Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Satgas COVID-19 Imbau Daerah Siaga Hadapi Libur Panjang Paskah

Wiku minta daerah mulai antisipasi peningkatan kasus COVID-19 akibat munculnya kerumunan saat liburan panjang.

Satgas COVID-19 Imbau Daerah Siaga Hadapi Libur Panjang Paskah
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito meminta daerah siaga dalam menghadapi perayaan paskah pada 4 April 2021. Ia meminta daerah mulai mengambil langkah antisipatif untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19 akibat munculnya kerumunan saat liburan seperti libur panjang sebelumnya.

"Satgas mengimbau agar dalam seminggu ke depan ini pemerintah dan Satgas di daerah dapat mulai mengambil langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya kerumunan mobilitas terkait dengan perayaan hari raya tersebut dan terutama kerumunan di destinasi liburan," kata Wiku dalam konferensi pers dari Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (25/3/2021).

Wiku menuturkan, liburan panjang kerap kali memicu kenaikan kasus. Oleh karena itu, Satgas COVID-19 berharap masyarakat tidak keluar rumah saat libur panjang. Ia mengharap masyarakat tetap berlibur di rumah di masa pandemi.

"Mohon kerja sama dari masyarakat untuk tidak berkerumun dan tetap mengingat bahwa dalam masa pandemi akan jauh lebih aman untuk menghabiskan liburan di rumah saja," kata Wiku.

Dalam perayaan satu tahun COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2021 lalu, Wiku mengingatkan bahaya libur panjang di masa pandemi. Ia mengatakan, kasus positif COVID selalu mengalami peningkatan tajam selama libur panjang. Data menunjukkan, pada September 2020 dengan kenaikan sebesar 42,3 persen atau 45.895 kasus. Hal ini kontribusi dari libur panjang pada periode 15 - 17 dan 20 - 23 Agustus 2020.

Grafik penambahan kasus sempat melandai pada September - Oktober dan November 2020, meskipun kasus masih bertambah. Namun pada Desember 2020 hingga Januari 2021, terjadi lagi peningkatan tajam hingga mencapai 190.191 kasus atau meningkat lebih dari 100 persen dari Oktober 2020. Hal tersebut adalah dampak dari periode libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.

Membandingkan data pada bulan-bulan tanpa libur panjang, jumlah kematian adalah 50-900 kasus. Sebaliknya, bulan-bulan dengan libur panjang, kematian meningkat tajam menjadi 1.000-2.000 kasus.

"Bayangkan dalam 1 bulan kita bisa kehilangan lebih dari 1.000 nyawa, hanya karena memilih untuk melakukan perjalanan dan berlibur," tutur Wiku saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (2/3/2021) kala itu.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz