Menuju konten utama

Satgas COVID-19: Pahami Istilah Vaksin Agar Tidak Salah Informasi

Satgas COVID-19: Istilah Vaksin harus dipahami oleh masyarakat agar tidak menimbulkan salah informasi.

Satgas COVID-19: Pahami Istilah Vaksin Agar Tidak Salah Informasi
Petugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz

tirto.id - Vaksin dan vaksinasi saat ini menjadi istilah yang sering didengar, meski begitu masih banyak masyarakat yang mempertanyakan dan membutuhkan informasi terkait hal-hal tersebut.

"Masyarakat perlu mengetahui beberapa istilah terkait vaksinasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman informasi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dikutip dari laman resmi Satgas COVID-19, Jumat (16/10/2020).

Wiku lalu menjelaskan bahwa vaksin adalah produk atau zat yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia yang akan menstimulasi sistem kekebalan tubuh manusia (imunitas). Dan akan melindungi manusia dari penyakit yang sedang mewabah, dalam hal ini pandemi Covid-19.

"Apa itu vaksinasi? Suatu prosedur untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh, untuk menstimulasi sistem imun tubuh dan akhirnya bisa memproduksi imunitas terhadap suatu penyakit," jelas Wiku.

Selain istilah vaksin, ada pula imunisasi, yakni suatu proses yang membuat tubuh manusia terlindung dari suatu penyakit melalui proses vaksinasi tersebut.

Lalu istilah imunitas, yaitu kemampuan kekebalan tubuh memerangi suatu penyakit.

"Dengan demikian, apabila terjadi imunisasi, akan terbentuk imunitas dan akhirnya kita bisa terlindungi," imbuhnya.

Indonesia sendiri telah memilki beberapa kandidat vaksin yang dipersiapkan Pemerintah dan akan diberikan kepada masyarakat, yakni Sinovac, Sinopharm, Cansino, Astra Zeneca dan Genexine.

Namun sebelum vaksin-vaksin itu diproduksi secara massal, baik diproduksi dalam negeri maupun luar negeri, harus lulus beberapa tahapan uji klinis yang tujuannya untuk memastikan keamanan saat digunakan oleh manusia

"Saya ulangi sekali lagi, keamanan vaksin bagi masyarakat adalah prioritas dan tugas utama Pemerintah," sambung Wiku.

Dikutip dari situs Kemenko Kemaritiman dan Investasi, lima dari tiga kandidat vaksin COVID-19, yakni Sinovac, Sinopharm, dan Cansino saat ini sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.

Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan.

G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Moroko dan Argentina. Pemerintah UAE pun ikut memberikan EUA kepada G42/Sinopharm.

Sementara Sinovac telah melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chile. Emergency Use Authorization dari Pemerintah Tiongkok telah diperoleh ketiga perusahaan tersebut pada bulan Juli 2020.

Tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, Bio Farma bertolak ke Tiongkok pada tanggal 14 Oktober 2020 untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac, dan Cansino.

Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di UAE karena diproduksi di sana. Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm.

“MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42” ucap Dirut Bio Farma Honesti Basyir.

Meski demikian, vaksin bukan satu-satunya cara untuk mencegah penularan Covid-19. Vaksin adalah bentuk intervensi kesehatan kepada masyarakat.

Menerapkan disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan merupakan cara yang lebih efektif menurunkan risiko penularan infeksi Corona sampai 80 persen.

"Adaptasi perubahan perilaku memang tidak mudah. Oleh karena itu perlu adanya kerja sama antar elemen masyarakat dalam upaya pengendalian Covid-19, termasuk dalam program vaksinasi yang akan kita hadapi," tukas Wiku.

Dan yang terpenting lagi, selalu #ingatpesanibu untuk rutin melaksanakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun.

---------------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH