Menuju konten utama

Satgas Pangan Polri Nilai Kenaikan Harga Sembako Masih Wajar

Satgas Pangan Polri menilai kenaikan harga pangan dan sembako masih wajar dan dipastikan tak ada tengkulak yang melakukan permainan harga.

Satgas Pangan Polri Nilai Kenaikan Harga Sembako Masih Wajar
Pembeli memilih telur yang dijual di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (27/12/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.

tirto.id - Satgas Pangan Bareskrim Polri mengecek harga pangan jelang Tahun Baru 2022 di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Polri menerjunkan tiga tim di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur guna mengetahui harga sembako yang kian meningkat jelang akhir tahun.

“Untuk masalah telur, tadi disampaikan ada penurunan dari Rp31 ribu menjadi Rp30 ribu. Kemudian cabai, cabai juga sama, yang varian bagus itu dari harga Rp120 ribu menjadi Rp100 ribu. Cabai hijau, cabai kuning, rata-rata ada penurunan,” kata Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat III Bareskrim Kombes Pol Eka Mulyana, Kamis (30/12/2021).

Perihal harga minyak goreng kemasan, harganya juga menurun dari Rp21 ribu menjadi Rp20 ribu; sementara minyak curah dibanderol Rp18 ribu. Terkait ketersediaan, dia juga mengecek ke beberapa distributor di Cibitung dan Kramat Jati, stok masih memadai sampai awal Januari mendatang.

Harga sembako yang meroket diduga ada tengkulak yang bermain, tapi menurut polisi hal itu tidak ada. Bahkan tidak ada penimbunan berdasarkan hasil inspeksinya.

“Kalau permainan tidak ada. Harga yang berlaku sekarang ini sudah sesuai, rata-rata. Karena sebelumnya saya juga mengecek di Gresik, Lamongan, dan Wonokromo. Itu [harga] rata-rata,” terang dia.

Bahkan harga seekor ayam di Gresik mencapai Rp28 ribu-Rp30 ribu, ada pemberlakuan harga eceran tertinggi. Sementara harga bawang putih dan bawang bombai, naik Rp1.000. Jika ada pedagang yang menjual di atas harga eceran tertinggi, Eka menyatakan harus melihat ketersediaan bahan tersebut.

“Kalau harga masih wajar, karena ada HET, kami akan mendalami kenapa [penyebabnya]. Jika masalah penegakan hukum yang lebih mendalam, saya kira tidak. Kami fokuskan ketersediaan dahulu," katanya.

Sisi lain, pemerintah mengklaim bahwa stok pangan tetap aman di tengah gejolak kenaikan harga.

“Ketersediaan pangan di 11 komoditas, bahkan 12 (komoditas) cukup tersedia. Bahwa ada momen-momen tertentu Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Nataru, ada dinamika tapi ketersediaan sudah cukup,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (30/12).

Kenaikan harga tersebut tidak menyeluruh di Indonesia, namun hanya beberapa kota. Pemerintah pun akan melakukan operasi pasar demi menurunkan harga barang dalam waktu dekat.

Baca juga artikel terkait HARGA PANGAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto