Menuju konten utama

Satgas: Kasus Aktif Covid-19 di Sebagian Besar Kota di Bawah 100

Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan, sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif corona yang tidak banyak.

Satgas: Kasus Aktif Covid-19 di Sebagian Besar Kota di Bawah 100
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, penanganan pandemi corona di sebagian besar kabupaten/kota memperlihatkan hasil yang positif. Sebab, kata Wiku, sebanyak 79,3 persen atau 408 dari 514 kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 0 - 100 kasus.

"Sebagian besar kabupaten/kota memiliki kasus aktif di bawah seratus. Yang berarti bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif yang tidak banyak," kata Wiku seperti dilansir laman resmi Satgas Covid-19.

Ia merincikan, untuk perkembangan kasus aktif, sekitar 18,2 persen atau 94 kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 101-1000. Sementara 2,3 persen atau 12 kabupaten/kota memiliki kasus aktif di atas 1000 kasus. Menurut dia, daerah yang memiliki kasus aktif di atas 1000 itu perlu diwaspadai.

Kasus Kematian

Wiku menjelaskan, ada lebih dari setengah wilayah di Indonesia yang memiliki angka kematian sedikit. Kendati demikian, ia menegaskan, satu kematian pun sangat berarti karena itu adalah nyawa manusia.

1. Sebesar 63,2 persen atau 325 kabupaten/kota memiliki kematian 0 - 100 kasus;

2. Sebesar 31,7 persen atau 163 kabupaten/kota memiliki kasus kematian antara 11 - 100 kasus;

3. Sebanyak 5,06 persen atau 26 kabupaten/kota memiliki kematian lebih dari 100 kasus.

"Ini artinya lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Namun perlu diingat, satu kematian saja terbilang nyawa," tegas Wiku.

Secara umum, Wiku menjelaskan, wilayah yang memiliki jumlah kasus aktif dan meninggal terbanyak adalah kabupaten/kota besar dan padat penduduk. Menurut dia, hal itu akan menjadi tantangan dalam menjalankan sektor sosial ekonomi, namun tetap menekan penularan.

Sementara untuk tingkat terendah kasus sembuh, kata dia, hal itu justru dialami oleh kabupaten/kota yang berada di Indonesia paling timur dan paling barat.

"Hal ini dikarenakan belum masif-nya testing, atau pemeriksaan laboratorium, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang belum maksimal untuk penderita pasien Covid-19," jelas Wiku.

Berkenaan dengan strategi menekan angka Covid-19, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang melakukan kampanye untuk memakai masker, menjaga Jarak dan menghindari kerumuman atau yang disebut dengan Gerakan 3M.

Cara Menerapkan 3M

Berikut adalah cara menerapkan perilaku 3M untuk mencegah penularan virus Corona sesuai anjuran Satuan Tugas Penanganan COVID-19:

1. Panduan Memakai Masker

  • Semua orang harus memakai masker, terutama jika di luar rumah.
  • Sebelum memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik).
  • Bila tidak tersedia air, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
  • Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung.
  • Pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
  • Hindari menyentuh masker saat digunakan.
  • Bila menyentuh masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik, atau bila tidak ada, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
  • Jangan sentuh atau buka-tutup masker saat digunakan.
  • Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru.
  • Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja.
  • Buang segera masker 1x pakai di tempat sampah tertutup atau kantong plastik usai dipakai.
  • Masker kain 3 lapis dapat dipakai berulang, tapi harus dicuci dengan deterjen usai dipakai.
  • Saat membuka masker: lepaskan dari tali belakang dan jangan sentuh bagian depan masker.
  • Cuci tangan setelah menyentuh atau membuang masker.
  • Perlu diingat, penggunaan masker yang keliru justru meningkatkan risiko penularan.

2. Panduan Mencuci Tangan

  • Basahi tangan dengan air mengalir.
  • Sabuni tangan.
  • Gosok semua permukaan tangan, termasuk telapak dan punggung tangan, sela-sela jari dan kuku, selama minimal 20 detik.
  • Bilas tangan sampai bersih dengan air mengalir.
  • Keringkan tangan dengan kain bersih atau tisu pengering tangan yang harus dibuang ke tempat sampah segera setelah digunakan.
  • Sering cuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan, usai batuk atau bersin, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah ke kamar mandi.
  • Biasakan mencuci tangan pakai sabun setelah dari luar rumah atau sebelum masuk sekolah dan tempat lain.
  • Bila sabun dan air mengalir tidak ada, gunakan cairan pembersih tangan berbahan alkohol (minimal 60%).

3. Panduan Menjaga Jarak

  • Selalu menjaga jarak fisik lebih dari 1 meter dengan orang lain.
  • Kalau mengalami demam, merasa lelah dan batuk kering, lakukan isolasi diri.
  • Semua orang harus melakukan physical distancing untuk mencegah penularan COVID-19
  • Jaga jarak harus lebih ketat jika untuk melindungi orang yang berisiko
  • Orang yang berisiko, yaitu: berusia 60 tahun lebih; atau memiliki penyakit penyerta seperti sakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, kanker, asma dan paru; ibu hamil.

____________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH