Menuju konten utama

Saraswati Minta Gerindra DKI Kawal Penghentian Swastanisasi Air

Gerindra optimistis Anies bisa menghentikan swastanisasi air bersih di Jakarta.

Saraswati Minta Gerindra DKI Kawal Penghentian Swastanisasi Air
Petugas melakukan pemeriksaan di Instalasi Produksi Air PT PAM Lyonnasise Jaya (Palyja) Pejompongan, Jakarta, Rabu (13/2/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pd.

tirto.id - Ketua DPP Partai Gerindra Rahayu Saraswati meminta jajaran fraksinya di DPRD DKI Jakarta mengawal janji pemenuhan kebutuhan air bersih yang pernah disampaikan Anies Baswedan. Ia optimistis Anies bisa memenuhi janjinya. "Jangan lagi kita melihat warga DKI beli air. Ini ibu kota dan anggaran kita banyak," kata Rahayu kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/4/2019)."Saya yakin pak Anies bisa memenuhi target 100 persen warga DKI mendapatkan air bersih."

Saraswati mengaku kerap mendapatkan keluhan air bersih saat beberapa kali mengunjungi wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Menurutnya warga mesti mengeluarkan uang untuk membeli air bersih yang dijual eceran oleh pedagang keliling.

Perusahaan Air Minum Jakarta (PAM) sebelumnya mengatakan 40 persen warga DKI Jakarta belum mendapatkan akses air bersih. Sedangkan Anies pernah mengakui warganya mesti mengeluarkan uang untuk membeli air bersih.

"Perlu komitmen yang kuat dari legislatif untuk mendorong anggaran pemenuhan air bersih di APBD DKI, salah satunya pipanisasi. Ini soal kemanusiaan, bukan politis," ujar caleg Dapil DKI 3 ini.

Saraswati heran dengan sikap DPRD yang menolak penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp1,2 triliun bagi PAM Jaya untuk membangun pipanisasi air bersih. Ia menuding penolakan dilakukan oleh fraksi-fraksi yang tidak mendukung Anies.

"Saya meminta bantuan rakyat DKI Jakarta untuk memenuhi DPRD DKI dengan politisi dari partai pendukung Anies Baswedan. Sehingga kebijakan pro rakyat seperti pemenuhan air bersih tidak dihambat," katanya.

Awal pekan lalu Anies Baswedan, mengatakan hasil head of agreement (HoA) atau induk perjanjian yang menjadi langkah awal untuk menghentikan swastanisasi atau privatisasi air di Jakarta akan diumumkan Senin (8/4/2019) ini. "Insyaallah, kalau gak ada halangan, Senin [pekan depan] kami umumkan," kata Anies saat ditemui di Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (1/4/2019).

Baca juga artikel terkait SWASTANISASI AIR JAKARTA atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Jay Akbar
Editor: Gilang Ramadhan