Menuju konten utama

Sandiaga Nilai 300 Ribu KJP Berpotensi Tidak Tepat Sasaran

Sandiaga Uno menilai distribusi 300 ribu Kartu Jakarta Pintar (KJP) berpotensi tidak tepat sasaran.

Sandiaga Nilai 300 Ribu KJP Berpotensi Tidak Tepat Sasaran
(Ilustrasi) Sandiaga Uno menunjukan Kartu Jakarta Pintar (KJP), di sela masa kampanye Pilkada DKI 2017, kepada warga Joglo, Jakarta Barat, Selasa (28/3/2017). ANTARA FOTO/ Atika Fauziyyah.

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta agar distribusi Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk para siswa miskin di ibu kota perlu dievaluasi agar tepat sasaran. Sandi mencatat ada kelebihan distribusi KJP mencapai 300 ribu pada 2017.

"Nanti akan kami bicarakan di 2018, akan lebih efektif menjangkau. KJP ini ada 700 ribu lebih (pada 2017). Warga yang nggak mampu 400 ribu. Jadi kelebihan," kata dia di Kantor Dinas Pendidikan, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2017).

Dia berjanji akan memastikan distribusi KJP Plus di Jakarta dapat benar-benar dinikmati oleh masyarakat menengah ke bawah. Sebab, progam tersebut merupakan salah satu janji kampanyenya.

Sayangnya, menurut Sandi, program KJP Plus belum bisa terealisasi pada 2017. Sebab, program itu tidak diakomodasi dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 yang telah disahkan.

"Jadi kami akan fungsikan lagi ini semua lini-lini dan kebetulan juga 2018 APBD-nya sekarang harus dibahas kembali dan kami pastikan program itu (KJP Plus) masuk di APBD 2018," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto menyebut bahwa selama ini pihaknya hanya memakai data mandiri dalam mendistribusikan KJP di tahun 2017. Lantaran itulah, ia menyampaikan bahwa jumlah penerima KJP Plus nantinya akan dikaji kembali oleh Dinas Pendidikan.

"Kami butuh data seluruhnya, semua terlibat sehingga Dinas Pendidikan dapat menentukan berapa jumlah sesungguhnya penerima KJP," kata dia. "Kami mendata dan mengevaluasi, perlu ada (bantuan) SKPD terkait bagaimana bersama dan bareng-bareng menciptakan data yang valid itu."

Selama kampanye Pilkada Jakarta 2017, KJP Plus menjadi salah satu program unggulan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Mereka mengklaim KJP Plus akan memberikan manfaat lebih besar ketimbang program KJP yang dijalankan pemerintahan kandidat petahana di Pilkada, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Dalam janji kampanye Anies-Sandi, dengan KJP Plus, masyarakat tidak hanya akan mendapat bantuan nontunai tapi juga uang tunai. Para pengguna KJP juga bisa langsung mendaftar sebagai peserta KJP Plus tanpa proses berbelit.

KJP Plus tidak hanya akan menyasar siswa miskin tapi juga mereka yang putus sekolah. Kategori penerima terakhir akan ikut kursus. Bahkan, Anies-Sandi menjanjikan program bantuan ini juga menyasar peserta didik di perguruan tinggi.

Saat berkampanye di depan warga Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Anies tercatat pernah menjanjikan besaran uang bantuan untuk penerima KJP Plus bervariasi, yakni Rp450 ribu, Rp750 ribu, hingga Rp1 juta.

Baca juga artikel terkait KJP PLUS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom