 321, perempuan, 24 tahun asal Bantul,” kata Berty.

Pada 2 Juli 2020 Pemda DIY mengkonfirmasi adanya tambahan enam kasus positif COVID-19 baru . Selain itu juga dilaporkan adanya penambahan kasus sembuh, sehingga total 271 kasus sembuh.

“Terdapat tambahan enam kasus positif, sehingga total kasus positif COVID-19 di DIY menjadi sebanyak 320 kasus,” kata, Berty.

Tambahan enam kasus hari ini berasal dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap 1.525 sampel spesimen yang berasal dari 1.480 orang. Melonjaknya pemeriksaan ini karena memang adanya tes swab massal yang dilakukan BNI 46 di RS Harjolukito pada tanggal 27 dan 28 Juli.

Rinciannya tambahan enam kasus terdiri dari kasus 317 seorang perempuan, 40 tahun asal Sleman. Ia memiliki riwayat menunggui ibunya yang dirawat di ICU rumah sakit. Kemudian kasus 318 perempuan, 36 tahun, asal Gunungkidul, ia memilki riwayat perjalanan dari Surabaya.

Kasus 319 seorang laki-laki, 27 tahun asal Sleman, ia memilki riwayat kontak dengan pasien positif. Kasus 320 seorang laki-laki, 59 tahun asal Gunungkidul, riwayatnya masih dalam penelusuran.

Kemudian kasus 321 seorang perempuan, 24 tahun asal Bantul juga riwayatnya masih dalam penelusuran. Lalu kasus 322 seorang laki-laki, 20 tahun asal Bantul, ia memilki riwayat perjalanan dari Balikpapan.

Untuk kasus meninggal hari ini tidak ada laporan. Sedangkan kasus sembuh terdapat tambahan lima yakni kasus 195; 238; 254; 284 dan kasus 296.

Tercatat hingga hari ini terdapat 1.875 pasien dalam pengawasan (PDP). Sebanyak 320 PDP dinyatakan sebagai kasus konfirmasi positif COVID-19 yang delapan di antaranya meninggal dunia. Sedangkan PDP yang dinyatakan negatif COVID-19 sebanyak 1.447.

Kemudian untuk PDP yang masih menunggu hasil tes swab berjumlah 108 orang, sebanyak 24 di antaranya dinyatakan meninggal. Sementara total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 7.703 orang.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Reja Hidayat