tirto.id - Samsung merilis Sero, perangkat TV vertikal berukuran 43 inci, sebagai upaya merangkul pasar milenial.
Peluncuran Sero bersamaan dengan dibukanya pop-up store Samsung di Apgujeong, Gangnam, Seoul, Senin (29/4/2019) kemarin.
Sero, yang bermakna vertikal dalam Bahasa Korea, dapat pula diputar layarnya secara horizontal. Samsung menjelaskan, mode vertikal cocok untuk mengonsumsi konten seluler, seperti ekosistem di gawai, baik itu smartphone maupun tablet, tidak seperti TV konvensional.
Menurut Samsung, seperti dijelaskan dalam siaran persnya, dikutip Selasa (30/4), layar Sero sesuai dengan karakteristik generasi milineal, yang seturut analisis mereka, terbiasa mengonsumsi konten seluler. Terlebih, konten seluler umumnya ditampilkan dalam mode vertikal.
"Samsung akan terus memperkenalkan layar yang mengakomodir selera konsumen," kata Han Jong-hee, Presiden Visual Display Samsung Electronics dikutip Korean Herald.
"Kami akan berpikir out of the box untuk menghadirkan berbagai jenis layar dan pengalaman pengguna yang berbeda," ujarnya lagi.
Sero, yang dijual dengan harga 18,9 juta won, atau sekitar Rp229 juta (kurs Rp12,12), dapat secara otomatis menghubungkan smartphone untuk sinkronisasi dengan TV, dalam mode vertikal. TV ini dapat mereplika tampilan layar smartphone menggunakan NFC.
Sementara dalam mode horizontal, Sero dapat digunakan untuk menonton televisi seperti perangkat TV pada umumnya. Fitur-fitur yang diusung, seperti audio melalui kanal 4,1, suara 60 watt, Bixby, dan masih banyak lagi.
Sero akan mulai dipasarkan di Korea Selatan pada akhir Mei. Belum ada keterangan dari pihak Samsung, apakah TV vertikal ini bakal diboyong ke Indonesia.
Bersamaan dengan peluncuran Sero, Samsung juga memperkenalkan dua perangkat TV lainnya, yakni seri Serif dan Frame, yang masing-masing menggunakan panel QLED.
