Menuju konten utama

SAR Ambon Cari Nelayan Loang Boat yang Telah Hilang Kontak 2 Hari

SAR Ambon mencari nelayan long boat yang hilang kontak sejak dua hari lalu.

SAR Ambon Cari Nelayan Loang Boat yang Telah Hilang Kontak 2 Hari
Ilustrasi. Pelampung adalah salah satu alat untuk menyelematkan diri bagi penumpang saat kapal laut dalam kondisi akan tenggelam. Foto/iStockphoto

tirto.id - Tim SAR Kantor Basarnas Ambon mencari seorang nelayan yang menggunakan long boat untuk mencari ikan di perairan Tajung Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe. Nelayan tersebut dilaporkan hilang kontak sejak dua hari lalu.

"Nelayan yang diketahui bernama Johan Mahulete (49) ini pergi melaut sendirian sejak tanggal 4 Juni 2019 tetapi dilaporkan belum kembali hingga hari ini," kata Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin di Ambon, Kamis (6/6/2019).

Upaya pencarian dan penyelamatan dilakukan setelah menerima informasi dari saudara korban bernama Nicko Mahulette kalau Johan Mahulette pergi melaut di sekitar perairan Desa Latuhalat sejak dua hari lalu dan sampai sekarang belum kembali ke rumah.

Menurut Muslimin, keluarga korban juga menyebutkan ciri-ciri long boat yang digunakan Johan Mahulete memiliki panjang enam meter dan berwarna orange dan merah serta menggunakan mesin 15 PK.

Kantor Basarnas Ambon menerima informasi hari ini, Kamis sekitar pukul 07:45 WIT dan langusng mengerahkan regu penyelamat untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan pada pukul 08:00 WIT.

Setelah melakukan perjalanan selama satu jam, regu penyelamat yang menggunakan RIB 01 Ambon telah tiba di lokasi dan mulai mencari korban bersama long boat tersebut.

Korban dilaporkan hilang pada titik koordinat 3° 54’ 21"S - 127° 58’ 13.68" E, Heading : 220,70° arah barat baya RIB 01 milik Kantor SAR Ambon dengan jarak tempuh kurang lebih 21.05 NM dari Pelabuhan LIPI Ambon.

Selain regu penyelamat dari Kantor Basarnas Ambon, Polair Polda Maluku bersama dua anggota keluarga korban juga terlibat dalam upaya pencarian korban.

"Kami juga telah melakukan koordinasi dengan seluruh unsur potensi SAR yang ada terkait peristiwa ini," ujar Muslimin.

Dia menambahkan, kondisi cuaca di Pulau Ambon dan sekitarnya selama sepekan terakhir ini tidak kondusif karena tingginya curah hujan disertai tiupan angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga para nelayan diingatkan untuk waspada dan mempertimbangkan kondisi alam sebelum pergi melaut.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN LAUT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Maya Saputri