Menuju konten utama

Saksi Mata Sebut Perempuan Jadi Sasaran Saat Penembakan Utrecht

Pelaku penembakan Utrecht menargetkan perempuan dalam aksinya. Ia juga mengejar orang yang mencoba menyelamatkan atau melindungi perempuan.

Saksi Mata Sebut Perempuan Jadi Sasaran Saat Penembakan Utrecht
Ambulans terlihat di samping trem setelah penembakan di Utrecht, Belanda, Senin, 18 Maret 2019. Peter Dejong / AP

tirto.id - Penembakan di Kota Utrecht, Belanda pada Senin (18/3/2019) menyebabkan 3 orang meninggal dunia dan 5 luka-luka, yang 3 di antaranya dalam keadaan kritis. Wali Kota Utrecht, Jan Van Zanen menyatakan kasus ini sedang dalam proses investigasi.

Dilansir NL Times, seorang saksi penembakan tersebut, Daan Molenaar mengatakan ia melihat seorang perempuan terbaring di jalanan. Orang-orang berkumpul di sekitarnya dan seorang pria sedang membawa senjata mendekat.

Ia mengatakan, tersangka penembakan menargetkan perempuan dalam aksinya, kemudian mengejar semua orang yang mencoba menyelamatkan atau melindungi para perempuan.

“Awalnya, aku mendengar seseorang mencoba membuka pintu, untungnya pintu itu terbuka. Kemudian saya mendengar suara tembakan di sebelah kiri, dan saya mulai berlari sangat cepat,” katanya.

Tersangka yang telah tertangkap, Gokmen Tanis, sebelumnya pernah terlibat kasus pemerkosaan pada 2017.

Aljazeera mewartakan salah satu saksi menyampaikan kepada wartawan penyiaran Belanda, NOS ia melihat seorang perempuan terluka berlari dari lokasi kejadian. Darah bersimbah di bagian dada dan pakaiannya.

“Saya membawanya ke mobil dan menolongnya. Ketika polisi datang, dia sudah tidak sadar,” katanya.

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 10:45 waktu setempat. Tiga helikopter ambulans tiba di lokasi kejadian beberapa menit setelah penembakan dan dua polisi helikopter datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Peringatan Keamanan naik 1 tingkat pada pukul 11:27 dan membawa seluruh layanan keamanan berkoordinasi dengan cepat. Peringatan Keamanan Tingkat 2 kemudian naik menjadi tingkat 3 pada 13:30 waktu setempat, yang melibatkan seluruh instansi keamanan seluruh kota dalam konsultasi dengan Kantor Walikota, Kementerian Dalam Negeri, dan Komisioner Kerajaan.

Setelah penembakan, polisi berjaga-jaga di sepanjang jalan dan akses keluar masuk kota Utrecht ditutup. Sekolah-sekolah menutup pintu dan polisi militer menaikkan tingkat keamanan di bandara dan gedung-gedung penting di kota. Keamanan juga dijaga di area ibadah, termasuk masjid.

Motif penembakan belum terungkap, tapi polisi mengatakan tidak menutup kemungkinan terhadap aksi terorisme. Kantor berita Turki, Andalou menyebut kerabat tersangka menyatakan Gokman menembak seseorang yang dekat dengan keluarga karena ada “masalah keluarga”.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra