Menuju konten utama

Satgas COVID-19: Penerima Vaksin Meninggal dalam 2 Tahun Hoaks

Pemerintah juga membantah informasi mengenai vaksinasi bisa memicu varian baru COVID-19.

Satgas COVID-19: Penerima Vaksin Meninggal dalam 2 Tahun Hoaks
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Selasa (2/6/2020). ANTARA/Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional/pri.

tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan informasi mengenai penerima vaksin akan meninggal dunia dalam dua tahun setelah menerima suntikan merupakan hoaks. Kabar bohong itu diambil dari pelintiran pernyataan seorang peraih Nobel, Luc Montaigner.

"Kutipan itu secara keliru dikaitkan Montaigner dalam meme berita palsu, yang telah beredar secara luas," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (3/8/2021).

Selain itu, Wiku juga membantah vaksinasi bisa memicu varian baru COVID-19. Ia menjelaskan mutasi hanya bisa terjadi jika virus bisa memperbanyak diri dalam inang hidup.

Menurut Wiku, vaksin menggunakan virus yang sudah dimatikan, virus yang tidak utuh dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh manusia.

"WHO menjelaskan bahwa vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru," kata dia.

Wiku meminta masyarakat lebih cermat dalam menerima informasi terkait vaksinasi COVID-19. Hoaks tentang vaksin kerap beredar di berbagai aplikasi pesan dan media sosial.

"Hoaks dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masy secara bersama-sama," ujar Wiku.

Baca juga artikel terkait HOAKS VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan