Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Satgas: XBB Belum Bisa Dikatakan Pemicu Utama Kenaikan Kasus

Menurut Satgas COVID-19, pemicu utama meningkatnya kasus COVID-19 karena aktivitas sosial ekonomi sudah mulai normal lagi dengan prokes yang kendor.

Satgas: XBB Belum Bisa Dikatakan Pemicu Utama Kenaikan Kasus
Warga antre untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom.

tirto.id - Juru Bicara atau Jubir Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut subvarian Omicron XBB belum bisa dikatakan sebagai pemicu utama kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia akhir-akhir ini.

“Belum bisa dikatakan varian baru ini (XBB) menjadi pemicu utama adanya tren peningkatan ini. Untuk itu, jangan menunggu untuk tahu penyebab pasti kenaikan kasusnya, namun kita perlu berfokus pada langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan,” kata dia dalam konferensi pers virtual bertajuk “Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia Per 10 November 2022”, yang disiarkan langsung via kanal YouTube BNPB Indonesia pada Kamis (10/11/2022) sore.

Menurut Satgas COVID-19, ujar Wiku, pemicu utama meningkatnya kasus COVID-19 di Tanah Air belakangan ini adalah karena aktivitas sosial ekonomi sudah mulai normal lagi dengan protokol kesehatan (prokes) yang kendor. Berdasar data mobilitas penduduk, terlihat kenaikan mobilitas hingga 29 persen untuk tempat rekreasi, berbelanja, dan perkantoran.

“Mohon untuk diperketat kembali protokol kesehatan di tempat-tempat umum dan kegiatan-kegiatan sosial ekonomi yang sudah berjalan. Dan kepada yang mengalami gejala COVID-19 maupun berkontak erat dengan pasien positif, mohon untuk segera testing (melakukan tes COVID-19),” ucap dia.

Sementara itu, Wiku mengatakan per tanggal 28 Oktober, sudah teridentifikasi 12 kasus subvarian Omicron XBB di Indonesia. Dia mengklaim bahwa pemerintah terus melakukan sero survei dan whole genome sequencing (WGS) untuk mengidentifikasi kasus-kasus dengan varian baru di Tanah Air.

WGS merupakan metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia.

Adapun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa kasus XBB di Indonesia sampai hari ini, Kamis, 10 November 2022, terdapat 48 kasus. Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara atau Jubir Kemenkes Mohammad Syahril via Zoom dalam konferensi pers daring bertajuk “Perkembangan Kasus COVID-19 di Indonesia”, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Kamis (10/11/2022) sore.

“Tercatat sampai hari ini, XBB ada 48 kasus,” ucap dia. Namun Syahril tidak merincikan sebaran kasusnya.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN KASUS CORONA atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri