Menuju konten utama
Salat Sunah

Salat Istikharah: Bacaan Niat, Doa, dan Tata Cara Pelaksanaannya

Salat Istikharah dikerjakan apabila menemui kendala dalam menentukan beberapa pilihan terhadap permasalahan dalam dialami.

Salat Istikharah: Bacaan Niat, Doa, dan Tata Cara Pelaksanaannya
Ilustrasi salat. FOTO/IStockphoto

tirto.id - Salat istikharah adalah salat sunah dua rakaat yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah. Salat ini dlakukan ketika seseorang ragu memutuskan sebuah perkara atau bingung memilih beberapa opsi, untuk meyakinkan, keputusa yang diambil akan menjadi yang terbaik.

Perkara-perkara yang dapat diambil keputusannya dari salat istikharah, adalah perkara yang belum jelas kebaikan atau keburukannya. Jika kita terlibat dalam perkara yang baik, atau hendak mengambil keputusan menghindari yang buruk, maka salat istikharah tidak diperlukan.

Seseorang dapat mengerjakan salat istikharah untuk dua hal yang sama baiknya, misalnya hendak memilih dua pekerjaan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Ada kalanya seseorang salat istikharah untuk memantapkan pilihan tentang jodoh.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Jabir Ibn Abdillah, Nabi Muhammad bersabda, "Jika di antara kalian hendak melakukan urusan, maka rukuklah (salatlah) dua rakaat : kemudian berdoa…" (HR. Bukhori)

Salat istikharah dilakukan layaknya salat sunah pada umumnya. Salah istikharah sendiri dikerjakan dengan dua rakaat satu salam. Rakaat pertama setelah membaca Alfatihah diikuti surah Alkafirun. Berikutnya untuk rakaat kedua usai membaca Alfatihah dilanjutkan membaca surah Alikhlas.

Dikutip dari "Tata Cara dan Doa Shalat Istikharah", niat salat istikharah adalah sebagai berikut:

أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى

Artinya, "Aku berniat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala."

Usai melaksanakan salat dua rakaat dilanjutkan membaca doa sebagai berikut.

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ

Artinya, "Ya Allah, sungguh aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kuasa-Mu (atas masalahku) dengan kuasa-Mu. Aku mohon sebagian dari karunia-Mu yang agung karena sungguh Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya. Engkau maha mengetahui hal yang gaib."

"Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan masalah yang dihadapinya) lebih baik dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya terhadap diriku, takdirkan ia untukku, mudahkan jalannya, dan berilah berkah. Sebaliknya, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, dunia, kehidupan, dan akibatnya terhadap diriku baik seketika maupun suatu ketika nanti, maka singkirkan persoalan itu, dan jauhkan aku darinya. Takdirkanlah bagiku kebaikan di mana saja berada, dan berilah ridha-Mu untukku."

Setelah mengerjakan salat istikharah, dalam hati biasanya akan timbul keyakinan terhadap salah satu pilihan terbaik sebagai alternatif di antara beberapa yang lainnya.

Bisa juga pilihan tersebut muncul pada saat bermimpi, atau melalui isyarat dan simbol tertentu. Jika belum juga menemukan jawaban, maka salat istikharah bisa dilakukan lagi hingga dua atau tiga kali.

Baca juga artikel terkait SALAT SUNAH atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus